Scene terakhir...
Tapi, tunggu. Jungkook merasa janggal, kenapa dirinya tidak marah? Jelas-jelas nilai kedisiplinan Hasa itu, nol besar. Jungkook tipikal atasan yang gila pada kedispilinan.
"Oh sial, lagi-lagi tubuhku merespon aneh" ujar Jungkook pelan.
So, enjoy it~
__________________________
Seperti habis melakukan drama pertikaian khas opera sabun. Hasa memilih mendinginkan pikirannya dengan mandi lalu membuka lemari kecil di dapur yang berisi minuman beralkohol. Yang dia nikmati malam ini adalah wine. Favoritnya.
Sementara itu, Hana sudah pergi sejak dua jam yang lalu. Tetap tidak bisa dilarang ataupun dibatalkan. Hana tetap pergi menuju Busan. Sesungguhnya, Hasa lebih memilih ke Busan dari pada melanjutkan kerja sebagai sekretaris Jeon Corporation. Ia bisa gila mendadak. Atau mungkin, bergairah mendadak. Pernyataan kedua, sepertinya berfrekuensi tinggi untuk terjadi. Perlu berapa kali, Hasa mengatakan. Jeon Jungkook itu panas dengan penampilan kolotnya, apalagi kalau penampilan yang lain. Wah, tidak bisa dibayangkan saat ini. Bisa meremang.
"Oh," gumamnya pelan lalu mengambil ponsel yang ada di sampingnya. Terlintas ide gila. Hana sempat memberikannya nomor Jungkook. Sebagai sekretaris yang baik, Hasa berniat menghubungi pria itu.
'Siapa?' tanya suara di ujung sana. Hasa menelan wine yang ada di mulutnya dengan cepat. Tertarik sekali dengan si boss.
"Sir Jeon.."
'Oh, ada apa?'
"Kau mengenal suaraku?" tanya Hasa pelan. Ia menggigit bibirnya. Suara Jungkook terdengar agak serak. Hasa jadi penasaran bagaimana penampilan pria itu jika di luar kantor.
'Ya. Kalau tidak ada yang harus dibicarakan lagi, ku tutup sambungannya.'
Gadis itu merotasikan matanya. Tetap saja pria itu kaku, monoton, mungkin setiap malam dia masturbasi dengan kertas kantor atau map kantor.
"Tunggu! Aku akan mengubahnya menjadi video call!" pekik Hasa lalu benar-benar melakukannya sebelum Jungkook merespon. Hal pertama yang Hasa lihat adalah Jungkook yang sepertinya tengah mengerjakan sesuatu, pria itu memakai kaos hitam lengan pendek. Oh shit, benar-benar hot daddy.
'Sekali lagi, kau bertindak tidak sopan' ujar Jungkook sambil melirik ke arah layar ponselnya, rupanya ponsel pria itu dibiarkan berdiri tepat di sampingnya, jadi Jungkook tidak perlu memegangnya selama percakapan mereka berlangsung.
Hasa terdiam, matanya masih mengawasi segala pergerakan Jungkook. Pria itu sesekali menghela nafas atau menyugar rambutnya ke belakang. Oh! Pria itu mengambil kacamata.
'Jika hanya ingin diam, aku akan memutus sam-'
"Aku suka" ujar Hasa secara spontan. Kening Jungkook berkerut, pria itu mendekatkan wajahnya ke arah layar ponsel.
"Aku suka kau dengan kacamata itu, Sir."
Maka tanpa berkata apapun, Jungkook memutus sambungan. Hasa terkejut, memangnya dia tadi menghina atau bagaimana, sampai tiba-tiba sambungan diputus sepihak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIR ✓
Fanfiction[ Be wise: Mature Content] Seharusnya posisiku hanya duduk di kursi milik kakakku, Han Hana. Mengerjakan tugasnya lalu mengatur jadwal si boss 'membosankan' yang sering dia ceritakan padaku. Boss yang kuno, jauh dari kata, fashionable. Tapi, hari p...