Scene terakhir...
"What the fuck! Jungkook, Hasa. Apa yang-"
Ciuman itu terlepas, tangan Jungkook reflek keluar dari pakaian Hasa. Mereka menoleh bersamaan.
"Hana" ujar mereka.
So, enjoy it~
____________________________
"Jungkook, aku ingin bicara," ujar kakak Hasa tersebut. Gadis itu berjalan menuju ruangan lain, sementara Hasa turun dari pangkuan Jungkook dan pria itu menyusul Hana.
Dengan segala rasa penasaran yang memang dipupuk subur, sejak Hana meneleponnya di Jepang, maka di sini Hasa, berdiri menguping di balik tembok dingin.
"Aku tidak menyangka, secepat itu kalian dekat" Oh, itu suara Hana. Hasa memberanikan diri untuk mengintip sekarang. Jungkook berdiri di dekat kakaknya. Pria itu terlihat tidak terkejut atau apapun, sedangkan Hana terlihat pusing.
"Kami tidak dekat," jawab Jungkook yang membuat Hasa mulai panas. Tidak katanya?
"Ya, tidak dekat, tapi menurutku kalian sudah berciuman lebih dari tiga kali."
"Yang itu, aku benarkan" kali ini Jungkook menghela nafas.
Hana berbalik, membuat tubuhnya berhadapan dengan Jungkook. Sementara pria itu menegakkan tubuhnya, menatap Hana dengan berani.
"Bisa jelaskan, apa yang ada di pikiranmu? Adik ku tidak tau apa-apa tentang kita, mereka dan hal ini."
"Aku sudah bilang padamu, noona. Aku serius, mungkin aku memang sedikit melenceng dari rencana awal. Tapi aku sungguh akan membuktikannya padamu, tolong percaya aku" tangan Jungkook menyentuh tangan Hana. Menggenggam dengan erat. Sementara Hasa tidak percaya dengan itu, apa benar dugaannya, Jungkook dan Hana ada hubungan? Lalu bagaimana dengan Seojoon.
"Aku mencoba percaya padamu, jadi sekarang pulanglah."
"Tidak, aku ingin bicara dulu dengan anak kecil itu."
"Kau memanggilnya anak kecil?" tanya Hana tak suka.
"Ya, tapi-"
Hasa memilih untuk menjauh, gadis itu tidak ingin mendengar apa-apa lagi, sudah cukup jelas semuanya. Kakaknya dan Jungkook punya hubungan serius. Kakinya berhenti tak jauh dari pintu apartment, tangan Hasa meraih ponsel yang ada di kantong celananya, Taehyung memanggil.
"Mr Kim.."
'Sedang apa?'
"A-aku, aku s-"
'Ada masalah? Suaramu berbeda, kau sedang menangis?'
"Tidak, mana mungkin aku menangis. Mr Kim bisa kita bertemu nanti?"
'Akan aku kabari, aku sedang ada kerjaan mendadak. Akan ku telepon lagi ketika ada waktu senggang. Kau-'
Hasa mendongak ketika melihat Jungkook berjalan ke arahnya
"Aku mencintaimu, Mr Kim. Usahakan kita cepat bertemu nanti. Ku tutup dulu teleponnya."
Gadis itu memutus sambungan. Jungkook mengerutkan kening. Tangannya meraih ponsel Hasa jauh lebih cepat, sebelum gadis itu mematikan layarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIR ✓
Fanfiction[ Be wise: Mature Content] Seharusnya posisiku hanya duduk di kursi milik kakakku, Han Hana. Mengerjakan tugasnya lalu mengatur jadwal si boss 'membosankan' yang sering dia ceritakan padaku. Boss yang kuno, jauh dari kata, fashionable. Tapi, hari p...