S - 24

13.2K 1.7K 368
                                    

Scene terakhir...

Jungkook terdiam.

"Lalu kenapa meminta dimasaki lagi?"

Alih-alih menjawab. Jungkook justru menyodorkan satu sendok ke arah bibir gadis itu.

"Habiskan ini berdua," ucapnya dengan wajah datar.

So, enjoy it~

____________________________



Hasa mengeringkan tangannya yang basah dan lembab, sehabis mencuci piring, sisa sarapan mereka berdua. Iya berdua, Jungkook menyuapinya tanpa ragu. Walaupun raut wajah pria itu tetap datar, seolah-olah terpaksa. Rasa sakit itu kembali menjalar, seterpaksa itukah Jungkook? Atau, secinta itukah dia dengan sang kakak, hingga rela melakukan hal yang bahkan tidak ingin dilakukannya.

Gadis itu berbalik dan melihat Jungkook menatapnya. Pria itu masih duduk di meja konter. Menatapnya secara terang-terangan. Padahal tatapan adalah hal yang paling dihindari keduanya.

Jungkook perlahan bangkit, mendekat ke arah Hasa. Meraih wajahnya guna mencium bibir gadis itu. Namun dengan gerakan cepat. Hasa mendorong tubuh Jungkook.

"Kendalikan dirimu, Sir."

"Kenapa? Bukankah kau juga suka dicium olehku? Ini kan, yang kau mau, Kid."

"Pergi," ujar gadis itu. Jungkook terdiam.

"Pergi dari apartmentku sekarang, Sir."

"Oke" final pria itu.

Jungkook sempat naik ke atas untuk mengambil pakaian atasnya lalu keluar dari apartment gadis itu tanpa mengatakan apapun. Hasa mengigit bibirnya dengan kuat. Jadi, dia itu, apa?

Dengan langkah gontai, Hasa kembali ke kamarnya. Membersihkan diri dan bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Sampai jam makan siang, Jungkook sama sekali belum memanggilnya. Dan seperti biasa, Seoji itulah yang mangambil dokumen dari meja Hasa, lalu memberikannya pada Jungkook.

"Noona?"

Gadis itu menoleh dengan cepat.

"Iya?"

"Ada itu, ada. Ada aktor, di lantai bawah. Katanya ingin bertemu dengan, Noona."

Aktor?

Hasa mengangguk lalu tersenyum, serta mengucapkan terima kasih untuk sekadar formalitas. Terlihat pria itu gugup, sebelum benar-benar pergi. Ia berkata, sudah memperhatikan Hasa sejak lama. Dan, kalau ada waktu, ingin mengajak gadis itu makan malam atau menonton. Hasa bertanya namanya. Dia, Beomgyu. Manis, orangnya.

Dengan langkah seribu. Gadis itu segera turun ke lantai bawah, banyak karyawan yang berkumpul di satu titik. Kaki jenjang Hasa berjalan dengan seirama, membuat beberapa pasang mata, menatap takjub pada sekretaris baru, Tuan Jeon.

"Jackson."

"Honey!" pekik pria itu lalu melepas kacamata hitam yang dipakainya.

"Jangan memeluk," ujar Hasa ketika pria itu mendekat dan merenggangkan tangannya.

"Aku ingin mengajakmu makan siang. Mau?"

SIR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang