S - 19

14.3K 1.8K 214
                                    

Scene terakhir...

"Akan aku tanyakan. Terima kasih infonya dan pengajuan kerjasama perusahaan kita, hyungnim."

'Kena kau, bodoh. Terlalu ambisius, bisa membunuh akal sehat' batin Taehyung bersorak, membodohi lawan bicaranya.

So, enjoy it~

___________________________


Lagi, untuk yang kesekian kalinya hari ini. Seseorang dari lantai bawah, bernama Seoji yang datang ke meja Hasa atas perintah Jungkook, lalu mengambil dokumen dan membawanya masuk ke dalam ruangan pria itu.

"Cukup! Aku saja yang mengantarnya," ujar Hasa ke arah Seoji yang berniat mengambil dokumen lagi. Gadis itu terlihat terkejut namun tetap mengambil dokumen di samping Hasa.

"Maaf, Mr Jeon sendiri yang mengutus" jawab Seoji lalu kembali masuk ke dalan ruangan Jungkook. Lalu tidak lama, gadis itu keluar. Hasa mengigit bibir, habis sudah kesabarannya, lalu posisinya sekarang itu apa?!

Maka dengan langkah penuh pertanyaan, Hasa masuk ke dalam ruangan Jungkook. Pria itu tengah memeriksa dokumen yang tadi, tanpa mengetahui siapa yang masuk.

"Seoji, ku bilang keluar, apa tingkat disiplinmu harus ku kurangi?" Masih tidak melihat. Hasa berdiri di depan mejanya. Jungkook berhenti dari kegiatan awal lalu mendongak dan membuang nafas berat.

"Sir Jeon, ini sudah jam diriku untuk pulang, aku hanya ingin bilang, diriku tidak akan lagi menunggumu sampai selesai. Ketika jam ku habis, aku pulang. Karena kali ini aku tidak kuat lagi menghadapimu, aku tidak bisa mengerti orang dewasa. Dan aku juga tidak mau dibuat mengerti karena aku sudah selesai. Aku selesai mencintaimu. Lupakan semua yang pernah aku katakan atau apapun itu.-"

Jungkook melepas kacamata beningnya. Menatap tidak percaya, sedangkan Hasa menaruh sesuatu di meja Jungkook. Sepasang anting yang dipakainya sejak pesta.

"Sisanya akan aku kirimkan ke alamatmu. Selamat tinggal Sir, kau sudah bebas dari pengganggu mu. Maaf jika tidak sopan, aku memang tidak bisa sopan. Inilah aku, dan ternyata kau tidak bisa menerima sekalipun aku mencoba berubah."

Hasa tertawa hambar. "Tidak enak berjuang sendirian, aku juga bisa lelah kan?"

"Hanya aku yang menerima mu ternyata, Sir. Aku bukan tipikal yang suka larut dalam kesedihan, kau tidak menginginkan aku bukan? It's okay, aku juga mengerti. Good bye Sir, mungkin besok kita adalah dua pribadi yang tidak saling mengenal."

Pria itu berdiri, Hasa tersenyum singkat, badannya membungkuk untuk memberi penghormatan pada sang atasan. Lalu dengan gaya formal, Hasa berjalan keluar dari ruangan Jungkook, pria itu bisa melihat dari kaca besar, gadis itu sungguh pulang. Biasanya, dia akan duduk di sana, menunggu Jungkook sekalipun jam pulangnya sudah terlewat, atau mengintip dari kaca guna memperhatikan Jungkook.

Sekarang, tidak ada lagi.

Jungkook seharusnya senang, bukan?

Lalu kenapa rasa asing itu merambat cepat menyakiti seluruh sel-sel tubuhnya.

+++

Hasa tersenyum ke arah makanan yang ada di depannya. Daniel mempersiapkan ini semua ternyata, makan malam berdua di restoran dekat Namsan Tower. Disuguhi pemandangan langit malam berbintang pula. Selalu, Daniel selalu begini sejak dulu.

SIR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang