Kini Aku dan Ardhani sudah berada didalam bus menuju tempat tinggal Ferza
"Maksudku jarak antara halte bus lebih dekat jika kita melewati pagar depan harus putar balik" jawab Ardhani
Aku mengangguk kemudian melirik Ardhani yang ingin membuka kancing seragamnya lantas aku langsung menahannya
"Baiklah baiklah"
Begitu sampai Aku hanya terdiam sambil menatap rumah yang terlihat minimalis ternyata Ferza tinggal diperumahan mewah
Karena aku baru pertama kali kemari jadi terasa sangat asing
"Katamu banyak penjual makanan dimana?"tanyaku sambil menengok ke aran kanan lalu ke arah kiriArdhani terkekeh
"Nanti aku beri tahu sekarang kita masuk dulu"Aku mengekor pada Ardhani sambil memegang tasnya
"Apa Ferza ada didalam?"Belum saja Ardhani mengetuk pintu Ferza sudah membukanya duluan lalu terkejut melihat diriku bersama Ardhani
"Wah kau mengajak Dara juga? Tadinya aku ingin mengajakmu menonton film dewasa"ucap FerzaMendengar ucapan Ferza lantas aku langsung membulatkan mata terkejut kemudian memukul lengan Ardhani
"Yak kelakuan busukmu terbongkar dasar Ardhani mesum!"Ferza dan Ardhani hanya terkekeh lalu aku terdiam sambil menatap ke arah Ferza
"Didalam ada orang tuamu?"tanyakuFerza mengangguk
"Ayo masuk jangan gugup anggap saja rumah sendiri"Ardhani melepaskan sepatunya disusul olehku
Dengan hati hati aku memasuki rumahnya ternyata diluar dugaanku aku mengira Ferza pun tinggal sendiri juga tanpa kedua orang tua
"Wahhhh minimalis sekali,Anii apa rumahmu seperti ini juga?"tanyaku sambil memeluk lengan ArdhaniArdhani mengangguk
"Tapi rumahku seperti istana kau pasti akan terkejut""Sombong sekali dirimu" ucapku
Tak lama Ayah Ferza yang sedang membaca koran menatap ke arah kami lalu tersenyum
"Wah ada teman baru perempuan lagi,Ardhani dia siapa? Pacarmu atau pacar Ferza?"Aku,Ferza dan Ardhani sama sama terkejut kemudian aku mencium tangan ayah Ferza sambil tersenyum kikuk
"Tidak om aku teman mereka" jawabku"Bukan Pah dia pacar Ardhani"
"Ayo masuk ke kamarku" ajak FerzaMendengar pernyataannya,Aku dan Ardhani langsung mencubitnya
Setibanya dikamar Ferza aku langsung merebahkan tubuhku diranjangnya
"Hehehe maaf ya terlihat tidak sopan tapi sungguh badanku sangat pegal" ucapkuFerza dan Ardhani hanya menggeleng
"Santai saja ku bilang anggap seperti rumah sendiri" ucap Ferza lalu duduk dibangku meja belajarnyaArdhani melepaskan tasnya lalu merebahkan tubuhnya disampingku
Aku yang terkejut langsung menendang tubuh Ardhani dan ia pun terjatuh
"Jangan macam macam" ucapku"Oh iya Dara aku ingin mengucapkan terima kasih padamu jika kau tidak membawa kami ke rumah sakit entahlah kita tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya" ucap Ferza
Aku menyandarkan tubuhku dikepala ranjang
"Sebentar jadi kalian berdua ini dari keluarga kaya? Ah maksudku ku kira kalian anak broken home tapi aku benar benar terkejut ternyata dugaan ku salah"
"Wahhh kalian memang rendah hati ya walaupun kaya tapi kalian tidak menunjukan sisi tersebut bahkan kalian terlihat seperti laki laki nakal" ucapkuFerza dan Ardhani saling melirik lalu tertawa gemas
"Kan aku sudah jelaskan kepadamu" ucap Ardhani
"Aku dan Ardhani berteman dari kecil,Keluarga kami pun saling mengenal"
"Hanya Ardhani yang selalu disisiku" ucap Ferza"Tapi kenapa kalian menjadi seorang peminum dan sering bertengkar? Wah kalian benar benar membuatku bingung ya"ucapku
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDHANI
JugendliteraturPengorbanan bukan hanya harta,Barang,Ataupun tenaga Pengorbanan yang sesungguhnya adalah merelakan nyawa demi orang yang kita cintai agar hidup lebih lama