"Akasaaa,Tunggu dengarkan penjelasanku dulu" aku terus mengejar Akasa dilorong kelas
Tiba tiba saja dadaku sesak seketika aku langsung bersandar pada tembok sambil memegang kedua dadaku
"Kenapa kali ini sakit sekali" Akasa menoleh lalu berlari menghampiriku"Ayoo ke uks" Akasa sudah siap siap ingin menggendongku tapi aku menahan tangannya sambil menggelengkan kepala
"Tidak perlu,Akasa cukup dengarkan aku"
"Soal perkataanku dengan Ardhani sebenarnya agar dirimu tidak terus mencariku,Aku bukan anak kecil lagi ,Kau punya urusan jadi berhentilah mulai sekarang"Akasa mengusap wajahnya
"Yaa Dara,Aku sudah melakukan ini sebulan yang lalu saat kau masih dirumah sakit tapi kenapa kau tiba tiba melakukan ini""Aku tidak ingin merepotkanmu lagi" aku berjalan tertatih tatih sambil memegang dadaku
"Jangan mengikutiku"
Keesokan harinya,Aku bangun lebih awal dan langsung sarapan bersama ibuku
"Dara,Kau mau temani ibu ke makam ayahmu?"
Ayahku meninggal karena sakit dan aku hidup berdua dengan ibuku
Ibuku hanya penjual sayur segar,biaya hidupku hampir semuanya ditanggung oleh keluarga Akasa"Tentu bu,Nanti sepulang sekolah aku langsung kesana"
"Ibu tunggu disana ya jangan kemana mana"Ibuku mengangguk sambil tersenyum kecil
"Baiklah bu aku berangkat sekolah dulu"
"Hati hati ya ketika berangkat kesana,Ibu harus telpon aku jika sudah sampai"Aku memakai sepatuku dan langsung keluar dari rumah
"Dadahh bu"Mobil sedan hitam berhenti tepat didepan rumahku siapa lagi kalau bukan Akasa
Aku pun langsung menghela nafas kasar
"Akasa"Akasa hanya membukakan pintu mobil dari dalam
"Yaya aku akan masuk"Betapa terkejutnya aku ketika melihat Akasa memakai setelan jas bukan seragam
"Wahhh Akasaa kau ingin pergi kemana? Ummm biar ku tebak? Acara pernikahan? Atau rapat ayahmu?"
"Kunjungan perusahaan?""Jalankan mobilnya" ucap Akasa
Aku pun langsung melirik mata malas dan bersandar pada kaca mobil sambil menikmati jalan raya dipagi hari
"Aku tidak ke sekolah hari ini,Papah menyuruhku untuk menemani ke acara pertemuannya dengan seseorang"
Mendengar pernyataan Akasa,Aku hanya mengangguk tanpa menatapnya
"Aku pun lupa membawa roti dan susu"
Aku terfokus pada Ardhani yang sedang berjalan diatas trotoar bersama murid laki laki dari sekolah lain
"Dia bersama siapa?" Gumamku"Kau melihat siapa?"tanya Akasa
Aku pun langsung menoleh ke arahnya
"Hahaha tidak tidak,Aku melihat anak kucing tadi"Akasa mengusap telapak tangan kananku
"Hari ini peringatan wafat ayahmu ya? Aku akan kesana setelah jam pulang sekolahmu"
"Jangan lupa meminum obat""Hahahah Akasa kau ini kenapa,Aiishh kau semakin hari semakin aneh" ucap Aku yang langsung melepaskan tangan Akasa
"Dadaahhh Akasaa,Jangan mengkhawatirkanku" ucapku sambil melambaikan tangan ke arah Akasa
Tiba tiba saat berbalik aku menabrak seseorang,Ardhani
"Kalau jalan pakai mata"Lantas Akasa pun menghampiriku
"Kau tidak apa,Dara?"Ardhani melirik Akasa dari ujung rambut sampai ujung kaki lalu berjalan meninggalkan kami
"Tidak apa,Sudahlah Akasa kau berangkat saja nanti terlambat"
"Dadahh"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDHANI
Teen FictionPengorbanan bukan hanya harta,Barang,Ataupun tenaga Pengorbanan yang sesungguhnya adalah merelakan nyawa demi orang yang kita cintai agar hidup lebih lama