28

35 7 0
                                    


Semua karakter,tempat,organisasi,dan kejadian dalam cerita ini adalah fiksi





Angin berembus sejuk langit pun berwarna biru cerah kicauan burung yang begitu merdu menambah suasana tenang di pagi hari
Pepohonan rimbun mengikuti irama angin sesekali terdengar suara tetangga yang menyapa tetangga lain diikuti suara telapak kaki dari seseorang yang sedang mengejar waktu

Terlihat Akasa sedang menikmati secangkir teh hangat ditaman belakang rumahnya sebelum berangkat ke bandara,Sesekali tersenyum kecil ketika mengingat kejadian lucu yang sepintas lewat dipikirannya
Baginya bersantai sendirian seperti ini menenangkan jiwanya sekaligus perasaannya

Akasa menoleh ketika mendengar suara langkah kaki menghampirinya
"Ada apa ibu?"

"Jadwal keberangkatan dimajukan setelah jam dua siang,Ayah ingin dirimu memeriksa barang bawaan lagi khawatir jika salah satu diantaranya ada yang tertinggal"
"Sudah menelpon Zoya dan Dara? umm sepertinya Dara tidak akan mengantarmu ke bandara karena ia menganggap sudah ada Zoya" ucap ibu sembari merapihkan helaian rambut yang menghalangi wajahnya

Akasa sedikit memiringkan kepalanya seraya terkekeh pelan
"Aku yakin diantara mereka pasti ada yang terlambat ke bandara"

"Pasti Dara kan? Hahaha toh dia pun sibuk berpacaran dengan orang lain"

"Kita lihat saja nanti"

Suasana rumah seperti biasanya hanya terdengar suara tv dan mesin cuci karena kebetulan hari ini ibu akan berjualan di siang hari entahlah semakin hari ibuku semakin lelah mengatur dan mengurus dagangan walaupun setiap harinya selalu ludes terjual
Aku menyadari bahwa aku adalah gadis yang malas dari segi manapun walaupun begitu ibu tetap menyanyangiku entahlah terkadang aku pun merasa berdosa kepadanya

"Telpon Ferza dan Ardhani tidak diangkat kenapa ya" batinku seraya memilih baju untuk pergi kebandara

Aku hampir lupa hari ini sekolah libur berkat Akasa karena dirinya akan pergi ke Jepang
"Bukankah lebih baik jika aku membantu ibu terlebih dahulu"

Dengan cepat aku berjalan keluar kamar menuruni tangga untuk menghampiri ibu yang kebetulan sedang membilas pakaian dikamar mandi
Setelah berdiri tepat dihadapannya aku pun memberikan senyuman manis kepadanya
"Ibu"

"Kenapa sayang? Kau lapar?kebetulan ibu sudah membuat nasi goreng dan pudding manis"
"Makanlah tidak perlu menunggu ibu"

"Tidak ibu baru saja aku selesai makan tetapi puddingnya belum aku makan"
"Hari ini biar aku yang menjemur pakaian dan mengepel lantai rumah ya"ucapku sembari bersandar pada pintu kamar mandi

Ibu mengerutkan dahi bingung sambil menggulung lengan bajunya
"Ada apa dengan dirimu bukannya kau paling malas soal menjemur baju?"

"Astagah ibu sudahlah biar aku saja" ucapku sambil menggerutu kesal


"Aku ingin baju yang keluaran terbaru" ucap Zoya seraya menikmati sepotong kue manis di kasur miliknya

Mendengar ucapan Zoya salah satu pembantunya mengeluarkan beberapa baju baru yang masih terbungkus rapih

"Kau tahu kan aku harus berdandan cantik karena hari ini Akasa akan pergi ke Jepang lalu jika aku memakai salah satu baju yang kau tunjukan sangat tidak cocok sekali"
"Aku ingin dress berwarna abu abu dengan topi baret ah iya tidak lupa dengan handbag kemudian heels"

Tak lama ibu Zoya memasuki kamarnya kemudian menyuruh pembantu tersebut untuk keluar sebentar
"Sedang apa kau tidak lihat sudah jam sebelas siang? Katamu harus menjadi calon istri yang siaga sekarang saja kau masih bersantai"
"Ibu sudah mempersiapkan baju yang kau inginkan cepat mandi dan jangan terus memakan kue itu"

ARDHANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang