10

50 13 0
                                    













Ardhani sudah pergi meninggalkan rumahku sebelumnya ia sudah berpamitan juga dengan ibu
Kedatangan Ardhani membuat suasana hatiku membaik dan melupakan sedikit kejadian di rumah Akasa

Aku berjalan ke arah dapur untuk meminum segelas air putih tak lama ibu menghampiriku sambil memegang selimut
"Dara,Jadi itu yang bernama Ardhani?"tanya ibu

Aku mengangguk lalu membuka kulkas dan mengambil snack kesukaanku

"Jika dilihat dari penampilannya tidak jauh dengan Akasa,Apa dia dari keluarga kaya juga?"
"Walaupun begitu Ardhani adalah seorang peminum jangan terlalu dekat dengannya" ucap ibu

"Beberapa hari lalu Ardhani sempat dilarikan kerumah sakit dan dokter menyarankan untuk mengurangi minum minuman beralkohol dan bersoda"
"Tenanglah bu lagi pula aku dan Ardhani adalah teman sekelas tadi sebelum pulang ia mengatakan akan mengajakku bermain setelah pulang sekolah"

Ibu tersenyum lalu memegang kedua tanganku
"Kau anak ibu satu satunya jangan mengecewakan ibu ya"
"Ah ya bagaimana acara makan malamnya bersama keluarga Akasa?"tanya ibu

Aku terdiam sesaat
"Masakan ibu Akasa sangat lezat dan aku sangat menyukainya"
"Ayah Akasa juga bertanya tentang ibu semoga dilain waktu aku bisa bertemu lagi dengan keluarga Akasa" ucapku berbohong seolah olah tidak terjadi apa apa

"Baiklah ke kamarmu sekarang dan tidurlah"






Keesokan harinya tepatnya pukul jam tujuh kurang aku sedang menghitung uang tabunganku untuk membeli handphone baru
"Syukurlah uang tabunganku ada lebihnya"
"Aah hampir jam tujuh pas aku harus berangkat ke sekolah"

Aku memasukan kembali uangku kedalam lemari dan langsung mengambil tas kemudian berlari keluar kamar
"Ibu hari ini aku akan pulang terlambat lagi,Jangan terlalu mengkhawatirkanku"
"Umm mulai hari ini Akasa tidak menjemputku ibu"

Ibu yang baru beres mencuci piring lalu menghampiriku
"Kenapa sayang? Apa kalian berdua bertengkar?"

"Tidak bu umm Aku tidak ingin bergantung lagi padanya lagi pula aku bisa berangkat menggunakan angkutan umum"jawabku

"Benar kita tidak boleh selalu bergantung kepada Keluarga Akasa,Ibu sanggup menafkahimu dari penjualan sayur"
"Cepat pergilah nanti ketinggalan bus"






Aku turun dari bus lalu berlari kecil sambil bersenandung riang
"Lupakan kejadian kemarin,Dara" gumamku

Tak lama langkahku perlahan berhenti setelah melihat Zoya sedang berdiri tersenyum sambil melambaikan tangan
"Ahhh apa dia tersenyum untukku?"

Dengan ragu ragu aku membalas lambaian tangannya

"Akasa" teriak Zoya

Lalu aku menoleh kebelakang melihat Akasa sedang berjalan sambil tersenyum ke arah Zoya
"Ah ternyata ke Akasa bukan kepadaku" ucapku

Aku pun hanya bisa menghela nafas ternyata benar apa yang Akasa katakan semalam
Ini adil untukku dan dirinya,Aku pun tidak bisa melarang Akasa untuk dekat dengan siapa pun
"Semoga saja mereka makin dekat lalu saling menyukai agar aku bisa jauh dari Akasa" batinku

Entah kenapa aku jadi tidak bersemangat yang biasanya aku selalu menyapa orang dilorong kelas ini hanya berjalan sambil menunduk ditambah lagi sekarang aku tidak memegang handphone

Begitu memasuki kelas Ardhani hanya menatapku bingung
Dengan lemas aku duduk dibangkuku

"Ada apa?"tanya Ardhani

Aku menoleh ke arah Ardhani
"Hahahaha tidak ada apa apa kok,Hari ini jadikan?"
"Wah aku sangat tidak sabar" ucapku

"Jadi nanti sepulang sekolah aku menunggu dipagar belakang sekolah" ucap Ardhani

ARDHANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang