17

36 11 0
                                    










Siapa yang harus aku pilih diantara mereka bukankah lebih baik jika dari awal aku tidak perlu mengenal mereka semua
Disisi lain yaitu Akasa,Keluarganya meminta untuk membahagiakannya sebagai balas budi namun sampai saat ini aku malah membuatnya kecewa
Disisi yang sama juga yaitu Ardhani,Kami berdua dekat dengan sendirinya seperti ditakdirkan satu sama lain dan keluarganya meminta jangan meninggalkannya karena aku telah membuat hidup Ardhani lebih baik

Aku bersyukur Tuhan mengirimkan orang orang yang baik seperti mereka walaupun aku hidup dalam kesendirian tapi kehadiran mereka sudah menjadi pelengkapku

"Bagaimana jika keluarga Akasa tidak menyetujui kalau aku menolak pertunangannya?"gumamku

Setelah selesai mengobrol dengan Ayah Ardhani aku pun pulang dengan berjalan kaki sengaja aku tidak menaiki angkutan umum karena ini kesempatanku untuk memikirkan keputusan yang tepat

"Aku menyukai Ardhani bukan berarti aku membenci Akasa" gumamku

Begitu hampir sampai dirumah langkahku terhenti ketika Akasa sudah berdiri dari kejauhan
Aku pun memperjelas pandanganku dan ternyata benar itu Akasa kini ia sedang berjalan menghampiriku

"A-akasa kenapa kau berada disini? Bukannya kau sedang mengikuti lomba? Lalu bagaimana dengan Zoya?"
"Ibu dan Ayahmu tahu jika kau akan kemari?"tanyaku yang sudah cerewet sekali

Akasa yang datang menggunakan setelah kemeja dan celana hitam pun hanya terkekeh begitu mendengar pertanyaanku
"Kau yang memintaku kan setelah lomba selesai kau ingin kita bertemu?"

Aku menghela nafas tak percaya
"Ya tapi bukan berarti setelah selesai mengikuti lomba kau langsung menemuiku"

"Aku merindukanmu" ucap Akasa

Begitu mendengar pernyataannya aku jelas jelas langsung terdiam bagaimana bisa dalam situasi seperti ini Akasa tiba tiba datang menemuiku ditambah lagi dengan penampilanku yang terbilang tidak wajar

"Ah Akasa sebaiknya kita berbicara ditaman bermain saja"

Masih dengan perasaan yang terkejut aku dan Akasa sudah menaiki ayunan sambil menikmati situasi disini yang memang sudah sepi
Kehadirannya jelas jelas membuatku tambah bingung untuk mengambil keputusan sebaiknya sekarang aku harus jujur kepadanya

"Umm Akasa yang kau bawa itu mobil siapa?"tanyaku

Akasa menoleh ke arah mobilnya
"Mobil guruku,Aku pinjam untuk berangkat kesini"
"Ada yang ingin dibicarakan?"

Sepertinya jika aku membahas Ardhani sekarang itu akan membuat Akasa kecewa dan tidak pantas jika dirinya sudah jauh jauh kemari hanya untuk membahas Ardhani ia akan membecinya

"Umm aku pun merindukanmu Akasa biasanya disekolah aku melihatmu tetapi ini tidak"
"Yaa hari hari yang ku lewati terlihat sama saja justru membuatku sedikit frustasi" ucapku

"Benarkah terdengar tidak tulus sekali"

"Ya Akasa aku serius" ucapku

Kami pun langsung tertawa bersama sejujurnya kami tidak pernah dalam situasi yang seperti ini biasanya jika aku dan Akasa hanya berdua kita akan berdebat atau bertengkar membahas yang tidak penting
Pikiranku pun sekarang sedanh menyusun kata kata yang tepat untuk ditanyakan kepada Akasa

"Pertandingannya selesai tadi siang dan belum diumumkan siapa pemenangnya ku dengar hadiahnya akan mengikuti lomba lagi namun di jepang" ucap Akasa sambil menatapku serius

"Jepang? Wah jauh sekali tapi semoga saja sekolah ini memenangkan lombanya"
"Jika benar dan setelah pulang dari Jepang kau harus mengajariku ya"

ARDHANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang