Aku terdiam setelah memasuki kelas karena pelajaran sudah dimulai kini seisi kelas menatapku begitu juga dengan guru yang sedang menerangkan materi
"Dara habis dari mana dirimu?"
"Oh aku? Habis menemui Akasa bu"
"CIEEEEEE"
Aku terheran heran lalu mataku tak sengaja melihat Ardhani yang sudah menatapku datar
"Ah ada apa ini""Pasti kamu memberikan semangat untuknya ya astaga kalian sangat romantis sekali" ucap guruku
Sepertinya mereka belum tahu soal komentar dipostingan ayah Akasa tetapi aku mensyukurinya
Memang disekolah ini sebagian ada yang mendukung hubunganku dengan Akasa itu pun hanya sedikit
"Ahhh apa si bu" ucapku yang langsung berjalan ke arah bangku milikkuJam pelajaran berlangsung aku pun fokus mencatat materi yang tertulis dipapan tulis kelas
Sedangkan Ardhani sedang memandangku dari meja nya tanpa berkedip sekalipun begitu aku menoleh ke arahnya dengan cepat ia langsung membuang pandangannya darikuAku menulis sesuatu dikertas kecil begitu selesai aku langsung melemparnya ke arah Ardhani,Ia menoleh sebentar ke arahku kemudian ia membuka gumpalan kertas tersebut
"Hari ini kau sibuk tidak?"Tetapi Ardhani malah merobeknya didepanku
"Tinggal bicara saja didepanku apa susahnya"Aku mengangguk dan langsung menghampirinya kini posisi ku sedikit berjongkok membuat jarak dekat antara wajahku dengan Ardhani
"Hari ini kau sibuk tidak? Kalau tidak bagaimana setelah pulang sekolah nanti kita bermain sebentar"Tiba tiba saja aku mendengar jantung Ardhani berdetak dengan kencang lantas dadaku pun ikut berdetak juga
Cukup lama kami berdua saling menatap satu sama lain"Kalian berdua sedang apa?"
Dengan cepat aku langsung memukul pipi Ardhani
"Ah bu tidak ada apa apa" ucapku dan duduk kembaliArdhani memegang pipinya dengan wajah yang masih terkejut bukannya protes kepadaku ia malah tersenyum kecil
"Lucu" batin Ardhani
Begitu mendengar bel istirahat aku langsung membereskan buku dan mejaku sambil melirik Ardhani sekilas
Begitu selesai aku langsung menahan Ardhani yang ingin pergi meninggalkan kelas"Eh Anii tunggu tadi aku tidak sengaja menampar pipi mu sakit tidak?" Tanyaku sambil mengusap pipi Ardhani
Untuk kedua kalinya jantung kami berdua saling berdegup kencang
Dengan cepat aku langsung menjauhkan tanganku dari pipi Ardhani"Kau mau ke kantin?"tanya Ardhani yang sedikit gugup
"Ummm kenapa kau mengajakku ke kantin?"tanya ku bingung
Ardhani langsung menggelengkan kepalanya lalu terkekeh didepanku
"Tidak tidak aku pergi ya"Aku menatap kepergian Ardhani
"Ada apa dengan kami berdua? Ahhhh sudahlah lupakan"
"Aku sangat lapar" ucapku yang langsung berlari keluar kelasAku membawa nampan berisi semangkuk mie instan dengan jus jeruk,Baru saja duduk handphone ku sudah berdering
"Akasa?"batinku setelah melihat panggilan masuk darinya"Hallo Akasa ada apa?"
"Kau sudah meminum obat? Ah aku baru saja sampai dipenginapan"
"Kamarku dan Zoya sangat jauh jadi tidak perlu khawatir""Memangnya aku mengkhawatirkan itu ya?"gumamku
"Daraa?"
"Hah? Haha iyaya sebentar aku ingin meminum obat"
"Ummm aku tutup ya telponnya nanti ku telpon lagi itu pun kalau ingat"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDHANI
Teen FictionPengorbanan bukan hanya harta,Barang,Ataupun tenaga Pengorbanan yang sesungguhnya adalah merelakan nyawa demi orang yang kita cintai agar hidup lebih lama