I_EQ 12 {ANNIVERSARY #4}

15 4 0
                                    

Hari ini Shimi dan Cika kini sudah berada di ruang latihan dance. Mereka sudah sepakat untuk latihan jika kelasnya di free kan. Maka sekarang disinilah mereka.

Keduanya mulai menaruh tas mereka di salah satu sudut ruangan. Dan mereka juga mendudukkan diri mereka tepat disamping tas yang mereka letakan.

"Sekarang apa rencana lo?" tanya Cika.

Shimi mulai berpikir, "Cika ada saran nggak?"

Cika langsung menjawab. "Lo yang ajak gue. Gue kira lo udah punya rencana." ucapnya agak sedikit tegas.

"Ada sih, cuma Shimi kan perlu meminta pendapat orang lain sebelum mengemukakan pendapat sendiri." ucap Shimi selanjutnya.

"Kalo punya ide, ungkapin aja! Daripada ide lo ke kubur selamanya cuma gara-gara ide gue." nasihat Cika yang sukses membuat Shimi terkagum-kagum.

"Mmm... Pertama-tama Shimi kepikiran buat atraksi tongkat dengan lagu intro kill this love Blackpink, seterusnya diterusin dance biasa dengan lagu yang di mix. Kita juga bakal coba buat koreografi dari lagu yang bukan K-pop. Dan sedikit tambahan lagu tradisional. Gimana?" tanya Shimi melihat khawatir ke arah Cika.

"Ok sedikit ribet. Kita coba dulu atraksi tongkatnya!" ajak Cika berdiri melihat sekeliling. "Tongkatnya dimana?" tanya Cika.

Shimi ikut berdiri. "Di ruang atribut sebelah ruang ini!" ucap Shimi. "Mmm... Cika, buat atraksi tongkatnya Shimi serahin ke Cika yah. Shimi kurang pro kalo maen begituan!" ucap Shimi.

"Ok!" setuju Cika sembari berlalu darisana.

Mereka membawa tongkat itu, dan kembali ke ruang latihan mereka mengawali latihan dengan pemanasan agar meminimalisir cidera. Selanjutnya Shimi memperdengarkan intro lagu kill This Love pada Cika, setelahnya Cika langsung mengeluarkan beberapa trik yang ia tau cocok dengan lagu itu.

Cika mulai mengajarkan Shimi triknya. Kemudian mereka berdua terus latihan. Sampai Cika kelelahan. Karenanya Cika istirahat mendahului Shimi ia menarik handuk kecilnya dan mengelap keringatnya yang entah dari kapan cairan itu keluar dari sela-sela pori-porinya. Sepertinya mereka melupakan sesuatu yang baru Cika sadari sekarang. Minuman! Mereka tak membawa Minuman. Bahkan Shimipun hanya membawa botol kosong tanpa air. Tak bisa dipercaya, apa gadis itu tak dehidrasi sekarang? Cika perlu membeli air untuknya.

Baru saja Cika hendak berdiri dan pergi dari sana, tiba-tiba saja pintu terbuka. Menampakan dua lelaki yang membawa kresek berisi minuman disana. Dua orang itu amat Cika kenali.

Alka menjulurkan kresek itu pada Cika, seraya berucap."Nih, tadi dititipin Natta!" sudah Cika duga.

"Ok thanks!" jawab Cika.

Terdengar Vernon menghela napas. "Dia kayak gini lagi!" gumamnya yang didengar Cika.

"Nggak usah heran, dia emang selalu berusaha semaxsimal mungkin. Dia nggak mau ngecewain kepercayaan orang padanya." ucap Cika dengan santai nya.

Cika melangkah kearah sound system dan mematikan lagunya. "Oy Shimi!" pekik Cika kemudian.

Shimi terlihat berhenti setelah musik dimatikan, setelahnya ia terlihat kelelahan dan menumpukan tubuhnya pada tangannya yang senderkan pada tembok disebelahnya. Ia terlihat mengambil napas sebanyak-banyaknya.

"Minum dulu!" ujar Cika. Shimi terlihat mengangguk dan berbalik hendak membawa minuman di sebelah Cika.

Ok kelemahannya datang. Ia selalu merasa seperti ini setelah latihan, pandangannya yang tiba-tiba blank dan ia merasakan pusing. Selalu saja seperti ini. Rambutnya terlihat menutupi wajahnya kedua tangannya terangkat ke wajah nya dan mulai menutupi wajahnya.

IQ vs EQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang