Singapur, pagi itu. Della masuk kerumah besar dengan perasaan senang, dia melihat Leon sedang asik baca koran dia memeluk Leon dengan sayang, dan Leon yang kaget menoleh cepat.
"Anak Baba sudah di sini?"
"Iya dong," jawab Della duduk di samping sofa ayahnya.
"Kenapa gak kabarin Baba, nanti bisa Baba jemput."
"Biar kejutan," katanya semangat.
Leon tertawa. "Karena kamu sudah disini bagaimana kalau kita..."
Della terdiam menunggu Babanya melanjutkan perkataannya.
"Belanja sepuasnya?"
Della terpekik senang.
"Baba memang yang terbaik!" katanya mencium pipi Leon.
@@@
"Kenapa?" tanya Ardian saat melihat Ziyan yang terlihat gusar dan terus mengecek ponselnya.
"Della," jawab Ziyan sekenannya.
Ardian tersenyum menggoda kakaknya.
"Kenapa sama kakak ipar?" tanyanya.
"Gak ada kabar."
Ardian menghela nafas. "Kenapa gak Abang dulu aja yang chat?"
Ziyan menggeleng.
"Malu?"
Ziyan menggeleng.
"Takut?"
Ziyan mendelik dan menggeleng lagi. Ardian mencoba berpikir.
"Bingung mau chat apa?"
Ziyan terdiam dan mengangguk ragu, melihat respon itu Ardian refleks memukul keningnya.
"Coba chat aja, tanya lagi apa!"
Ziyan bergeming.
"Kenapa?"
"Gak punya nomornya," jawab Ziyan.
Ardian berteriak kesal.
"Kenapa ribut-ribut?" tanya Aura yang baru datang dengan kue di tangannya.
"Ibunda bawakan aku pedang, aku sudah tidak kuat!" Ardian berkata sambil mengisyaratkan tangannya kepada leher.
Aura terkekeh melihat sangat dramatisnya anaknya itu.
"Kenapa Ian?"
"Mau chat Della, tapi Ian gak punya nomornya Mah," jelasnya.
Ardian memukul bantal sofanya dengan sekuat tenaga. Aura mengerutkan dahinya.
"Kamu gak minta nomor dia?"
"Ziyan ganti hp," jawab Ziyan.
"Loh bukannya masih bisa ya?"
"Ziyan lupa taro nomor Della di ponsel baru, Hp sebelumnya udah gak ada, udah Ian hapus datanya."
"Emangnya kenapa beli hp baru?"
"Biar bisa liat Aplikasi merah cepet sama telpon video wa," jawab Ziyan sekenannya.
Ardian terdiam, memang sih Hp dirinya dan kakaknya lebih jadul hp kakaknya, bahkan di hp Ziyan hanya bisa sms saja dan untuk aplikasi wa tidak ada, jangan bercanda penyimpanannya tidak sepenuh itu. Ziyan kan juga banyak memiliki data penting di ponselnya.
"Nomor kakak masih sama, liat dong hpnya?" tanya dan pinta Ardian.
Ziyan mengangguk dan memberikan ponselnya barunya kepada Ardian. Ardian menganga saat melihat ponsel ipon keluaran terbaru itu, batinnya menangis ingin memiliki juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentara Tembok !
Romancenote; % lanjutan dari Alien Ganteng ! % Ada 17+, humor ada, nonfanfiction, asli fiksi % belum ada cast (bisa jadi tidak akan ada), judul atau cover juga bisa aja ganti tiba-tiba. Della namanya. Gadis cantik yang terlahir dari...