10. lo kenapa sih?!

2.3K 120 12
                                    

"Usuttt yang udah punya tunangan mah beda," goda Gina memberikan minuman.

"Dasar bumil GILA!"

"Jangan mengejek istriku, Della. Dia sedang hamil." Seseorang menyahut dari dapur.

Della memanyunkan bibirnya kesal, sedangkan Gina tertawa keras.

"Lo Jadi rujuk sama dia?"

"Iyalah, kan elu yang saranin. Lagian gua sama dia baru rencana pisah ya, bukan rujuk kali!"

Della mendekat. "Keknya gua menarik kata-kata gua, lo mening pisah aja sama dia," bisik Della.

"Ishhh Della!" Gina memberengut.

Pluk...

Sebuah sendok mendarat manis di kepala Della, gadis itu mengaduh sakit. Dia menatap malas orang yang baru datang itu, orang yang sering nyari ribut. Pikirnya.

"Sakit bego!"

"Omongan lu Della, Ya Tuhan!" kesal Faris.

"Della lu gak papa?" tanya Gina panik.

"Dia mah beton, tenang aja."

Della menatap kesal Faris. Dari dulu keduanya memang tidak akur, Della sendiri memang baru tau, ternyata orang yang di elu-elukan seorang Gina adalah si Faris gila, tetangga beberapa blok dari komplek rumahnya.

"Kesel gua, pulang ah!"

"Eh tunggu tadi lu mau cerita apa, ih?!"

"Keburu Badmood!" Della melirik Faris. Lelaki itu tidak peduli dan malah asik mengelus perut istrinya.

"Faris mening kamu masuk ke kamar dulu deh, aku lagi cerita sama Della."

"Mening gantengan bagas kemana-mana," ucapnya membuat Faris menoleh.

"Si tuan Rahagi itu? owh tidak kesombongan abadi miliknya!"

"Dari pada lu nyebelin!"

Faris mendengus. "Belum tau aja lu si Bagas lebih menyebalkan."

"Faris," panggil Gina.

"Kenapa babe?"

"Bagas itu teman aku dan Della dari kecil," jelas Gina.

"Hah beneran?! Kok aku gak tau?!"

"Makanya lain kali keluar rumah dong, mendekam mulu di dalem rumah. Sekalinya keluar buntingin tetangga sendiri."

Faris menatap tajam Della. "Mulut lu, astajim!"

"Astagfirullah yang bener tuh," koreksi Della.

"Serah!" setelah itu dia pergi dari sana membuat Della dan Gina terkekeh.

"Suami lu sensian, anjir," kata Della.

"Stttt... nanti dia denger!" Della mengangguk.

"Apa kabar si Bagas ya?"

"Tau jarang kumpul kita, semenjak SMP kan dia ke luar negeri," balas Gina.

Della mengangguk.

"Owh iya Gin, gua tadi mau tanya..."

@@@

Della mendengus saat melihat jam menunjukan pukul 21.00, tapi seseorang yang sedang ditunggunya sama sekali belum datang.

Dengan malas gadis itu mengelap pewarna bibirnya dengan tisyu, melepas jaket yang menutupi gaun tanpa lengannya dan melangkah ke kamar.

Sebelum sampai ke kamar dia berpapasan dengan Hasan.

Tentara Tembok ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang