23. Fiesta

1.6K 98 22
                                    

Leon menatap kedua orang yang sedang bermesraan di depannya. Baru saja kemaren keduanya bertengkar, sekarang anaknya malah manja banget sampai mau di suapin seperti itu. ya, dia gak bego-bego amat sama kejadian keduanya tadi malam. Lah wong suara mereka kedengeran 1 rumah besar ini. ingatkan dirinya untuk membuat kamar Della kedap suara nanti.

"Ekhemm..." dehem Leon.

"Kenapa Ba?"

"Tadi malam, sepertinya Baba tidak bisa tidur."

"Baba sakit?" tanya Della khawatir.

Leon menggeleng.

"Ada suara aneh mengganggu Baba saat akan tidur."

Della langsung batuk seketika.

"Di minum Dell." Ziyan memberikan Della air putih, yang diterima oleh wanita itu.

"Emangnya Baba denger suara apa?" tanya Ziyan heran.

Della langsung menatap suaminya yang menatap polos kepadanya dan Leon. Leon mencoba menahan tawanya.

"Apa Baba harus jelaskan bagaimana?" tanya Leon.

Baru saja Ziyan akan menjawab, Della sudah membawa suaminya masuk ke kamar. Leon tertawa keras melihat kelakuan keduanya, dia bahkan sudah lupa kapan terakhir dirinya merasa sebahagia ini. mungkin dulu, ya saat Deana dan Hillal mengijinkannya menjadi Baba Della. Sudahlah.

"Della, Ziyan, ingat ini masih pagi. Kasian kalau para pembantu mendengar kalian!" teriak Leon yang tentu saja di dengar Della dan Ziyan.

Di sisi lain...

"Kamu kenapa tarik Abang? Gak sopan tau!"

Della mengembungkan pipinya kesal.

"Abang ngerti gak yang Baba bilang soal suara tadi?"

"Enggak."

Della menghela nafas.

"Itu suara kita."

"Hmm?"

"Suara tadi malam," jelas Della.

"Masa sih?" tanya Ziyan masih tidak percaya.

"Kamar di rumah ini tidak kedap suara." Della mengatakan kata kuncinya membuat Ziyan membulatkan matanya.

Pria itu mengusap wajahnya yang memerah malu, pantas saja Leon menatap mereka seakan-akan menahan tawa. Jadi ini masalahnya, ais kalau tau seperti ini mereka akan main dengan pelan-pelan saja.

"Kenapa kamu gak kasih tau Abang?"

"Abang keburu napsu, aku juga lupa."

Ziyan menghembuskan nafas lelah, sudahlah sudah terlanjur juga.

"Della, Ziyan, ingat ini masih pagi. Kasian kalau para pembantu mendengar kalian!" teriakan Leon yang di dengar oleh keduanya.

"Tuh kan Bang."

"Della, Abang jadi malu ketemu Baba," kata Ziyan jujur.

"Emang aku enggak?!" Della menutup wajahnya dengan bantal.

@@@

Sedikit bisa di ceritakan, bagaimana seseorang bisa jatuh cinta, banyak hal bisa saja jadi penyebabnya. Katanya yang paling umum adalah karena rasa terbiasa dan nyaman. Keduanya terkaitan hingga akan menyebabkan kata sesitif, mana ada cewek dan cowok temenan tapi gak menyimpan rasa?

Selesai dari acara temu mertua dan juga jalan-jalan setelahnya, akhrinya masalah antara patsuri ngenes, Ziyan dan Della bisa di selesaikan juga. Tentu saja seperti ungkapan "Sex bisa menyelesaikan masalah" boleh saja di coba, selain pahala juga bisa mendapatkan kenikmatan.

Tentara Tembok ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang