33. kita harus kasih tau Pappy!

997 71 33
                                    

Beberapa jam yang lalu, Della yang baru pulang dari siaran radio menguap berulang kali di mobil, ih kenapa badannya ini sangat mudah mengantuk, padahal dirinya yakin sama sekali tidak lelah.

"Kenapa lo?" tanya Gina yang berada di sampingnya.

"Ngantuk mulu gua, sakit kali ya," katanya retoris.

"Lo ada demam gak?"

Della menggeleng.

"Atau komplikasi lainnya?"

Della menatap Gina tajam. "Dikira gua penyakitan apa Gin!" kesalnya.

Gina terkekeh.

"Bukan gitu, siapa tau lo isi," ujarnya asal.

Della terdiam.

"Tunggu deh, kayaknya gua lupa sesuatu."

Merasa menarik ke ingin tauannya, Gina menatap Della menunggu wanita itu melanjutkan perkatannya. Namun Della masih saja terdiam sambil memegang kepalanya.

"Lo kenapa sih?! buat orang kepo aja!"

Della menatap Gina.

"Gua belum dapet tamu bulanan," gumamnya.

Gina sontak berseru.

@@@

"Selamat kak, anjirrr lah gua bakal jadi paman!" teriak Hasan berlarian di rumahnya.

Micho yang melihat itu mendengus, tadinya mau ke sini karena Matcha mengusirnya. Ya gimana gak di usir, orang anaknya lagi tidur di gangguin mulu. Akhirnya Micho terpaksa mengungsi sebentar kerumah Hasan bersama 3ekor-yang sebenarnya tidak bersalah, tapi ikut terusir.

"Emang ada apaan sih?" tanya Gema heran melihat Hasan.

"Kak Della punya bayi," kata Gama membuat Tira, Gemi dan Gama sontak menoleh kepadanya.

Mendengar itu Gema ikut berdiri dan berlarian dengan Hasan. Sedangkan Gemi dan Tira menghampiri Della.

"Kakak mana bayinya?!" kata Gemi.

"Hah?" tanya Della heran karena dirinya tidak fokus sedang mengabari beberapa orang via Chat.

"Itu bayi kakak mana?" tanya Gemi lagi.

Della mengusap perutnya.

"Bayinya ada di sini dong," katanya.

Tira memiringkan kepalanya. "Sama kayak Arka, Arga?"

Della terdiam sejenak lalu mengangguk.

"Ih emangnya gak engap di sana Kak?"

"Enggak, Gemi sayang."

"Keluarnya kapan?" tanya Gemi lagi.

Della menghela nafas dan menaruh ponselnya.

"Emangnya kalau dedenya lahir nanti, Gemi mau ajak main?"

Gemi mengetuk-ngetuk jarinya di dagu, seakan-akan sedang berpikir tentang sesuatu.

"Kalau bayinya gak sama kayak Arka dan kak Gema, Gemi mau ajak!" ujarnya semangat.

Tiramisu ikut mengangguk setuju.

"Loh Arka sama Gema kenapa emang?"

"Mereka Nakal!" ucap keduanya membuat Gema yang merasa terbawa-bawa, terdiam dan mendekat.

"Benar-benar nakal," ujar Gemi lagi menambahkan.

"Memangnya siapa yang tidak nakal?" tanya Gema kesal.

Tentara Tembok ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang