"Ada masalah?" tanya Deana kepada anak sulungnya.
Della menggeleng tapi tetap terdiam. Deana mendekati anaknya dan mengusap rambut Della sambil tersenyum tipis.
"Hasan sudah cerita sama Mamah," ujarnya.
"Della juga bingung mah, Della harus bagaimana di saat dia sendiri gak mau nemuin Della?" katanya retoris.
"Sebenarnya Papah bilang ke Mamah untuk tidak membantu Della dan membiarkan Della menyelesaikan masalah Della sendiri."
Della terdiam tetapi tetap mendengarkan ibunya berucap.
"Bukan Mamah tidak bisa membantu, mau dengarkan saran mamah?"
Della mengangguk pelan.
"Della berjuang kembali dan temui Ziyan lagi, baik itu di tempatnya bekerja atau di rumahnya. Jangan menyerah untuk hari itu sampai kamu berbicara dengan Ziyan, tapi kalau emang Ziyan tidak mau berbicara dan bertemu denganmu." Deana mengambil lengan anaknya dan mengusap pelan tepat di lengan yang berada cincin tunangan milik Della.
"Keputusan ada di tanganmu, Della. Mamah gak bisa mengganggu apapun, seperti kesepakatan awal. Mungkin Della memang tidak cocok dengan Ziyan."
Setelah Deana mengecup kening Della, Ibu dua anak itu pergi kedapur meninggalkan keheningan bersama dengan Della di sana. Della menatap cincin yang di tidak pernah di lepasnya, kecuali saat mandi.
"Baiklah, sekali lagi saja." Della tersenyum tipis.
@@@
Keesokan harinya, beruntung Della masih libur dari acara vlog dan berbagai macam jenis video youtubenya. Huh, jujur mencari Ziyan lebih melelahkan dari pada mengedit Video seharian di kamarnya. Della sendiri memang sengaja meliburkan diri bersama dengan kru untuk 1 bulan penuh ini, kasian Krunya yang memang ada beberapa berasal dari luar pulau.
Sesekali buatlah mereka mengunjungi orang tuanya, walau ini bukan hari raya besar tapi tetap saja itu bermakna dan sangat membahagiakan bagi mereka. sedikit istirahat dan jalan-jalan ke kampung halaman, apa lagi ada beberapa dari mereka yang memang memiliki kekasih di kampung halaman. LDR itu berat kawan-kawan.
Bukan berat karena kuotanya, tapi berat karena rindunya. DeiLsa juga LDR loh Pede, bedanya ini bukan LDR beda kota tapi beda perasaan. Hiks...
Back ke topik...
Della datang kerumah calon mertuanya lagi, kali ini dia membulatkan tekadnya. Dia akan tetap mencoba mendatangi Ziyan di manapun siluman, eh maksudnya orang itu berada. Karena kesal mungkin Della akhir-akhir ini berpikir yang tidak-tidak soal calon suaminya itu.
Ya Tuhan maafkan Della yang cantik dan imut ini...
"Loh Kakak ipar?"
Della tersenyum dan mendekati Ardian yang sedang memanasi motornya.
"Mamah ada Ar?"
Ardiam tersenyum jahil.
"Cari Mamah apa Bang Ziyan?"
Della cengengesan dan tersenyum kikuk, melihat itu membuat Ardian terkekeh. Ardian beda sekali dengan Kakaknya yang hanya akan tersenyum tipis, Ardian lebih ramah dan juga humoris. Kadang Della berpikir kenapa Ziyan tidak bertukar saja dengan adiknya.
Ya ampun, Della berpikir apa sih? Kan dirinya dengan Ardian bersaudara. Lagipula Della lebih suka yang tua dari pada berondong. Bawaanya sirik mulu kalau sama berondong, bukan cuman sirik penampilan tapi sirik umur juga. sudahlah, dapat semacam Ziyan saja sudah hamdalah.
"Kak?" Ardian melambaikan tangan depan wajah Della.
Della mengedipkan matanya baru tersadar dari lamunannya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentara Tembok !
Romansanote; % lanjutan dari Alien Ganteng ! % Ada 17+, humor ada, nonfanfiction, asli fiksi % belum ada cast (bisa jadi tidak akan ada), judul atau cover juga bisa aja ganti tiba-tiba. Della namanya. Gadis cantik yang terlahir dari...