30. Mating

6.2K 564 33
                                    

Hari yang makin malam, tidak membuat jalanan di ibukota jadi sepi. Dimana-mana kendaraan, bahkan masih banyak pejalan kki yang berlalu lalang, pun toko-toko di sepanjang jalan, masih buka, lampunya membuat ibukota jadi semakin terang meski sudah malam.

Matanya mendelik jam digital di dashboard mobil, sudah hampir tengah malam. Mobil masih melaju dengan kecepatan normal, tujuannya, apartemen si pengemudi.

"Kau sudah bilang adikmu?"

"Hm. Ia menginap di rumah temannya malam ini."

"Aah~" kepalanya mengangguk, melirik spion lalu memutar kemudi. "Adikmu itu.... Omega?"

"Beta."

"Oh." dan sekali lagi mengangguk, "Berarti tidak apa kan kalau kau bermalam di rumahku? Besok aku antar ke toko, kau bisa pakai-pakaianku."

"Mungkin akan kebesaran."

Yuusei seketika cekikikan, "Tidak, tidak. Sebenarnya aku sudah beli banyak pakaiam untukmu, keperluan lain juga, jadi ku bisa bebas memakainya. Oke?"

Riku mendelik, senyum pria di sampingnya ini sangat lembut untuk seorang Alpha. Meski Riku tau, Yuusei dikenal playboy. "Oh, umm.. Yuusei-san."

"Ya?"

"Aku baru tau kalau, Renji-san ternyata orang yang hangat. Maksudku, ia tidak dingin, ia ramah."

"Oh. Yaa~ Ren-chan jadi begitu berkat matenya kan?" Yuusei memutar kemudi lagi, memasuki besmen apartemen. "Dulu ia dikenal sebagai Alpha yang dingin, sangat, malah ia juga tidak tertarik dengan mencari mate atau sekadar kekasih. Tapi semenjak menikah dulu, ia berubah."

"Ooh..."

"Mungkin karena matenya juga lebih dewasa. Dulu awal-awal mereka menikah, matenya sering menjemput Ren-chan. Yaa aku hanya lihat sekilas. Habis, Ren-chan sampai sekarang masih tertutup soal kehidupan pribadinya. Pernikahannya saja masih banyak yang belum tau. Ren-chan tidak mau mengumumkan pernikahannya dulu demi menjaga privasi istrinya."

"Kau sering bertemu dengan istrinya?"

"Hmm... rasanya kalau bertemu sampai mengobrol hanya saat pernikahan mereka. Setelah itu hanya melihat sekilas. Kudengar istrinya juga sibuk, jadi mereka jarang bersama. Oh? Aku juga penasaran, darimana kau kenal Ren-chan?"

"E-eh? Em- I-itu, Ren-chan temannya kenalanku. Kami sering bertemu dan saling kenal. Hanya sebatas itu."

"Ooh."

"Ia sudah punya anak?"

"Anak?" Yuusei cekikikan lagi, seraya melepas sabuk pengamannya. "Mereka berdua terlalu sibuk bekerja, soal anak rasanya tidak ada dalam list berkeluarga mereka. Lagipula, Ren-chan selalu merasa kalau istrinya saja cukup, kadang ia buat aku iri tiap kali membicarakan istrinya, jadi sampai sekarang pun belum punya anak."

"O-oh, begitu." Riku turut melepas sabuk pengannya, lalu keluar mobil, Yuusei sudah menunggu dengan mengumbar senyum manisnya. "Renji-san itu, apa soal perceraiannya juga ia tidak mengatakan apa-apa pada member bandnya sendiri?" begitu batinnya, karena, Riku memang benar-benar penasaran.

Yuusei menggandeng mesra tangan Riku, bahkan di lift menuju apartemennya saja masih enggan dilepas, seakan Riku memang benar-benar sudah jadi milik Yuusei.

Soal menjadikan Riku matenya, meski Yuusei sudah sangat yakin, ia masih harus menahan diri. Butuh kesepakatan yang benar-benar bulat, ia masih ingin membicarakannya dengan Riku terlebih dahulu, membicarakannya dengan serius. Karena meski Yuusei yakin kalau Riku juga percaya bahwa Yuusei adalah Fate Pairnya, Riku masih terlihat menjaga jarak dari Yuusei.

Contradiction (Omegaverse) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang