Gue sama Mas Yunho naik lift menuju lantai paling atas, kamar kita. Masih sama, dia nggandeng tangan gue dan bawain heels gue.
Pintu lift terbuka, gue sama Mas Yunho jalan menuju kamar.
Mas Yunho bukain pintunya, gue masuk dulu baru Mas Yunho. Nggak lupa dia ngunci pintunya.
Hari ini perdana gue sekamar sama Mas Yunho. Huhu lumayan canggung gue.
"Dek, kamu bisa ganti baju dulu sebelum hapus make up. Gaunmu berat" kata Mas Yunho yang duduk di pinggir kasur.
"Iya, mas"
"Perlu bantuan nggak?" Mas Yunho senyum kayak om om pedo
"Nggak usaaahhhh. Aku bisa sendiri" gue langsung ngacir ke kamar mandi. Nggak lupa ngunci pintunya.
Untung gue bisa buka resleting belakang gaunnya. Habis itu gue ganti piyama tidur gue.
Gue keluar dari kamar mandi. Mas Yunho pindah duduk di sofa, masih pake kemeja dengan kancing atas yang terbuka, dan lagi main hpnya.
"Mas nggak ganti?" Tanya gue
"Nanti sekalian mandi" gue ngangguk.
Gue duduk di kursi depan meja kaca dan mulai ngebersihin make upnya.
Mas Yunho bangun dari duduknya, pindah duduk di sebelah gue. Kursinya lumayan panjang jadi bisa buat dua orang, walaupun agak mepet.
Jantung saya apa kabar? Oh tentu tidak baik- baik saja, dia sedang disko di dalam sana. Gue masih agak deg degan kalo deketan sam Mas Yunho.
Dia nyangga kepalanya pake tangan dan nyandarin di meja sambil ngeliatin gue yang lagi ngebersihin muka gue dari make up. Bingung ya? Gue juga bingung jelasinnya gimana:'
"Mas nggak bersihin make upnya?" Tanya gue
"Nungguin kamu. Biar kamu yang bersihin"
"Kenapa nggak bersihin sendiri?"
"Ya pengen aja kamu yang bersihin"
Gue ngangguk doang. Mas Yunho masih liatin gue.
"Mas ih. ngapain sih ngeliatin terus?"
"Emang nggak boleh liatin istri sendiri?"
Istri:')
"Y-y-yaa.. malu ah" gugup gue
"Kamu lucu pas malu. Mukanya merah semua" kata Mas Yunho
Gue pukul pelan bahunya, dia cuma ketawa.
Gue udah selesai bersihin make up gue. Giliran Mas Yunho yang dibersihin make up nya.
Gue nuangin pembersih wajah ke kapas, habis itu ngadep ke Mas Yunho. Mas Yunho ini tinggi banget. Gue harus ndongakin kepala gue.
"Mas Yunho ketinggian. Bisa nunduk dikit?"
"Coba kamu berdiri bentar" kata Mas Yunho. Gue berdiri. Mas Yunho benahin posisinya habis itu narik gue ke pangkuannya.
"Nahh gini pas kan"
Iya pas. Tapi nggak pas buat jantung gue, Mas:'). Mana jarak muka kita cuma beberapa senti doang. Dan tangannya Mas Yunho meluk pinggang gue.
"Modus" kata gue sambil ketawa.
Gue mulai bersihin mukanya. Pelan-pelan gue bersihin. Mulai dari dahi sampai lehernya.
Mas Yunho mainin rambut gue yang tergerai bebas. Dia nyisihin rambut gue ke telinga. Dan itu bikin gue nggak fokus bersihin mukanya. Mana deketan gini dan dia liatin gue terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
• M A S • - Jeong Yunho ✔✔
Fanfiction[revisi tipis tipis] "dek" - Yunho "Iyaa mas" - Zeline "Ayo kita nikah" - bahasa non baku alias bahasa sehari-hari - terinspirasi dari kehaluan saya dan atiny sekalian:) - all of the picture by pinterest ©mei 2020