Author's side
"Pasti kalian pada bingung kan kenapa ada side kita?" Mingi
"Karena gue yang minta authornya khususon buat kita yang kemaren mbuntutin Zeline sama Yunho" Wooyoung.
Oke jadi gini ceritanya.
"Udah gapapa, ada mas kok. Ayo turun kasian nungguin. Kalian berdua di sini aja. Jangan berisik" kata bang Hyungwon. Kita berdua ngasih jempol ke bang Hyungwon.
Pintu kamar Zeline udah ditutup.
"Bang. Lo nggak kepo siapa calonnya Zeline?" Kata Wooyoung
"Kepo lah. Bentar lagi kita keluar kamar. Ngintip dari atas aja" kata Mingi.
Mingi buka pintu dan ngintipin keadaan sekitar.
"Aman. Ayo"
Wooyoung menyusul Mingi yang udah di depan pintu. Nggak lupa Mingi nutup pintu kamar Zeline dengan hati-hati.
"Gimana dek Zeline?" Terdengar suara Om Chae, papanya Zeline.
Wooyoung sama Mingi ngintipin dari lantai 2. Lantai 2 rumah Zeline ini bentuknya void, jadi kita bisa lihat lantai 1 dari atas.
"Bentar kayaknya gue kenal siapa cowoknya?" Kata Mingi.
"Kok kayak Bang Yunho ya" sahut Wooyoung.
Mingi Wooyoung sama sama fokus merhatiin siapa calonnya Zeline.
"Ihh bang bener bang. Bang Yunho itu. Gila gila gila" kata Wooyoung dengan suara yang pelan.
Mingi cuma ngangguk dan nutupin mulutnya yang menganga. Takut kemasukan lalat.
"Gimana, Yun. Kamu mau nggak nikah sama Zeline?" Tanya bundanya Yunho.
"Mau, bun" kata Yunho dengan mantapnya yang bikin Wooyoung hampir teriak kalo nggak cepet cepet dibekep mulutnya sama Mingi dan sembunyi dibalik dinding.
"Gausah teriak juga anjing. Ketahuan bisa berabe" bisik Mingi.
"Maap, bang. Gue kaget" jawab Wooyoung.
Mereka berdua melanjutkan kegiatan mengintip mereka.
"Eh eh bang. Itu mereka mau keluar. Ayo ikutin. Gue mau tau si bang Yunho sama Zeline ngapain" kata Wooyoung dengan antusias.
"Iye iye sabar napa nunggu mereka keluar"
Mingi dan Wooyoung turun melewati tangga pelan-pelan, supaya tidak ada yang mengetahui keberadaan mereka. Mereka berjalan cepat ke arah dapur dan keluar melewati pintu yang ada di sana.
"Sumpah kayak maling aja, deg-degan gue" kata Wooyoung
Kemudian, mereka menyusul Yunho dan Zeline yang ternyata belum jauh dari rumah. Wooyoung dan Mingi jalan dibelakang mereka, tentunya dengan sangat hati-hati supaya tidak mengetahui keberadaan mereka.
"Batiknya hampir sama, kayak couple beneran" kata Mingi dengan suara yang sangat pelan. Wooyoung cuma mangut mangut.
"Duhh, kita nggak bisa deketan dikit ya. Pengen tau mereka ngobrolin apa"
Kata Wooyoung"Jangan. Ntar ketauan" kata Mingi
Wooyoung ngepoutin bibirnya.
---
Wooyoung sama Mingi masih ngikutin dua sejoli itu. Udah kayak penguntit beneran. Yunho dan Zeline sekarang keluar dari Indomei.
"Ayo bang, itu mereka udah keluar" kata Wooyoung sambil nyeruput es teh yang dibungkus pake plastik yang belinya di warung sebelah Indomei.
Kenapa nggak ke Indomei?
"Mending gue beli es teh 3 rebuan di warung dapet banyak daripada beli di Indomei 7 rebuan dapet dikit" pola pikir anak kos masih melekat di otak Mingi sama Wooyoung.
Wooyoung sama Mingi ngelanjutin ngikutin dua sejoli tadi. Nggak lupa sambil nyeruput es teh yang mereka beli tadi.
Tiba-tiba Yunho berhenti yang bikin Wooyoung sama Mingi cepet-cepet sembunyi di rumah warga. Untung pagernya agak menjorok ke dalem, jadi mereka masih aman.
"Ngagetin aja si Yunho ah. Mendadak dangdut pake berhenti" kata Mingi yang deg-degan setengah mampus.
"Seenggaknya kali ini kita bisa dengerin obrolan mereka" kata Wooyoung yang daritadi masih kepo.
Mereka dengan seksama dengerin pernyataan Yunho ke Zeline.
Tuuttt...psssshh....
"ASWWW KUWE. MALAH NGENTUT. AMBUNE RAENAK SAN. JINGAN" kata Wooyoung marah-marah dengan suara yang pelan. Untung nggak keceplosan teriak beneran.
(Trans: (bahasa binatang) kamu. Malah kentut. Baunya nggak enak lagi. (Bahasa binatang))"Sori sori. Mules"
Mingi sama Wooyoung yang lagi nutupin hidungnya gara-gara bau kentutnya Mingi, liat Yunho yang lagi makein cincin ke tangannya Zeline.
"Ih ih ih... Gue kepengen" kata Mingi yang dapet toyoran dari Wooyoung.
"Yee elu mah"
"Gasopan lo sama yang tua" kata Mingi lagi yang dibales cengiran sama Wooyoung.
Wooyoung dan Mingi liat dua sejoli tadi lagi tatap-tatapan lama.
"Bang bang bang. Ngapain mereka diem-dieman? Ih jangan jangan Bang Yunho mau meluk Zeline? Atau malah mau nyipok?" Kata Wooyoung sambil ngeplak ngeplak bahu Mingi.
"Wah gabisa ini. Ayo kita sudahi cerita ini" kata Mingi.
Yunho yang sudah menggerakkan tubuhnya untuk memeluk Zeline, diurungkan karena dikagetkan dengan dua manusia yang tak punya otak ini.
"HAYO MAU NGAPAIN KALIAN"
"Dah gitu aja sih cerita gue sama Bang Mingi yang mbuntutin mereka berdua" - Wooyoung
"Dah ya bye" - Mingi
Author's side off
🌻🌻🌻
Sarange dari Uyong Mingi
KAMU SEDANG MEMBACA
• M A S • - Jeong Yunho ✔✔
Fanfiction[revisi tipis tipis] "dek" - Yunho "Iyaa mas" - Zeline "Ayo kita nikah" - bahasa non baku alias bahasa sehari-hari - terinspirasi dari kehaluan saya dan atiny sekalian:) - all of the picture by pinterest ©mei 2020