Mas Yunho hari ini sidang sama Mas Mingi. Gue ikut dong buat kasih semangat. Ryujin juga nyusul. Mereka berdua lagi nunggu dipanggil sama dosennya.
Mas Yunho tegang. Keliatan dari raut mukanya sama kakinya yang daritadi nggak mau diem. Gue genggam tangannya.
"Hei. Tarik nafas. Buang"
Dia ngikutin apa yang gue suruh. Habis itu dia agak rileks.
"Bismillah, mas. Berdoa dulu biar di kasih lancar"
Mas Yunho senyum ke gue sambil ngelus perut gue yang agak membesar. Udah mau 7 bulan gais, cepet ya.
"Ryujin katanya mau ke sini?" Kata Mas Mingi yang ada di sebelah gue.
"Iya, nyusul tapi"
Gue pegang tangannya Mas Mingi. Udah lama juga gue nggak gandengan sama dia.
"Nih gantiin Ryujin. Biar tenang"
Mas Mingi senyum ke gue.
"Berasa punya suami 2" gumam gue.
"Jeong Yunho. Silahkan masuk"
Mas Yunho udah dipanggil sama pengujinya.
"Baik. Aku masuk dulu ya, doakan"
Gue mengangguk. Mas Yunho masuk ke ruangan. Tinggal gue sama Mas Mingi.
"Kenapa lama banget dah. Tambah deg-degan gue. Ntar kalo Yunho selesai jangan tinggal dulu"
"Santa santai Mas"
"Song Mingi. Silahkan masuk ke ruangan"
"Lin, doain gue"
"Siap. Mas Mingi bisa"
Mas Mingi masuk ke ruangannya. Tinggal gue sendiri. Kata Ryujin dia udah sampe parkiran otw ke sini. Gue ngelus perut gue.
"Doakan ayahmu, ya. Semoga berhasil sidangnya"
Debaynya nendang. Gue tersenyum.
"Semangat banget kamu"
"Zeliineee"
Akhirnya Ryujin datang.
"Lama banget lo. Bunga aman?"
"Aman aman"
Jadi, Ryujin sengaja dateng telat karena beli bunga dulu buat Mas Mingi sama Mas Yunho.
"Hi dedek, aunty here. Kamu udah besar aja" kata Ryujin sambil ngelus perut gue.
Gue sama Ryujin nunggu selama 1 jam-an. Mas Mingi keluar duluan, padahal duluan Mas Yunho.
"Zelinee, Ryujiinn.. gue jadi wisudaa" kata Mas Mingi semangat dan memeluk kita berdua.
"Wahh alhamdulillah selamat Mas" - Zeline
"Selamat Kakk" kata Ryujin. Ryujin ngasih Mas Mingi bunga.
"Makasih ujinku. Yunho belum keluar?" - Mas Mingi
"Belum"
Panjang umur baru diomongin, Mas Yunho keluar. Wajahnya sumringah banget.
"Sayangg aku luluss huaa" kata Mas Yunho lari terus meluk gue.
"Alhamdulillahh... Selamat Mas" gue nepul nepuk bahunya. Gue kasihin bunganya ke Mas Yunho
"Makasihh dek" - Mas Yunho
"Akhirnya kita jadi wisuda, Yun" - Mas Mingi.
Mereka berdua pelukan layaknya seorang sahabat dan saudara.
KAMU SEDANG MEMBACA
• M A S • - Jeong Yunho ✔✔
Fanfiction[revisi tipis tipis] "dek" - Yunho "Iyaa mas" - Zeline "Ayo kita nikah" - bahasa non baku alias bahasa sehari-hari - terinspirasi dari kehaluan saya dan atiny sekalian:) - all of the picture by pinterest ©mei 2020