Hari-hari Alena berjalan seperti biasa hanya ada satu yang berbeda yaitu tanpa kehadiran Sean di sampingnya. Pria tersebut menghilang tanpa kabar sejak malam itu.
Bagaimana perasaan Alena setelah bertemu dengan Arsen beberapa hari yang lalu? Jawabanya tidak merubah apapun dari Alena. Bagi Alena kisahnya bersama Arsen sudah berakhir dengan sangat buruk. Waktu itu ia sempat merasa bimbang namun Alena sadar bahwa ia tidak boleh terperosok lagi di jurang yang sama. Sekalinya berhkianat lain waktu pasti akan mengulang kembali. Alena tidak menyesali apa yang sudah terjadi, ia malah bersyukur sudah mengetahui keburukan Arsen sejak sekarang, karena ia tidak perlu membuang waktunya untuk mencintai orang yang salah.
Pagi ini Alena menyibukan diri dengan ikut membantu Renata membuat kue kering. Ia masuk kuliah siang. Gadis cantik itu sedikit kebingungan saat melihat banyaknya bahan untuk membuat kue yang berserakan di atas kicthen table.
"Harus diapakan semua bahan-bahan ini, Ren?" Alena mengamati semua bahan yang ada.
"Pertama kita akan kocok telur bersamaan dengan butter cair ini, setelah tercampur rata tambahkan gula pasir dan tepungnya." jelas Renata. Gerakannya sangat cekatan.
"Terus yang lainnya?"
"Nanti dimasukan paling terakhir." jawab Renata sambil tersenyum. "Apa Nona bisa membantu saya untuk memecahkan telur-telur ini?"
"Tentu!"
Selanjutnya mereka asik melakukan kegiataan mencetak adonan menjadi berbagai macam bentuk yang lucu.
Keasikan mereka terganggu oleh suara bel yang terus saja berbunyi. Alena meminta Renata agar meneruskan kegiatan mencetaknya, ia yang akan melihat siapa tamu yang datang sepagi ini.
Sebelum membukanya, Alena terlebih dulu mengintip dari lubang kecil yang ada pintu. Di luar sana terlihat seorang laki-laki tengah berdiri dengan memakai topi hitam. Wajahnya tidak terlihat dengan jelas karena terhalang oleh topi yang dikenakan.
Pintu pun mulai terbuka. "Maaf, Anda siapa ya?"
"Selamat pagi, Nona. Saya kurir pengantar paket." kata orang itu dengan ramah. "Ada paket untuk Anda!" Kurir tersebut menyerahkan bungkusan hitam yang lumayan besar kepada Alena kemudian menyerahkan note kecil beserta sebuah pena pada Alena agar ditanda tangani.
"Terima kasih!" ucap Alena sopan.
"Kalau begitu saya permisi, Nona." kata kurir tersebut berpamitan.
"Ya," balas Alena singkat.
Sambil menutup pintu Alena terus mengamati benda yang ada di tangannya. Ia mencari nama pengirim di kertas yang terpempel pada bungkusan tersebut tapi ia tidak menemukannya.
Karena dihantui rasa penasaran. Alena segara merobek bungkus luarnya. Dan di dalamnya berisi kotak hitam terdapat pita silver di bagian depan. Dengan jantung berdebar gadis itu mengintip isi kotak tersebut. Ia membukanya dengan hati-hati hingga tampaklah isi di dalamnya. Ternyata sebuah buket bunga mawar pink yang sangat cantik membuat Alena seketika membulatkan bibirnya.
Alena melihat kembali isi dalam kotak, ia menemukan sebuah kertas kecil berwarna merah muda yang tergeletak di dalam kotak hitam itu lalu membacanya.
Kau hanya milikku, sampai kapan pun akan tetap seperti itu!!
Alena membaca kalimat tersebut dengan dahi berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Simpanan Uncle
Romance(PROSES REVISI) 21+ Karena suatu hal yang tidak Alena ketahui, ia terpaksa menjadi kekasih gelap pamannya sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu benih cinta mulai tumbuh di hati Alena tanpa bisa dicegah. Hingga suatu ketika Alena menerima kenyata...