Maafken kalau banyak typo
😁😁
__________Sean terbangun lebih dulu lalu memposisikan dirinya menjadi bersandar di kepala ranjang. Sean membiarkan tubuh bagian atasnya terekspose. Selimut yang ia gunakan hanya menutupi sampai bawah perut berototnya.
Sedangan Alena masih betah bergelung di bawah selimut yang membungkus hangat tubuhnya.
Tangan Sean terulur meraih helaian rambut Alena yang berjatuhan di depan wajah. Sean memandang lembut sang kekasih yang terlelap dengan mulut sedikit terbuka.
"Bahkan dengan ekspresi konyolmu, kau tetap terlihat cantik. Kau mampu membuatku terpesona hingga membuatku hampir gila," batin Sean.
"Sayang." panggil Sean.
Sean menyentuh pipi putih Alena berniat membangunkan. "Ayo bangun! Di luar matahari sudah mulai tinggi."
Alena mengeliat pelan. Merubah posisinya menjadi membelakangi Sean. Selimut yang Alena gunakan segera gadis itu tarik ke atas hingga menutupi kepala.
"Dasar pemalas. Bukankah pagi ini kau berencana ingin datang ke perusahaanku?" Sean kembali bersuara. Sebelah tangannya mengusap-usap puncak kepala Alena yang tidak sepenuhnya tertutup.
"Lima menit lagi, please!" kata Alena tidak terlalu jelas.
"Mungkin posisi yang kau inginkan akan segera dimiliki orang lain. Aku juga tidak mau mempunyai karyawan pemalas sepertimu."
"Apa kau bilang?" Alena sepontan membalik tubuhnya dengan raut wajah geram.
"Kau sudah mendengarnya. Apakah kau tau sekarang sudah pukul berapa?" tanya Sean sambil menaikkan sebelah alisnya.
Kepala Alena kembali dijatuhkan ke atas bantal. "Ini masih terlalu pagi. Kurasa di luar juga masih sangat gelap," ucap Alena santai.
"Benarkah? Coba kita lihat!" Sean beranjak dari atas kasur.
Alena memekik saat melihat Sean berjalan menuju dinding kaca hanya mengenakan celana boxer yang membungkus ketat pangkal pahanya.
"Tidak tahu malu." celetuk Alena. Kedua tangannya ia gunakan untuk menutup mata.
"Banyak wanita di luar sana ingin melihatku telanjang. Kau yang bisa melihatnya dengan gratis malah berlagak sok suci."
"Apa bagusnya coba?" Alena membuang napas kasar.
Sean menekan sebuah tombol di samping dinding kaca lalu tirai yang menjulang tinggi itupun terbuka dengan sendirinya. Sinar matahari yang sangat terang langsung menerobos masuk menyilaukan pandangan kedua orang yang berada di dalam kamar mewah tersebut.
"Apa seperti ini yang kau katakan masih gelap. Asal kau tau sayang, sekarang sudah hampir pukul sembilan!" ujar Sean sambil tersenyum simpul.
Mata Alena membulat. Setelah sepersekian detik ia buru-buru menapakkan kakinya ke lantai. Selimut yang semula menutupi tubuh Alena kini teronggok di atas ranjang.
Sean menelan ludahnya kasar saat menatap Alena yang berdiri panik di samping ranjang. Tapi bukan itu yang menjadi fokus Sean, namun gaun tidur yang Alena pakai mampu membangkitkan sesuatu dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Simpanan Uncle
Romansa(PROSES REVISI) 21+ Karena suatu hal yang tidak Alena ketahui, ia terpaksa menjadi kekasih gelap pamannya sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu benih cinta mulai tumbuh di hati Alena tanpa bisa dicegah. Hingga suatu ketika Alena menerima kenyata...