Para siswa nampak berhamburan keluar kelas pasalnya jam pelajaran telah habis. Ada yang masih tinggal karena ikut kegiatan organisasi atau yang lainnya dan ada pula yang pulang seperti Rama.
Ia berjalan santai sendirian karena Erlangga ikut rapat menjadi panitia untuk acara Festival seni di sekolah yang akan diadakan bulan depan.
Rama keluar kelas agak terakhir saat sudah sepi jadi ia bisa berjalan tanpa berdesakan dengan yang lainnya. Tiba-tiba saat sedang asik mendengarkan musik melalui earphone miliknya ia kaget karena ada yang menghadang jalannya.
Siapa lagi kalau bukan Tristan. Tidak ada bosannya menganggu Rama heran deh padahal Rama gak ada ganggu dia.
"Mau apa kau? " Pertanyaan langsung Rama lontarkan ia tak mau berlama-lama karena ada janji makan bersama ayahnya serta Mama indah.
"Santai saja bung. Aku sedikit kecewa karena kau kembali lagi tadinya aku senang saat kau menghilang selama dua minggu" Tristan berucap santai dengan senyum sinis yang ia tampilkan.
"Sejujurnya aku tidak tau apa masalah mu hingga sangat tidak menyukai ku. Aku disini bersikap baik dan hanya ingin berteman dengan semuanya tapi kau menganggap ku telah mengambil semua milikmu. Sungguh tak masuk akal" Ini kalimat terpanjang Rama setelah sekian lama
"Tapi itu kenyataan" Tukas Tristan
"Dengar ya Tristan jika kau bersikap baik aku pasti akan dengan senang hati berteman dengan mu bukan cuma aku tapi yang lain juga seperti Pandji dan sekelompok temannya yang sudah menjadi temanku. Aku tidak ingin bermusuhan dengan siapapun. Tapi kau punya hak untuk tidak suka pada ku dan aku tak peduli kau mau berteman atau tidak. Jika mengenai peringkat atau perlombaan yang ingin kau ikuti dan aku menjadi penghalang untuk mu mari berusaha dan bersaing secara sehat. Aku yakin harga dirimu begitu tinggi. Tidak terlambat jika kau ingin memulainya " Rama mengungkapkan pikirannya terhadap Tristan orang yang selama ini memusuhinya.
"Hahh" Tristan hanya mendengus dan tersenyum sinis
"Dan satu lagi Tristan, kau iri dengan ku karena mereka lebih memilih aku dari pada kau. Sejujurnya aku juga iri padamu, kau memiliki semuanya. Orang tua yang lengkap dan kakak yang begitu perhatian serta semua fasilitas yang kau miliki. Meski terkadang mereka membandingkan mu dengan anak lain tapi tetap saja kau punya keluarga yang utuh. Hahh aku bicara omong kosong sepertinya "dengan senyum hambar Rama mengakhiri perkataan nya dan segera berlalu dari hadapan Tristan.
Mendengar itu Tristan terdiam mencerna setiap kata yang Rama lontarkan. Bahkan ia tak sadar jika Rama sudah melangkah menjauhinya.
***
Baru saja Rama turun dari Bus dan berjalan menyusuri trotoar menuju restoran yang ia tuju tempat dimana ia akan makan bersama Ayahnya dan Mama indah.
Rama bertemu supir ayahnya yang keluar dari dalam mobil ketika melihatnya.
"Selamat siang tuan muda" Orang itu memberi salam
"Selamat siang Pak. Sudah dari tadi kah Ayah datang? " Rama bertanya sambil menyerahkan tasnya untuk ditaruh dalam mobil ia akan pulang bersama Ayah nya nanti.
"Belum lama tuan muda. Ini akan saya letakkan didalam" Sang supir menjawab
"Kalau begitu saya permisi kedalam" Berpamitan dengan sopan.
"Silakan tuan muda" Dengan senyum Rama pak supir mempersilakan Rama masuk.
***
Pelayanan restoran mengantarkan Rama ke ruang makan VIP di mana tempat itu adalah tempat tertutup dan pribadi. Tau kan kalau Rama tu belum dipublikasikan kalau dia anggota keluarga Sanjaya jadi demi keamanan dari gosip dan isu jadilah mereka memesan ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI]✔Sanjaya Bersaudara | BTS Lokal | (end)
FanfictionBersaudara, sedarah namun beda ibu. High Rank #brothership -->🏅 1 #kimtae -->🏅 1 #eyesmile -->🏅 1 #shunshine -->🏅 1 #sugakookie --> 🏅 1 #namgi --> 🏅1 #btslokal --> 🏅 10 #kookie --> 🏅 9 #bangtan...