Bima: Menyerah

3.3K 276 41
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sore itu hujan turun dengan derasnya. Percikan air hujan membasahi jendela kaca di kafe itu. Seorang wanita tengah duduk dan menatap keluar jendela. Sejujurnya ia tak sungguh-sungguh menatap keluar. Pandangannya kosong. Sepertinya wanita itu melamun sampai tak menyadari kehadiran Bima yang berdiri di sebelahnya dengan tatapan tak terbaca.

"Maaf aku membuat mu menunggu" Suara Bima membuyarkan lamunan wanita dihadapan nya. Cepat-cepat wanita itu melihat ke arah Bima.

"Oh kamu sudah sampai rupanya. Duduklah" Ia tersenyum mempersilakan Bima untuk duduk di hadapannya.

"Sudah lama? " Bima bertanya untuk memastikan.

"Ya begitu lah" Jawaban singkat ia berikan.

"Maaf" Ucap Bima singkat masih dengan raut wajah datar dan tatapan yang sulit diartikan.

"Tidak apa" Senyuman kembali didapatkan Bima.

Hening beberapa saat. Mereka saling diam dengan Bima menatap wanita dihadapannya ini. Dea Tri Ananda adalah nama lengkap wanita itu. Hubungan keduanya adalah sepasang kekasih. Sudah cukup lama dan tidak ada yang tau kecuali Arjuna.

Dulu Arjuna tak sengaja bertemu Bima dan Dea di bandara. Hari itu Arjuna pulang lebih cepat karena urusan bisnis di luar negeri selesai dengan cepat dan ternyata dia satu pesawat dengan Dea. Setelah turun dari pesawat secara tidak sengaja Arjuna melihat kakaknya tengah berpelukan dengan wanita yang ia tau baru saja turun dari pesawat yang sama dengannya. Meski Bima berpenampilan tertutup tetap saja Arjuna mengenalinya. Jadilah Bima bercerita mengenai hubungan nya dengan Dea dan meminta Arjuna untuk diam sementara waktu tentang hubungan nya itu.

 Jadilah Bima bercerita mengenai hubungan nya dengan Dea dan meminta Arjuna untuk diam sementara waktu tentang hubungan nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga sekarang Bima masih merahasiakan hubungannya dengan Dea. Alasan pastinya hanya Bima yang tau.

Setelah hening beberapa saat akhirnya Bima membuka suara.
"Kenapa belum memesan? "

"Aku menunggu mu" Dea berucap dengan senyum tak luntur di wajah ayu nya.

Bima balas tersenyum. Senyum yang hanya dia perlihatkan untuk Mama indah dan juga Dea, lain tidak. Selanjutnya Bima memesan makanan dan minuman untuk mereka. Sangat hapal dengan apa yang Dea suka sampai-sampai Bima tak bertanya lagi.

Pesanan sampai dan mereka pun makan dengan tenang. Sesekali bicara saling menanyakan kabar dan apa saja yang mereka kerjakan hari ini.

Hingga Dea menyelesaikan makannya dan menatap Bima serius. Pembicaraan penting nan serius sepertinya akan Dea sampaikan.

"Ada yang ingin aku bicarakan"Dea angkat bicara

Bima menyudahi makannya dan menatap sang kekasih seolah berkata 'apa yang ingin kamu katakan? ' Bima tak bersuara sama sekali. Dan Dea paham maksud dari tatapan itu.

" Aku dijodohkan " Dua kata itu cukup membuat Bima diam terpaku untuk beberapa detik. Tak tau harus menanggapi bagaimana karena Bima tau hal ini sebelumnya.

"Kamu pasti sudah tau. Lantas bagaimana dengan hubungan kita?.. " Dea memberi jeda pada ucapannya ".. Sejujurnya aku ingin menolak, aku tidak ingin kita berpisah setelah banyak hal yang kita lalui bersama. Jika kamu mau berjuang untuk hubungan kita maka aku juga akan berjuang bersamamu" Dea menatap Bima penuh harap.

"Aku juga tidak ingin berpisah denganmu. Tapi.. Hahh aku tau siapa yang akan bersanding denganmu. Aku tak bisa berbuat banyak, orang itu lebih pantas untukmu dan aku tidak sebanding dengan nya. Kamu juga pasti tidak bisa menolak keinginan orang tua mu" Bima mengemukakan pendapatnya ia sampaikan apa yang ada dipikirannya.

"Jadi kamu tidak ingin berjuang? Setelah apa yang kita lalui? Kamu menyerah sebelum mencoba. Hah aku kecewa. Sungguh" Dea berucap frustasi setelah mendengar apa yang dikatakan Bima. Helaan nafas panjang terdengar.

"Aku tau aku ini pecundang" Bima berucap lirih

"Ya kamu memang pecundang. Dan kamu benar aku tidak akan bisa menolak keinginan orang tua ku. Kamu juga tidak ingin berjuang untuk hubungan kita, baiklah aku akan menerima perjodohan itu" Dea beranjak dari duduk nya bersiap pergi. Namun baru selangkah ia berbalik menatap Bima.

"Terimakasih untuk tahun tahun yang membahagiakan. Terimakasih untuk semuanya. Masih ada kesempatan untuk berjuang. Aku mencintaimu dengan tulus. Tapi mungkin belum cukup untuk mu, semoga kamu menemukan seseorang yang lebih baik dari aku" Setelah mengatakan itu Dea benar-benar pergi.

Hujan masih turun dengan derasnya dan sepertinya bertambah deras. Dea menempuh jalanan ditengah hujan. Ia menangis. Berterimakasih pada Tuhan karena telah menurunkan hujan sore ini, berkat hujan orang tidak tau jika ia tengah menangis saat ini.

Sementara Bima masih di sana. Menatap kepergian wanita yang begitu ia cintai setelah ibunya. Menatap dari balik jendela, dan tau pasti jika yang ia lakukan telah melukai hati sang kekasih.

Bima merutuki kebodohannya. Namun ia memilih mengalah dan tidak berjuang untuk saudara nya, meski tak tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Mungkin hubungan mereka memang harus berakhir sampai disini. Tapi Tuhanlah yang tau bagaimana kisah mereka selanjutnya.

Yoongi & Jenny shipper kesayangan setelah Namjoon & Jisoo😊Ada juga kah yang ngeship mereka?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi & Jenny shipper kesayangan setelah Namjoon & Jisoo😊
Ada juga kah yang ngeship mereka?

Semoga suka
See you next chapter👋👋👋

[REVISI]✔Sanjaya Bersaudara | BTS Lokal | (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang