Kepulangan Arjuna dari perjalanan bisnis bersama Ayah nya jatuh pada hari ini baru saja ia menapakkan kaki di kediaman nya dan langsung mendapat sambutan dari ketiga adiknya.
"Bang Juna udah pulang? " Dewa terkaget melihat abangnya yang baru masuk rumah.
"Hm" Gumaman menjadi jawaban dari Arjuna.
"Wah abang pulang lebih cepat dari biasanya tapi tenang aja bang kita gak akan minta bantu buat ngerjain tugas kuliah atau sekolah kok" Nakula berucap senang disertai ketegasan dalam nada bicara nya menandakan ia tak main-main dengan ucapannya.
"Abang pasti capek dan langsung mau istirahat jadi kami gak akan ganggu" Tambah Rama dan mendapat anggukan dari Arjuna
"Sebelum abang istirahat bagi dulu oleh-oleh nya" Pinta Dewa dengan menengadahkan tangan sambil tersenyum khas dirinya.
Mendapat penagihan oleh-oleh dari sang adik Arjuna memberi kode pada asisten rumah tangga mereka yang membawa barang bawaannya agar memberikan apa yang diminta oleh Dewa.
"Ambil sesuai warna kesukaan" Ucap Arjuna dengan nada dinginnya.
Dewa yang menerima tiga buah paperbag langsung membaginya dengan dua saudaranya yaitu Nakula dan Rama.
"Baiklah kalau begitu hijau untuk ku, gold untuk Nakula dan purple untuk mu si bungsu""Terimakasih untuk oleh-oleh nya ya bang" Ucap Nakula sambil tersenyum hingga matanya menyipit bak bulan sabit.
"Kami begitu menyukai oleh-oleh ini terimakasih banyak ya bang Juna" Tambah Rama berucap tulus bahwa ia menyukai oleh-oleh itu.
"Bang Juna emang paling the bast" Dewa menambahkan dan mengacungkan dua jempol untuk abangnya.
"Syukurlah" Ucap Arjuna singkat setelah menerima respon baik dari adik-adiknya itu.
Setelahnya Arjuna melangkah hendak ke kamar nya namun baru beberapa langkah datang Bunda Ayu bersama Ayah Narendra dari luar rumah dan memanggilnya. Tadi Ayah dan anak itu pulang bersama tentu saja namun Arjuna memilih langsung masuk rumah tanpa menyapa Bunda nya.
"Arjuna.. " Bunda ayu memanggil dan menghampiri sang putra tengah
Arjuna tak menjawab hanya menengok saja dengan tatapan tak berminat mungkin karena terlalu lelah.
"Wah kamu sedang membagi oleh-oleh ya, buat Bunda mana? " Berkata demikian hanya bercanda saja karena Bunda sudah senang dengan kepulangan sang anak dalam keadaan baik-baik saja.
"Bunda gak usah minta dari bang Juna, lagi pula Ayah pasti udah beliin khusus buat Bunda" Dewa yang menjawab pertanyaan Bunda Ayu sambil di buat-buat tak suka
"Apa sih Dewa ngejawab aja kamu, masak gak boleh minta sama anak sendiri" Meladeni ucapan anak bungsunya
"Terserah Bunda deh" Kesal Dewa tentunya tidak sungguhan
"Aku akan ke kamar" Ucap Arjuna yang otomatis membuat semuanya beralih melihatnya
"Baiklah istirahat dan turun saat makan malam nanti Bunda akan memasak makanan kesukaan mu" Bunda ayu bicara dengan sedikit berteriak karena Arjuna sudah menapaki anak tangga menuju kamarnya berada.
Tak ada jawaban singkat atau respon lainnya dari Arjuna, ia terus saja melangkah seolah tak mendengar perkataan Bunda ayu barusan. Sedikit sedih karena tak direspon tapi Bunda Ayu positif thinking saja.
"Dia terlalu lelah"Ayah Narendra berkata demikian paham akan tatapan sang istri pada putra mereka.
" Iya aku tau, sebaiknya kamu juga istirahat sekarang kamu juga pasti sama lelahnya heum"tak ingin memikirkan hal lain mengenai putranya jadilah Bunda Ayu mengalihkan perhatian pada sang suami yang juga baru pulang dan tentu sedang lelah setelah bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI]✔Sanjaya Bersaudara | BTS Lokal | (end)
FanfictionBersaudara, sedarah namun beda ibu. High Rank #brothership -->🏅 1 #kimtae -->🏅 1 #eyesmile -->🏅 1 #shunshine -->🏅 1 #sugakookie --> 🏅 1 #namgi --> 🏅1 #btslokal --> 🏅 10 #kookie --> 🏅 9 #bangtan...