***
Siang itu Yudistira tengah beristirahat setelah selesai rapat dengan para pengurus yayasan pendidikan milik keluarga Sanjaya. Ia duduk santai di balik meja kerjanya.
Melihat jam Rolex yang melingkar apik di tangan kiri nya Yudistira lantas meraih handphone di atas meja kerjanya untuk menghubungi seseorang.
"Halo om"
"Oh Halo Yudistira tumben kau menelpon, ada apa? "
"Om sibuk tidak? Aku ingin mengajak makan siang bersama"
"Tidak begitu sibuk. Datang saja kerumah om makan siang bersama tante mu, pasti dia senang kau datang"
"Baiklah aku kesana sekarang"
"Eumm. Hati-hati dijalan".
Sambungan telpon terputus. Yudistira pun berdiri dan mengambil jasnya yang tersampir di kursi kerjanya.
Berjalan keluar ruangan dan menyapa orang-orang yang berpapasan dengan nya. Yudistira itu kelewat ramah. Sok kenal sok akrab kata adik-adiknya.
Yudistira mengendarai mobilnya sendiri. Melaju dengan kecepatan standar membelah jalanan yang cukup ramai siang itu.
Kurang lebih tiga puluh menit perjalanan dari kantor kerumah omnya. Sekarang Yudistira telah sampai. Ia disambut hangat oleh om dan tantenya.
"Akhirnya kau sampai"
"Iya om, jalanan agak macet tadi makanya sedikit terlambat"
"Tidak apa ayo masuk tante mu sudah menunggu"
Yudistira dirangkul sang paman mereka berjalan beriringan. Saat memasuki rumah tepatnya ke ruang makan sang tante langsung menghampiri dan memberi pelukan hangat.
"Yudistira keponakan ku. Sudah lama sekali kau tidak main ke sini"
"Maaf tante aku sibuk akhir-akhir ini. Tapi yang penting aku datang berkunjung sekarang"
"Iya iya. Ya sudah ngobrol nya nanti lagi kita makan dulu keburu dingin makanan nya"
Mereka pun duduk dan menikmati makan siang bersama. Setelah makan siang selesai mereka pun lanjut berbincang tentang banyak hal.
"Yudistira boleh tante tanya? "Tante Nayla angkat suara
"Boleh tante tanya aja"ucap Yudistira singkat
"Kamu masih betah sendiri, gak ada niat buat menikah? "Tanya tante Nayla
"Niat ada tapi calon istri nya belum ada"jawab Yudistira santai sambil menunduk
"Yang suka sama kamu itu banyak cuma kamu aja yang gak mau buka hati"tante Nayla menegaskan
"Sayang, Yudistira masih belum bisa cari pengganti dari yang sebelumnya"sela om Hendra
" Hidupmu itu masih panjang Yudistira, lanjutkan hidupmu dan berbahagialah. Dia pasti sedih kalo kamu kayak gini terus. Dan berhenti menyalahkan dirimu sendiri " Ucapan tante Nayla panjang lebar menasehati.
"Tapi memang Yudistira yang salah" Yudistira berucap lirih.
"Semua itu terjadi karena kecelakaan dan itu sudah takdir dari Tuhan. Kamu gak salah sama sekali" Lagi tante Nayla menasehati
"Tante mu benar. Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri dan mulailah dengan yang baru. Buka lah hati mu untuk orang lain" Om Hendra ikut menasehati dan membenarkan ucapan sangat istri.
"Om sama tante tau sebegitu cinta dan sayang aku sama dia. Susah buat aku ngelupain apa lagi cari pengganti nya" Jelas Yudistira.
"Pelan pelan saja Yud, om tau begitu besarnya cinta mu sama dia. Tapi cobalah sisakan sedikit ruang untuk pengganti nya nanti di hatimu. Dia sudah pergi dengan tenang dan dia akan bahagia kalau kamu juga bahagia percaya deh sama om" Om Hendra memberi pengertiannya.
"Makasih banyak om, tante atas nasehat nya. Om dan tante bener aku terlalu tenggelam dalam kesedihan. Berat kehilangan orang yang kita cintai" Yudistira berucap sendu.
Om Hendra mengusap pundak keponakannya lembut mencoba memberi kekuatan dan keyakinan.
Handphone Yudistira bergetar tanda ada pesan masuk.
"Itu tante kirim nomor keponakan temennya tante. Coba aja kenalan" Seru tante Nayla
"Tante mau jodohin aku? " Tanya Yudistira menatap dengan serius
"Iya. Biar gak adek mu aja yang di jodohin. Bunda mu itu tau banget kamu sedih karena kehilangan jadi dia gak mau nanya atau ngelakuin sesuatu buat kamu. Terlalu takut kamu makin sedih" Jelas tante Nayla.
"Kenalan terus temenan aja dulu sama orang yang di maksud tante mu itu" Sela Om Hendra
"Mulailah hidup baru oke" Seru tante Nayla sambil tersenyum tulus untuk keponakan nya itu.
"Oke oke aku bakal simpen nomor yang tante kirim nanti aku kenalan juga deh. Om sama tante tenang aja aku gak akan nyalahin diri sendiri lagi dan aku akan mulai hidup yang baru" Dengan tersenyum Yudistira mengatakan itu.
"Memang harus begitu" Tante Nayla menanggapi.
Semuanya pun tersenyum dan lanjut mengobrol. Yudistira memutuskan tidak kembali ke kantor begitu pula Om nya. Mereka bosnya jadi santai aja.
Alasan Yudistira masih sendiri adalah karena dia masih belum bisa melupakan mendiang kekasih nya yang meninggal 3 tahun yang lalu akibat kecelakaan tabrak lari. Padahal waktu itu mereka akan pergi makan malam dan Yudistira bermaksud melamarnya. Namun Tuhan berkata lain.
Om Hendra dan tante Nayla
Sedikit penjelasan. Tante Nayla adalah adik dari Narendra Sanjaya selaku Ayah Yudistira.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI]✔Sanjaya Bersaudara | BTS Lokal | (end)
أدب الهواةBersaudara, sedarah namun beda ibu. High Rank #brothership -->🏅 1 #kimtae -->🏅 1 #eyesmile -->🏅 1 #shunshine -->🏅 1 #sugakookie --> 🏅 1 #namgi --> 🏅1 #btslokal --> 🏅 10 #kookie --> 🏅 9 #bangtan...