Sudah tiga hari Rama tak kunjung kembali atau bahkan sekedar memberi kabar kini ia benar-benar hilang bak ditelan bumi pasalnya banyak orang orang yang sudah dikerahkan untuk mencarinya tapi tak ada hasil apapun. Dan sudah tiga hari pula Mama Indah jatuh sakit, memikirkan Rama membuatnya begini karena sudah terlanjur sayang menganggap Rama seperti anak kandungnya sendiri meski dulu pernah berbuat jahat tapi kini ia teramat sangat menyesal. Selama tiga hari menjalani rawat jalan dirumah dan lebih banyak menghabiskan waktu ditempat tidur, Mama Indah semakin drop karena Bima seolah mengabaikannya mungkin ini adalah balasan dari dosa besar di masa lalu yang ia lakukan.
PRANGGG
Gelas berisi air minum terjun bebas dari tangannya karena tak terpegang dengan baik efek terlalu lemas apalagi Mama Indah menolak untuk makan dari semalam. Suara benda jatuh tadi membuat seorang pekerja di rumah itu datang dengan panik apalagi sang Nyonya tampak kaget dan wajahnya semakin pucat. Untunglah sang suami datang menenangkan nya kini semakin bertambah saja masalah yang dihadapi keluarganya.
"Sayang kamu baik-baik saja? " Narendra pun cemas
"Mas..." Mama indah memanggilnya dengan suara pelan lebih tepatnya berbisik
"Iya ada apa? Mas disini" Balasnya dengan setenang mungkin tak memperlihatkan kecemasan nya
"Perasaanku tidak enak aku takut Rama tidak baik-baik saja" Diungkapkan nya perasaan yang kini ia rasakan dia teramat khawatir
"Jangan berpikir yang tidak-tidak, mas yakin Rama baik-baik saja. Aku akan membawanya pulang jadi sekarang kamu tenang ya" Bujuknya mencoba menenangkan sang istri
"Ini semua salahku" Mama indah menyalahkan dirinya. Kini ia menangis.
"Sst jangan bicara seperti itu. Jika harus menyalahkan seseorang maka aku adalah orangnya semua terjadi karena aku. Sudahlah sekarang kamu istirahat ya agar cepat sembuh semuanya mengkhawatirkan mu" Kalimat penenang terus diucapkan Narendra
"Dimana Bima? " Mama indah mencoba mengalihkan fokusnya dengan menanyakan sang anak
"Dia masih mencari Rama" Jawab sang suami
"Anak itu pasti sangat marah padaku" Berpikir begitu karena memang sikap Bima begitu dingin padanya bahkan sudah tiga hari sang anak tak bicara padanya
"Dia memang marah tapi dia tidak membencimu setiap kali kamu tertidur Bima selalu datang untuk menjagamu. Anak itu orang yang paling mengkhawatirkan mu sayang" Jelas Narendra dan detik berikutnya dapat di lihat senyum tipis dari istri tercinta. Agaknya ia mulai tenang
Di tempat lain Sanjaya bersaudara tengah berkumpul membicarakan Rama lebih tepatnya saling membeli laporan dari hasil pencarian mereka. Tampak Arjuna tengah memisahkan diri ia berdiri di depan jendela menatap keluar tanpa minat. Tadinya ia sendiri tapi sekarang Nakula datang mendekat dan kehadirannya di sadari sang kakak.
"Ada apa? "
"Aku ingin bicara"
"Bicaralah kalau begitu"
"Aku tidak masalah jika harus menuruti kemauan Eyang untuk kuliah di luar Negeri meski sebenarnya itu adalah pengasingan untuk ku. Aku tidak apa-apa sungguh"
"Bicara apa kau ini? "
"Abang pasti paham maksud ku. Aku tau alasan Eyang tidak jadi mengasingkan ku keluar Negeri itu karena abang memiliki kesepakatan dengan Eyang memohon padanya agar aku tetap disini dan sebagai gantinya abang menerima perjodohan itu, aku tau semuanya"
"Darimana kamu tau? "
"Aku mendengarnya saat di rumah sakit"
"Hahh. Dengar La semua abang lakukan demi kebaikan mu apapun akan ku lakukan asal kamu dan yang lainnya merasa bahagia oke"
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI]✔Sanjaya Bersaudara | BTS Lokal | (end)
FanficBersaudara, sedarah namun beda ibu. High Rank #brothership -->🏅 1 #kimtae -->🏅 1 #eyesmile -->🏅 1 #shunshine -->🏅 1 #sugakookie --> 🏅 1 #namgi --> 🏅1 #btslokal --> 🏅 10 #kookie --> 🏅 9 #bangtan...