Mimpi atau Nyata?

3.1K 274 22
                                    

Hari berganti dan waktu terus berputar. Suasana rumah sakit tampak tak begitu ramai tapi tak juga begitu sepi ada pasien yang datang dan ada yang pulang setelah menjalani perawatan dan sembuh. Para dokter dan perawat tampak sibuk dengan pekerjaannya beda dengan Rama si pasien kesayangan kita ia masih tertidur dengan nyenyak nya.

Rama tampak tertidur dengan pulas namun itu tak berlangsung lama karena cahaya matahari yang masuk mengusik tidurnya. Perlahan ia membuka mata dan melihat sekeliling tak ada siapapun disini kecuali dirinya sendiri. Ruangannya sangat sepi entah kemana semua orang padahal seingatnya kemarin ada Ayah dan ketiga ibunya serta semua kakaknya berkumpul menjaganya. Dan satu hal yang paling penting Bima mengakuinya sebagai adik bahkan mereka sempat berpelukan bercanda tawa bersama untuk pertama kali nya serta saat semalam sebelum tidur Bima ada disampingnya tapi pagi ini yang ia dapati adalah kebalikan dari semuanya. Ia sendirian sekarang. Rama tersenyum miris kala menyimpulkan apa yang terjadi pikirnya semua itu hanya mimpi belaka.

Lima belas menit berlalu dengan cepat dan Rama masih sendiri diruangan itu ia merasa bosan hingga ia dikagetkan dengan suara pintu yang terbuka membuatnya mengalihkan pandangan dari jendela yang menampakkan pemandangan luar.

"Oh kamu sudah bangun?" Arjuna bertanya klise dan menerima jawaban berupa anggukan dari Rama

"Hai Rama.. " Rinjani menyapa dengan riang disertai senyum manisnya

"Hai kak" Tanggapnya singkat

"Tadi abang ketemu dokter Bayu katanya nanti bakal meriksa kamu sekitar jam sembilan dan Mama masih ngobrol sama dokter Bayu mungkin sebentar lagi kesini" Arjuna mengatakan itu dengan menatap adiknya dan tersenyum diakhir kalimat.

"Yang lain kemana bang? " Pertanyaan disampaikannya dengan raut wajah datar sebagaimana Rama biasanya

"Tadi malam Ayah sama mommy pulang, kalo Bunda tadi pagi pulang bareng yang lain. Kamu pasti kaget pas bangun gak ada siapapun disini maaf ya harusnya abang jagain kamu tapi malah pergi. Ini nih tuan putri satu minta jemput jadinya abang malah ninggalin kamu" Jelas Arjuna

"Maaf ya Rama kakak jadi bikin Juna pergi gak jagain kamu" Rinjani merasa tak enak hati

"Gak apa apa Rama maafin kok" Rama menanggapi santai

"Syukur deh" Ucap Rinjani

Kemudian Rinjani menyiapkan bubur buatannya untuk dimakan oleh Rama karena kemarin Rama mengeluh makanan rumah sakit tidak enak jadilah Rinjani memasak khusus untuk si bungsu. Sementara Arjuna menyiapkan air hangat di dalam wadah beserta handuk kecil untuk menyeka tubuh adiknya karena dokter belum mengizinkan Rama untuk mandi lukanya masih belum kering jadi takut sembuhnya lama. Sekarang Arjuna tengah membantu Rama membuka pakaian rumah sakit yang dikenakannya. Sejujurnya Rama merasa malu harus bertelanjang dada di hadapan Rinjani dan hal itu disadari sepasang sahabat di sana berakhir lah mereka menjahili si bungsu.

"Gak usah malu gitu kakak udah biasa liat cowok toples gini dan ternyata kamu punya badan yang bagus gak nyangka anak SMA badannya sixpack gini"Rinjani takjub melihat tubuh Rama yang tak seperti anak SMA pada umumnya

"M-makasih kak" Rama tergagap karena sedikit malu

"Biasanya bersikap dingin nah sekarang malah malu malu gini dasar bayi" Arjuna menambahkan untuk menjahili sang adik sambil mencubit pipinya

"Apaan sih Bang"cemberut akibat ulah abangnya yang mengatainya bayi

Aksi menjahili itu berakhir membuat mereka tertawa bersama dan tanpa tau jika ada yang memperhatikan mereka di balik jendela dekat pintu orang itu tersenyum tipis melihat bagaimana Rama ikut tertawa akibat ulah kejahilan Arjuna & Rinjani. Tiba-tiba atensinya teralihkan kala seseorang datang menghampiri.

[REVISI]✔Sanjaya Bersaudara | BTS Lokal | (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang