***
Antasena tampak terburu-buru pagi ini. Ada meeting penting dan ia terlambat bangun akibat minum-minum bersama teman lamanya semalam. Ia mabuk berat dan jadilah ia kesiangan.
Sudah terlambat bangun ia juga dimarahi oleh mommy nya karena begitu ceroboh. Sudah tau mau rapat penting di pagi hari malah mabuk di malam sebelumnya.
"Ini minum teh madunya. Lain kali kalo mau minum sampai mabuk begitu ingat hari, sudah tau hari ini bekerja dan ada rapat penting malah kamu ceroboh begini. Untung kolega mu itu mau mengerti. Bima juga pasti akan marah padamu lihat saja nanti pasti dia akan menceramahi mu lebih dari mommy. Jangan diulangi lagi ingat itu" Ungkapan nasehat dari mommy Cantika sarat akan kemarahan pada Putra sulungnya itu.
"Iya, Maaf mom" Sahut Antasena singkat sambil meminum tehnya.
"Dengerin tu bang" Nakula bersuara setelah tadi hanya menyimak sang mommy menceramahi abangnya itu.
"Gak usah ikut-ikutan! " Sentak Antasena
"Biasa aja gak usah marah toh abang emang salah" Balas Nakula santai namun Antasena yang tidak santai menanggapinya.
"Nakula!.. "
"Udah udah Anta sekarang mending kamu berangkat ke kantor. Kamu udah ditunggu gak usah ladenin adek mu ini" Mommy memotong ucapan Antasena dan melerai kedua Putra nya yang akan bertengkar sebentar lagi.
Mendengar ucapan sang mommy Antasena pun beranjak pergi dengan raut wajahnya kesalnya terhadap Nakula.
Mereka sering bertengkar atau adu argumen sudah hal biasa sebenarnya tapi pagi ini Antasena sedang dalam mood yang tidak baik jadilah ia naik pitam. Tapi untung saja ada mommy nya yang menghentikan nya sebelum marah besar. Antasena jarang marah bahkan mungkin tidak pernah mengingat dia adalah orang yang sangat cerita dan selalu berfikir positif, maka dari itu jika ia marah bisa sangat menakutkan.
Hari ini ia ada janji meeting dengan koleganya jam 07.00 pagi. Terlalu pagi memang tapi sudah kesepakatan, orang penting tentu sangat sibuk.
Antasena berpapasan dengan Dewa yang akan bertemu Nakula.
"Pagi Bang Anta.. " Sapa Dewa dengan senyuman manis nya. Namun Antasena sama sekali tak membalas sapaan nya itu malah berjalan melewatinya begitu saja seolah Dewa tak ada di sana. Dewa mengernyit bingung, pasalnya tidak biasanya abangnya yang satu ini bersikap acuh begitu. Dilihat nya Antasena langsung masuk ke mobil dan melajukan nya.
Dewa hanya mengedikkan bahu.Anta melajukan mobil dengan kecepatan lebih dari standar yang dianjurkan. Namun tiba-tiba ia menyipitkan mata untuk memastikan yang dilihatnya itu benar. Didepan sana ia melihat seseorang yang familiar. Dan benar saja dugaan nya seseorang yang berjalan santai itu adalah Rama. Anta memberhentikan mobilnya tepat disamping Rama.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI]✔Sanjaya Bersaudara | BTS Lokal | (end)
أدب الهواةBersaudara, sedarah namun beda ibu. High Rank #brothership -->🏅 1 #kimtae -->🏅 1 #eyesmile -->🏅 1 #shunshine -->🏅 1 #sugakookie --> 🏅 1 #namgi --> 🏅1 #btslokal --> 🏅 10 #kookie --> 🏅 9 #bangtan...