Assalamualaikum
Hai semuanya..
Maaf baru muncul karena sibuk sama kuliah daring dan tugasnya gak kira kira jadi malah cerita ini terlantar.
Sebenarnya ini udah ku tulis sejak seminggu lalu tapi baru di selesaikan hari ini yang kebetulan kosong gak ada kegiatan.Maaf ya kalo cerita ini mengecewakan kalian yang udah nunggu maaf banget kalo gak sesuai ekspektasi 🙏
Ku harap kalian suka 😊
~~
"Hiks ibu mas hiks hiks" Tangisan yang sejak tadi hingga kini masih terdengar memilukan bagi siapapun yang mendengarnya. Tante Nayla menangis dalam pelukan kakaknya yang sama sedihnya.
Ibu mereka sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja tentu mereka sedih cemas dan khawatir. Kini mereka berada di rumah sakit, tante Nayla bersama suaminya dan Ayah Narendra bersama ketiga istrinya. Semuanya cemas tentu saja.
Sanjaya Bersaudara? Yah mereka juga sudah tau dan sedang dalam perjalanan untuk ketiga bungsu sementara para kakak masih ada yang bekerja juga di luar kota mereka akan menyusul nanti.
Dokter masih menangani pasien dan anggota keluarga menunggu di luar ruangan dengan perasaan cemas dan khawatir.
Kurang dari satu jam setelah di kabari jika Eyang mereka masuk rumah sakit Nakula Sadewa dan Rama datang bersama menyusul orang tuanya. Mereka datang terburu-buru dengan perasaan khawatir, meski sekejam apapun Eyang tapi tetap saja beliau orang tua yang begitu dihormati dan memiliki peran penting dalam hidup mereka selama ini.
Rama menatap bangunan rumah sakit itu dengan tatapan seolah berkata 'Rumah sakit lagi?' tentu saja ia bosan dan muak melihat nya. Sudah terlalu sering ia datang ke rumah sakit menjadi pasien disana dan sekarang ia kembali tapi Eyang nya yang menjadi pasien sekarang.
Ketiganya bergegas masuk ke UGD dan Nakula bertanya kepada salah satu perawat disana yang kemudian di beritahukan bahwa pasien yang di cari sudah dipindahkan ke ruang rawat inap.
Mereka segera melesat ke tempat yang di maksud perawat tadi dengan naik lift agar lebih cepat sampai. Baru saja mereka keluar tak sengaja ketiganya mendengar para perawat bicara sesuatu.
Baru saja pasien yang ku rawat meninggal
Pasien yang baru saja dipindahkan dari UGD?
Iya, dan kau tau orang itu dari kalangan keluarga yang terpandang
Ah benarkah?
Heum dua anaknya sangat berduka
Begitu lah kiranya percakapan dua orang perawat yang berpapasan dengan ketiga bungsu Sanjaya Bersaudara. Mereka berhenti melangkah mendengar percakapan singkat itu dan saling melempar tatapan bertanya.
"Siapa yang di maksud perawat itu? " Dewa yang lebih dulu membuka suara
"Itu bukan Eyang kan? " Rama juga bertanya entah pada siapa karena ia menunduk menatap lantai dan memikirkan ucapan dua perawat tadi
"Aku juga tidak tau, tapi perawat itu bilang seseorang yang baru saja dipindahkan dari UGD dan... " Nakula sebagai yang tertua coba berpikir dan menjawab pertanyaan yang ia pun tak tau jawabannya. Setelah dipikirkan ucapan perawat tadi seolah mengarah ke Eyang mereka dan Nakula tak sanggup mengatakan kemungkinan yang bisa saja terjadi.
Ketiga nya kini sibuk dengan pemikiran masing-masing dan memori kebersamaan daripada mereka dengan Eyang Ratnasari terputar begitu saja dalam benak mereka.
Nakula...
Ia ingat segala hal antara ia dan Eyang yang memang tak memandangnya sebagaimana Eyang memandang Dewa, diakuinya jika Eyang begitu menyayangi anak-anak dari Bunda Ayu tapi bukan berarti ia dan dua kakaknya yang lain tidak disayangi hanya saja kadarnya berbeda dan itu sangat jelas. Merasa dianak tirikan tentu saja, tapi banyak hal baik juga yang ia dapat dari Eyang nya yang sangat ambisius itu seperti mengajarkannya tentang kehidupan dunia yang kejam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI]✔Sanjaya Bersaudara | BTS Lokal | (end)
FanficBersaudara, sedarah namun beda ibu. High Rank #brothership -->🏅 1 #kimtae -->🏅 1 #eyesmile -->🏅 1 #shunshine -->🏅 1 #sugakookie --> 🏅 1 #namgi --> 🏅1 #btslokal --> 🏅 10 #kookie --> 🏅 9 #bangtan...