Ya, hari ini adalah hari yang kutunggu, hari yang ku impikan.
Aku terbangun dari mimpi indahku karena jam alarm yang berdering keras, aku segera berdiri dari tempat tidurku dan melihat jam ternyata pukul 05.00."Lia ini bekal buat kamu nanti di kemah." ucap Kak Liora yang membawa kotak nasi.
Aku yang sedang menyiapkan pakaian ke dalam tas segera membawa kotak nasi itu ke leci."Makasih kak." ucapku.
"Eh itu kotak kado punya kamu?" tanya kak Liora yang melihat kotak kado pemberian Farel di leci.
"Iya kak dari Farel." jawabku sambil memasukan pakaian ke dalam tas ransel berwarna ungu.
"Kenapa gak dibuka?" tanya kak Liora.
"Hehe.. kak Liora kepo nih yaudah aku buka sekarang." ucapku.
Aku dan kak Liora segera membuka kotak kado dari Farel, kak Liora segera mendekat karena ingin tahu apa isi kadonya.
"Foto?" ucap kak Liora sambil mengambil fotoku dan Farel.
"Cieeeee." ucap kak Liora.
"Apa sih kak?" ucapku tersenyum.
"Yaudah deh kalo gitu nih kakak simpen fotonya di laci, kakak mau sarapan." ucap kak Liora lalu pergi dari kamarku.
Aku hanya menatap foto aku dan Farel yang disimpan oleh kak Liora di laci.
Saat aku akan mensletingkan tas ku tiba-tiba ada secarik kertas dan benda jatuh ke lantai.
"Aduh, apaan tuh?" ucapku lalu membungkukkan badanku dan segera mengambil benda dan kertas, ternyata ada sebuah gelang yang bertuliskan 'Bff'
"Bff?" aku membaca tulisan yang berada di gelang tersebut.
"Vino." aku segera mencari gelang pemberian Vino yang persis seperti gelang pemberian Farel.
Saat aku menemukan gelang pemberian Vino ternyata memang sama dengan gelang yang diberi oleh Farel, bedanya kata Bff dari Vino berwarna pink, kalo pemberian Farel warna biru.
"Kok bisa sama sih?" ucapku heran.
"Angeliaa." teriak kak Liora.
Aku segera mengambil tasku dan dua gelang yang masih ku pegang di tanganku lalu berlari menuju kak Liora.
"Iya kak?" tanyaku.
"Lihat jam." ucap kak Liora.
Aku melihat jam dinding ternyata sudah pukul 06.35
"Hah? Yaudah kak ayo cepetan." ucapku sambil menarik tangan kak Liora yang telah rapi memakai seragam kuliah, sedangkan kak Liora hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Aku dan kak Liora segera berlari menuju mobil pak Fandi ( supir pribadi ).
***
"Kamu ngapain sih kok lama banget di kamar nya?" tanya kak Liora.
"Tadi aku lagi lihat kado dari Farel." jawabku.
"Lamanya ampun deh kalo telat gimana?" ucap kak Liora.
Ya, begitulah kak Liora selalu perhatian meskipun suka marah-marah, ceramah dll.
***
"Dah." ucapku sambil melambaikan tanganku.
Saat aku melihat ke lapangan ternyata sudah banyak orang yang ceria akan kemah hari ini.
Bruk...
"Aduh." ucapku terjatuh di lapangan.
"Maaf, Lia?" ucap Farel.
"Farel?" ucapku kaget.
"Ya ampun maaf Lia." ucap Farel.
Aku hanya menganggukan kepalaku dan Farel membantuku berdiri.
"Sini aku bawain tasnya." ucap Farel.
"Gak usah Rel." ucapku.
"Gak papa sini." ucapnya.
Akupun menyerahkan tasku kepada Farel dengan senyuman.
"Anak-anak, sudah siap semua?" tanya pak guru, aku dan Farel segera mendekati arah suara.
"Udah paaaaak." ucap semua serempak.
"Oke, ayo kita berangkat, berangkat sesuai kelas masing-masing ya, sebelum berangkat berdo'a terlebih dahulu." suruh pak guru.
"Bissmilahirrahmannirahim." ucap semuanya.
Setelah itu aku dan Farel melihat-lihat kertas nama yang berada di kaca depan bus, lalu Angga melambaikan tangan.
"Sini."
"Owh disana,yuk." ajak Farel dibalas dengan senyumku.
***
Aku duduk di bangku ke-3 di pojok dekat jendela bersama Salsa sambil menikmati indahnya pemandangan.
Kini suara ricuh dan kagum mulai terdengar.
"Lia." ucap Salsa."Iya Sa kenapa?" tanyaku.
"Bagus gak?" tanyanya sambil memperlihatkan sebuah gelang yang terpasang ditangan kirinya.
Setelah itu aku tersadar akan gelang yang tadi aku bawa ditanganku."Kemana gelang itu?"
"Apa mungkin jatuh?hilang?
Aku segera mengobrak abrik tas yang berada di sampingku.
"Kenapa Lia?" tanya Salsa yang merasa heran.
Aku hanya diam tak menjawab sedikitpun sambil terus mengobrak-abrik tasku.
"Lia?" ucap Salsa.
"Iya?" ucapku yang mengingat-ngingat kembali gelang itu.
"Kenapa?" tanya Salsa lagi.
"Gelang aku ilang."
Salsa tertawa kecil.
"Kenapa?" aku heran melihat Salsa.
"Itu ditangan kamu apa?"
"Hah?" aku langsung melihat tangan kiriku yang memegang gelang.
"Hehe." ucapku.
Aku melihat gelang itu hanya satu dan tulisan 'Bff' nya warna biru.
"Loh kok cuma satu? Warna biru? Pemberian Farel, terus yang dari Vino mana?" batinku aku segera mengingat-ngingat kembali kejadian tadi di sekolah.
"Apa jangan-jangan gelangnya ilang? Apa jatuh?"
Aku mempastikan bahwa gelang itu jatuh.
"Kenapa lagi Lia?" tanya Salsa.
"Nggak nggak papa kok." jawabku.
Aku terdiam dan merasa sebal karena gelang pemberian Vino kini hilang entah dimana.
"Gelang kamu dimana sih?"
TBC
Assalamualaikum wr.wb
Maaf ya episode campingnya di cancel dulu sama Gelang. Nanti di epsd selanjutnya baru deh tentang Camping.Pokoknya jangan lupa vote and coment ya!!!
Wassalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
ESTRELLA ( ON GOING )
Teen Fiction( TIDAK ADA JALAN YANG LURUS TANPA ADANYA TIKUNGAN ) Rank: #Estrella 1 "kamu janji kan akan selalu ada di samping aku?"~ Farel "Iya aku janji."~Lia "Kamu janji ya Lia selalu suka sama aku."~Vino "?" ~Lia Sebuah kisah Angelia Fredela Audrey yang bers...