Maaf ya chapter sebelumnya author salah ngetik, ada typo 🙏🙏 . Karena waktu itu aku ngetik pukul 23.00 malam, jadi mungkin aku nggak teliti terus tugas numpuk lagi. Sekali lagi author minta maaf ya!! Seharusnya bukan ending tapi part. Hehe.. jadi curhat deng. Maaf ya!!
Happy Reading
"ke kelas yuk Lia!" ajak Vino, ia segera meraih tanganku dan membawaku beranjak dari Taman menyisakan Farel yang tengah berdiri sedari tadi.
"Apa bener yang barusan Lia omongin?" batin Farel.
Farel segera menggeleng-gelengkan kepalanya, ia menatap ke depan melihat tanganku di genggam oleh Vino.
"Nggak, pasti si Lia cuma mau mainin perasaan aku!" ucap Farel, lalu ia beranjak dari Taman.
Huufft..
Farel melemparkan kertas yang tadi ia pegang ke tempat sampah begitu saja, ia sekarang akan berjalan menuju kelas.
"Guys! Lihat deh ada anak koruptor tuh." ejek Ninda, tentu saja ia bersama trio gosip nya.
"Iya gak tahu malu tuh anak! Hahaha." celoteh Raina.
Farel tetap lurus menatap ke depan, ia tak mempedulikan ocehan yang di keluarkan dari trio gosip itu.
****
Pelajaran Biologi telah ku lewati. Sekarang adalah jam pelajaran ke 3, dan setelah ini akan ada bel kembali yang pastinya sangat ditunggu-tunggu oleh semua siswa siswi Gradula, apalagi kalo bukan bel istirahat.
Neet....
Aku menenggelamkan wajahku di kedua tanganku. Merasa sangat sedih karena cinta yang tak kunjung terbalaskan.
"Lia." ucap Vino.
Aku mendonggakan kepalaku.
"Ke kantin yuk!" ajak Vino.
"Nggak deh Vin, Lia udah kenyang." jawabku.
Vino hanya mengangguk-angguk kemudian beranjak keluar. Kini hanya ada aku dan Farel di kelas. Hanya berdua!
Aku memutar bola mataku, melihat kanan kiri sesekali menghembuskan napas pelan. Aku sekarang merasa bosan tak ada pembicaraan apapun, biasanya Farel sekarang sudah berbicara bahkan nyerocos seperti burung beo. Namun sekarang berbeda.
Aku membalikan tubuhku ke belakang, menatap Farel yang kini juga menatapku. Mataku dengannya kini beradu, aku segera mengalihkan pandanganku kemudian menatap ke depan kembali. Aku ingin sekali Farel seperti dulu, menyebut aku Lintang.
Aku mengepalkan kedua tanganku, berusaha untuk berani di hadapan Farel. Ya, aku berniat untuk menanyakan tentang surat tadi di Taman.
"Farel." ucapku sambil membalikkan badanku ke arah Farel. Karena kursi Farel tepat berada di belakangku.
Farel segera menatap ke arahku namun dengan tatapan datar.
"Benerkan kamu yang nulis surat itu?
"Iya." jawab Farel.
Jadi benar? Farel menyukaiku? Ini bukan mimpi kan? Terus kenapa sekarang Farel sikapnya beda? Apa alasannya?
Sepertinya Farel tahu apa topik yang akan dibicarakan sekarang, buktinya sekarang ia menjawabnya.
"Em..em.." aku berusaha untuk tetap tenang, namun semuanya kacau. Aku mengurungkan niatku untuk meluapkan rasa cintaku.
"Farel kenapa bilang kalo kita cuma sebatas teman?" aku mengubah topik pembicaraanku, kali ini aku serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESTRELLA ( ON GOING )
Teen Fiction( TIDAK ADA JALAN YANG LURUS TANPA ADANYA TIKUNGAN ) Rank: #Estrella 1 "kamu janji kan akan selalu ada di samping aku?"~ Farel "Iya aku janji."~Lia "Kamu janji ya Lia selalu suka sama aku."~Vino "?" ~Lia Sebuah kisah Angelia Fredela Audrey yang bers...