Mading

29 16 0
                                    

Hari telah larut malam, menyisakan ketegangan kejdian tadi, aku menatap jam yang ada di layar ponselku ternyata sudah menunjukkan pukul 19.00, sesekali aku menguap hari ini memang melelahkan.

Aku melihat ke kanan, mendapati Salsa yang tengah tertidur pulas. Aku melihat depan belakang hanya ada 60% siswa siswi yang masih membuka matanya, tidak tertidur.

Aku menghembuskan napas pelan, sesekali melihat ke arah Ninda yang berada di sebelah Salsa.

Ting..

Tiba-tiba ponselku berbunyi, mendapati pesan dari kak Liora.

Liora.
"Lia, kamu pulang sekarang kan?"

Aku segera membalas pesan itu.

Lia.
"Iya kak, aku lagi di jalan nih,."

Liora.
"Oke dek."

Jujur, aku sangat merindukan kak Liora, karena bagiku kak Liora adalah kakak yang terbaik.

Drtt...Drt...
Kali ini, ada panggilan masuk, tertera nama "Mamah" di atasnya.

"Mamah?" ucapku pelan.
Aku segera mengangkat telepon itu.

* Dalam Telepon *

"Assalamualaikum sayang."

"Waalaikumsallam."

"Kamu kok kayak capek gitu?"

"Iya mah, lia kan abis camping sekarang lagi di jalan."

"Owh iya, mamah cuma mau bilang kalo mungkin satu bulan lagi mamah pulaaaang."

"Serius mah? Mamah nggak bercanda kan?"

"Seriuslah, yaudah kalo gitu mamah mau pulang dulu nih, bentar lagi papah jemput."

"Oke mah."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsallam."

Klik, telepon ditutup, aku tersenyum bahagia karena ucapan mamah tadi.

"Sutt... Lia." ucap seseorang dari belakang.

"Iya kenapa Rel?" ya, Farel yang memanggilku.

"Nih buat kamu, kamu pasti lapar." ucap Farel sambil memberikan roti.

"Makasih Rel." ucapku sambil menerima roti dari Farel.

Aku segera melahapnya begitupun dengan Farel.

"Salsa tidur?" tanya Farel.

"Iya dia tidur." ucapku sambil melihat ke arah Salsa.

"Sa, sa." ucap Farel.

"Sutt... Rel, kan Salsa lagi tidur."

Salsa kemudian membuka matanya, menguap dan segera terbangun dari tidurnya.

"Kenapa?" ucap Salsa melihat ke arahku, aku tersenyum.

"Sa, lo boleh duduk sama Angga dulu gak?" tanya Farel.

Salsa hanya menganggukan kepalanya, tanda setuju lalu berjalan ke tempat Farel, dan Farel kini duduk di sampingku.

"Kenapa sih Rel? Nggak enak tahu sama Salsa."

"Nggak papa Salsa kan baik." jawab Farel.

Aku menghembuskan napas pelan kemudian melihat ke arah Farel.

"Lia, kamu punya pirasat buruk gak tentang Vino?"

"Vino? Nggak." jawabku.

"Emangnya kenapa Rel?" tanyaku.

ESTRELLA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang