Sahabat jadi cinta

63 27 7
                                    

Kini saatnya bercanda tawa dengan teman-temanku karena acara untuk ulang tahunku sudah selesai, namun tiba-tiba Farel menghampiriku.

"Hai Lintang makasih yah kuenya, enak." ucapnya.

"Apaan lagi tuh Lintang?" tanyaku.

"Mmm.. Lia bintang." ucapnya dan tersenyum.

"Hhh..." aku hanya menarik napas panjang.

"Lia lihat yah." ucapnya lalu naik ke atas panggung, entah apa yang akan ia lakukan.

"Halo temen-temen gue mau nyanyiin lagu buat Lia nih, minta waktunya bentar." ucap Farel lalu mulai bernyanyi.

     Bulan terdampar di pelataran
Hati yang temaram
Matamu juga mata mataku
Ada hastrat yang mungkin terlarang
    Satu kata yang sulit terucap hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah perasaanku berubah jadi cinta....

"Huuuuu...." ucap teman-temanku sambil bertepuk tangan.

"Farel Farel kamu tuh udah ganteng, pinter, suaranya bagus lagi, jadi makin cintaaa." ucap teman-teman perempuanku.

  Ya begitulah pasti para kaum perempuan akan memuji Farel, semuanya terpesona akan kelebihan Farel. Namun arah pandanganku yang tadinya melihat teman-teman kini menuju ke arah Farel.

"Lia, you is my estrella, I Love You." ucapnya

"Hah? Farel bilang I Love You? Gak salah nih." batinku terus memandang Farel.

  Farel menghampiriku dan membawa  bunga mawar berwarna merah.

"Lia ini bunga buat kamu." ucapnya dan tersenyum sembari menyodorkan bunga.

"Makasih." ucapku lalu mengambil bunga tersebut.

"Cieeeee... romantis banget sih Farel sama Lia." ucap para perempuan.

  Aku hanya tersenyum malu, dan menurutku party kali ini sangat meriah karena ada dia, facin.

   Kini party telah selesai semuanya pulang dengan tertawa dan mungkin ada yang terharu melihat tingkah Farel padaku.

"Lia, lihat deh bintangnya bagus ya." ucap Farel sambil menunjuk ke arah bintang tersebut.

"Iya bagus banget Rel." ucapku senang.

"Lia aku pulang dulu ya, besok aku jemput kamu pake mobil." ucapnya.

"Ia." ucapku singkat.

   ' Farel Farel kamu emang sahabat aku yang terbaiiiik.'

***
"Cieee bahagia nih adik kakak." ucap kak Liora.

"Ia nih kak aku seneng banget." ucapku dan tersenyum.

  Terelet.... Terelet....
Suara telepon rumah berdering, bibi akan segera mengangkatnya namun aku berkata

"Gak usah bi, biar Lia aja yang angkat teleponnya."

"Owh iya non." ucap bi Intan lalu pergi membereskan partyku.

* Dalam telepon *

Aku : Assalamualaikum.

Papah Mamah : Waalaikumsalam, sayang selamat ulang tahunyah, maaf papah sama mamah gak bisa pulang sekarang.

Aku : Ia pah mah, gak papa kok.

Papah Mamah : Sayang gimana party nya ? Kok kaya ada yang nyanyi di party kamu, siapa ?

Aku :  Owh, itu Farel pah sahabat aku, papah kok bisa tahu?

Papah Mamah : Ya iya lah orang ada di Ig.

Aku : Masa sih?

Papah Mamah : Iya, yaudah yah papah sama Mamah mau kerja lagi, Assalamualaikum.

Aku : Iya pah Mah, Waalaikumsalam.

* Off *

Begitulah papah dan mamah, baru teleponan sebentar pun langsung dimatiin, alasannya ya pasti sibuk kerja tapi meskipun begitu aku bahagia tinggal bersama kakak yang sayaaang sama aku dan bibi.

"Wah, Lia lihat deh." ucap kak Liora yang fokus terhadap ponselnya.

"Apa sih kak?" tanyaku penasaran lalu menghampiri kak Liora.

"Ini loh siapa tuh yang tadi nyanyi di acara party kamu?" tanya kak Liora.

"Farel?" tanyaku mencoba untuk mendekat ke kak Liora.

   Dan aku melihat postingan temanku, namanya Tania ternyata Tania memposting saat Farel bernyanyi di partyku.

"Ia si Farel, gak jelas soalnya mukanya disini." ucap kak Liora.

"Non ini ada paketan buat non." ucap bi Intan sembari menyodorkan kardus paket tersebut.

   Aku meriutkan kening, kira-kira siapa? Farel? Gak mungkin, Papah sama Mamah? Gak mungkin kan lagi sibuk kerja. Siapa ya?

"Ia makasih bi." ucapku.

   Aku segera ke kamar dan kak Liora pun pergi ke kamar nya..

Aku segera membuka paketan tersebut dan terdapat secarik kertas bertuliskan

Happy Birthday Lia

    Lia maaf ya gue gak bisa datang ke rumah kamu untuk merayakan ulang tahunmu, gue harap kita bisa bertemu kembali Lia karena sebenarnya gue rindu, rindu senyumanmu, rindu tawamu, rindu candamu. Gue gak tahu kapan kita bisa berjumpa, bertatap muka Lia.
   Lia you is my best friend

Vino.

"Vino?" ucapku mengingat kembali akan wajah Vino.

Lalu aku melihat sebuah gelang, tertulis kata '  Bff '

Dan mataku kini tertuju saat melihat sebuah kertas, ternyata di dalamnya terdapat fotoku dan Vino saat kecil.
  Aku membaringkan tubuhku ke kasur yang empuk sambil melihat foto-foto aku dan Vino.

Terelet... Terelet...
Telepon rumah berdering kembali.

"Non." ucap bibi yang mengetuk pintu kamarku, aku segera berjalan menuju pintu kamar.

"Iya bi?" tanyaku.

"Itu ada yang mau nelepon non." ucap bibi.

"Owh iya bi." ucapku dan tersenyum lalu segera mengangkat telepon.

Aku: Iya?

Farel: Lia ini aku Farel

Aku : Udah tahu

Farel : Kok udah tahu? Tahu darimana?

Aku : Ya iyalah feeleng aku pasti bener

Farel : Kamu belum tidur?

Aku: Mana mungkin aku jawab kalo aku udah tidur

Farel : Hehe yaudah deh, Good Night Lintangku, jangan lupa mimpiin aku

Aku : Udah cuma mau bilang itu? Gak deh Facin aku gak mau mimpiin kamu, hehe

Klik telepon ditutup

"Farel farel cuma mau bilang gitu doang? Hhh." ucapku lalu menuju kamar

Aku hanya memegang gelang dari Vino

' Makasih Vino '

    

ESTRELLA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang