Facin and Lintang

60 20 0
                                    

Kring...kring...
Bunyi alarm dengan suara khasnya kini telah membagunkanku dari mimpi indah, aku langsung terbangun dan melihat jam ternyata pukul 04.00 pagi, aku langsung melaksanakan shalat subuh dan langsung mandi.

"Pagi dek." sapa kak Liora yang tengah sarapan di meja makan.

"Iya kak." ucapku dengan senyuman manis.

"Kenapa tuh? Happy banget kamu Lia?" tanya kak Liora yang mungkin penasaran.

"Nggak kak nggak papa kok." jawabku lalu duduk dan mulai sarapan.

Perlu kalian tahu, aku sangat senang sekali mempunyai 2 sahabat yang baiiik ya mereka adalah Facin dan Vino.

***

"Yuk dek berangkat." ucap kak Liora.

Owh iya, jadi kita mempunyai supir pribadi namanya pak Fandi, dia juga dikirim oleh papah dan mamahku di Singapur dan sedikit-sedikit bisa B. Indonesia beda halnya dengan bi Intan, ia sudah hafal B. Indonesia.

"Nggak kak soalnya aku mau bareng sama Farel." ucapku tersenyum.

"Owh, yaudah kalo gitu kakak duluan yah." ucap kak Liora lalu melambaikan tanganya.

"Dah." balasku dengan melambaikan tangan.

Aku mengingat kembali soal gelang, gelang yang bertuliskan ' Bff ' pemberian Vino. Aku segera membuka tasku dan akan memakai gelang itu, namun...

Tiiiiiid... Tiiid....
Suara klakson mobil Farel terdengar.

"Pagi Lintang." sapanya.

Aku hanya tersenyum dan akan membuka pintu depan, namun tiba-tiba Farel mencegah.

"Kenapa?" tanyaku.

"Bentar dong, silahkan My Estrella." ucapnya lalu membuka pintu mobil depan.

"Hhh."
Lagi-lagi Facin memperlakukanku sebagai pasangannya tapi ini sebagai sahabat ya.

"Facin." ucapku.

"Iya?" tanyanya sambil fokus menyetir.

"Tahu gak aku tuh lagi seneng bangeeet." ucapku dan melihat ke arah Farel.

"Iya aku juga seneng kok, pasti seneng karena aku jemput kan?" tanya Farel.

"Iya..iya." jawabku meskipun bukan itu yang akan kuberitahu.

Ting...
Tiba-tiba ada SMS masuk ke ponsel Farel.

Ckiiiiikkkk....
Tiba-tiba juga mobil yang dibawa oleh Farel berhenti mendadak.

"Astagfirullah, kamu bikin kaget aja kenapa sih kok ngerem mendadak?" ucapku sambil mengusap dada.

"Hehe, ya maaf kan ada SMS." jawab Farel langsung fokus terhadap ponselnya.

Isi Massege
' Rel semuanya udah siap, lo tinggal tutup mata si Lia terus nanti masuk ke kelas 11 IPA deh '

Farel hanya me- read saja sambil tersenyum bahagia karena rencananya kini telah berhasil, rencana Farel yaitu memberi kejutan dan kado untuk Lia.

"Kok malah senyum sih? Kenapa?" tanyaku penasaran.

"Nggak." ucao Farel singkat dan kembali fokus menyetir mobilnya.

Aku hanya merautkan kening karena penasaran, Sepenting apa sih Massege nya?

Aku teringat soal gelang yang diberi Vino, gelangnya tadi setelah Farel datang ku simpan lagi di tas depan.

***

"Silahkan my Estrella." ucapnya lalu membukakan pintu depan, aku hanya menggeleng-gelengkan kepala.

  Tiba-tiba Farel menutup mataku dengan kedua tangannya.

"Farel kenapasih? Lepasin tangan kamu." suruhku sambil mencoba melepaskan tangan Farel yang menutupi mataku.

"Rel? Kamu nggak denger apa? Lepasin tangannya Farel, kalo nggak aku marah nih." bentakku pada Farelnamun tak ada jawaban sedikitpun dari Farel.

Kini saatnya melepaskan tangan Farel yang menutupi mata Lia, karena ia sudah ada di depan pintu kelas 11 IPA.

"Siap?" bisik Farel namun terdengar oleh teman-temannya.

"Oke." balas teman-temannya dengan menyatukan jari jempol dan jari telunjuk mereka.

1..2..3...

"Happy Birthday Liaaaaa." ucap seluruh teman-teman dan Farel sembari membuka mata Lia dan melepaskan tangannya.

"Waaah." ucapku yang kagum akan melihat dekorasi kelasku disertai balon-balon yang terbang ke udara..

"Makasih ya semuanya." ucapku sambil tersenyum bahagia.

"Lia, lo beruntung loh ini semua ide nya Farel, kita cuma ngejalanin perintah dari Farel doang kalo semua idenya sih dari Farel." ucap salah satu dari teman-temanku, Tania.

"Makasih ya Rel." ucapku.

"Iya sama-sama, nih kado buat kamu." ucapnya sembari menyodorkan sebuah kotak kado entah apa isinya.

"Sekali lagi makasih ya Rel." ucapku lalu tersenyum dan dibalas senyum kembali oleh Farel.

Prok...prok..
Semua teman-temanku bertepuk tangan.

"Eh bentar-bentar gue mau gombalin dulu Lia." ucap Farel yang menghentikan tepuk tangan dari semua teman-temanku.

"Lia, kaulah Estrella ku yang selalu menerangi hatiku, yang selalu memanjakan mataku, Lia aku tahu aku memang tak selayak bulan dan bintang aku juga tak pantas menjadi bintang hatimu, Lia you is My Estrella." gombal Farel, lagi-lagi gombalannya tak ku ketahui apa artinya.

Namun semua orang tetap bertepuk tangan.

"Wikwiw." bahkan ada salah satu temanku yang bersiul.

"Cieeeeeeeee." ucap teman-temanku.

" Lia sama Farel cocok ya."

    TBC

Gimana nih ceritanya?
Kira-kira Lia itu sukanya sama siapa sih? Sama Farel atau sama Vino?

Pokoknya terus vote and coment nya ya!!!

ESTRELLA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang