Taman

41 12 27
                                    

Aku meraih pintu depan setelah mengucapkan 'terimakasih' untuk Vino. Aku masih merasa kecewa dengan apa yang dikatakan Farel tadi, seorang Farel yang ku temui tadi sangat berbeda! Jauh berbeda!
   Aku menaiki satu per satu anak tangga, berniat untuk membersihkan diri setelah bajuku basah kuyup karena kehujanan tadi.

"Ya ampun dek, kamu abis dimana? Kok basah kayak gini?" ucap kak Liora yang tiba-tiba datang.

Aku mengangkat dua sudut bibirku, kemudian menunduk.

"Abis dari rumah temen." jawabku.

"Di rumah siapa?" tanya kak Liora.

Aku tak ingin menjawab pertanyaan itu, aku segera membalikkan badan berniat untuk membersihkan diri. Namun langkahku terhenti saat kak Liora memegang lenganku.

"Jawab dulu! Kamu dari rumah siapa?" tanya kak Liora.

Aku menggeleng lemas, tak mennjawap pertanyaan dari kak Liora lalu masuk ke kamarku dan segera membersihkan diri.

****

Bluk...

Suara menutup pintu terdengar sampe kamar. Nova mendongakan kepalanya, menatap sahabatnya dari atas sampe bawah.

"Buset.. basah amat lo, abis PDKT an apa abis main ujan-ujanan lo? Jangan-jangan lo diceburin lagi sama orang yang lo suka ampe basah kuyup kayak gitu?" celoteh Nova yang melihat Vino basah kuyup dengan rambut acak-acakan.

Vino menatap Nova dengan tatapan tajam.

"Enak aja lo! Lo gak tau apa di luar ujan?" ucap Vino dengan nada ditinggikan.

Nova menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tak gatal kemudian melihat ke arah jendela.

"Oalah, iya ya kok uj."

Bluuk...

Ucapan Nova terhenti karena suara pintu yang ditutup Vino, Nova mengelus-elus dadanya ia sedikit terkejut dengan suara keras tadi.

"Biasa aja kali bro!" teriak Nova saat melihat Vino telah tidak ada di ruangan kamarnya. Mungkin sedang membersihkan diri.

****

Farel tengah mondar-mandir di kamarnya sambil mengelus-elus belakang kepalanya.

"Aah... Aku gak bisa bohongin perasaan aku, kenapa aku bisa suka sama Lia!" teriak Farel frustasi.

Tante Luna membuka pintu kamar Farel, mengakibatkan pria itu sesikit tersontak kaget. Tante Luna menyuruh Farel untuk duduk di kursi ruang keluarga, entah apa yang akan ia bicarakan.

Farel mengikuti Tante Luna dari belakang dengan perasaan bertanya-tanya.

Wanita itu duduk di atas sofa, menepuk-nepuk sofa di sebelahnya.

"Rel kamu jangan terlalu pikirin omongan mamah kamu." saran wanita itu.

Farel menghela napasnya pelan, ternyata hal ini yang akan menjadi topik pembicaraannya.

Tante Luna berdiri dari sofanya, kemudian beranjak pergi dari ruangan besar itu.

"Makan." wanita itu menyuruh Farel untuk malan malam. Farel hanya mengangguk kemudian duduk berhadapan dengan Tantenya.

Farel segera melahap makan malamnya, menu kali ini adalah Fried Chicken. Farel mengetahui bahwa tadi mungkin tantenya pergi ke luar untuk memesan fried chicken.

"Gimana pensinya?" tanya tante Luna seketika, membuat Farel menatap ke arahnya.

Farel segera menyeruput jus mangganya.

ESTRELLA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang