Beruntung

37 16 4
                                    

Kini matahari telah terbit, menghiasi dunia dengan terangnya. Aku, dan Salsa sedang membakar jagung sedangkan Ninda hanya duduk santai melihat aku dan Salsa.

"Ninda bantuin kek!" ucap Salsa.

"Nggak ah gue males, gue tuh lagi lihat-lihat berita soal papahnya Farel." cerocos Ninda yang sedang mengotak-atik ponselnya.

Aku beranjak dari tempat dudukku menuju Ninda dengan perasaan kesal.

"Manasih beritanya?" ucapku lalu mengambil ponsel yang sedang di pegang oleh Ninda.

"Ihhh." desih Ninda.

Mataku terbuka sempurna melihat berita-berita yang isinya memang tentang papahnya Farel yang beberapa hari lalau korupsi, aku terus membaca berita itu dengan seksama.

"Di penjara?" ucapku pelan sedikit terkejut, ternyata benar yang diucapkan Ninda temanku yang pandai GOSIP.

"Gimana? Lo percaya sekarang?" ucap Ninda.

Aku hanya melirik Ninda sebentar dan langsung fokus ke ponselnya Ninda kembali.

"Aku gak nyangka kalo papahnya Farel bisa berbuat kayak gitu."

"Gak aku gak boleh percaya! Sedikitpun gak boleh!" batinku.

Aku langsung berjalan menuju Ninda yang sedari tadi menatapku sinis.

"Gak, aku gak bakal percaya!" ucapku sambil mengembalikan ponsel milik Ninda.

"Keras kepala banget sih lo! Udah jelas emang bener papahnya Farel itu korupsi!" bentak Ninda.

Aku tak mempedulikan apa kata Ninda, mencari angin mungin lebih baik. Aku langsung berjalan meninggalkan Ninda dan Salsa, namun langkahku terhenti saat Salsa berbicara;

"Lia mau kemana? Kan jagungnya sebentar lagi mateng." ucap Salsa sembari melihatku yang terus memandang lurus, tidak membalikkan badan sedikitpun.

"Kamu aja yang makan, aku gak laper." ucapku lalu melanjutkan langkahku yang sempat terhenti.

Aku melihat kesana-sini, semua siswa maupun siswi Gradula kini telah asik membakar jagung yang diberikan Bu Shinta tadi pagi, aku kembali berjalan dan aku memutuskan untuk ke tempat yang kemarin sore aku bersama Farel.

Aku duduk termenung disana, sendiri!

Aku hanya menghembuskan napas pelan, dan melihat sekitar sungguh pagi yang ceria! Namun beda denganku sekarang perasaanku sedang mendung karena kepikiran berita yang ku lihat di layar ponsel milik Ninda.

"Kasihan Farel, kalo sampe gosip itu nyebar ke mana-mana gimana? Farel pasti sedih banget." ucapku sembari melihat ke bawah jurang.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahuku, aku terkejut saat melihat pria tampan itu berada di sampingku, dia duduk di sebelahku, siapa lagi kalo bukan Farel!

"Sedih kenapa?" tanya Farel pura-pura tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, ya cowok ter begen sesekolah Gradula kini menjadi terinjak karena ulah papahnya!

Farel mencoba untuk selalu tersenyum dari kemarin.

"Nggak kok Rel, kok kamu bisa ada disini?" tanyaku mengalihkan pertanyaan Farel tadi.

"Owh, tadi aku lihat kamu pergi ke taman ini, kamu kenapa?"

Aku hanya menggelengkan kepala, dan berusaha tersenyum di hadapan Farel.

"Lia, kamu kalo lagi sedih cantik ya, apalagi kalo kamu terus senyum, pasti kelihatan banget cantiknya." ucap Farel menatapku dengan senyumanya.

"Apaansih Rel." ucapku seketika tersenyum.

"Tuh kan jadi cantiiik banget." ucap Farel jujur.

Aku mengangkat dua sudut bibirku, telah aku buktikan.

"Memang jika bersamanya bisa membuat hatiku lebih ceria!"

"Lia kalo ada yang lain, kalo ada siswa baru di SMA Gradula terus dia ganteng terus jadi cowo ter begen sesekolah, kamu bakal suka sama dia? Kamu bakal ninggalin aku?" ucap Farel tiba-tiba, membuatku tersenyum kaku.

"Emmm... Gimana yah?"

Farel hanya mengerutkan dahinya, berharap jawaban yang ia inginkan dariku.

"Nggak kok, aku bakal setia sama kamu." ucapku sambil melihat ke arah Farel dan tersenyum.

Mata Farel terbuka sempurna mendengar jawaban dariku, mungkin di kepalanya terus melayang perkataanku tadi.

"Huuuuuuuuuu." sorak Farel berteriak dengan kencang, dan tiba-tiba Farel memelukku.

Aku hanya terkejut melihat tingkah Farel, aku menelan ludah sedikit tak percaya Farel akan memelukku.

Farel melepaskan pelukanya, ia kembali menatap ke depan.

"Makasih Liaaa, you is my estrella, I Love Youuuuu." teriak Farel seketika membuatku lagi-lagi terdiam dan tersenyum melihat kelakuan Farel.

"I Love you too." ucapku tiba-tiba membuat Farel kembali menatapku setelah dia berteriak kencang! Sangat kencang!

Aku hanya diam menatap Farel yang sepertinya bahagia dan tersenyum sumringah, aku tak sadar bahwa aku menjawab pernyataan dari Farel.
Tapi sudahlah, aku menganggapnya tentu sebagai sahabat! Bukan sebagai pacar!

"Lia, senyummu bagaikan Bintang yang selalu menyinari hatiku disetiap malam, sinarmu tak kalah dengan bintang yang sesungguhnya."
   Ya, kembali keluar gombal dari Farel.

Aku hanya menatapnya dan tersenyum.

"Makasih Farel." ucapku yang tak sadar sedari tadi aku mengatakannya.

"Kamu perempuan tercantik dan terbaiik yang pernah aku temui." ucap Farel lagi-lagi berteriak girang.

"Farel, aku juga wanita terberuntung karena bisa bertemu denganmu. Makasih ya Rel kamu selalu buat aku tersenyum." 

        TBC
Assalamualaikum wr.wb.
Gimana sama part yang ini? Semoga romance nya kena bangeeet, Amiiin.
  Tungu part selanjutnya ya! And
Jangan lupa vote and comentnya paling ditunggu!
Wassalamualaikum wr.wb.

ESTRELLA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang