Aku berjalan di depan, masih diikuti oleh kedua sahabatku.
"Farel, Vino itu cafe nya!" ucapku sambil menunjuk ke arah cafe di seberang jalan sana.
Namun nihil, tak ada balasan dari mereka. Aku segera memalingkan tubuhku, menghadap ke arah mereka. Ternyata mereka masih seperti tadi, beradu kata.
Aku menghela napas pelan, memajukan dua sudut bibirku.
Tanpa disadari sebuah mobil melesat dengan kecepatan tinggi, aku masih terus berjalan mundur.
"Farel Vin." belum aku mengucapkan kalimat, dua tangan telah menarik tanganku. Ya, Farel dan Vino menarik tanganku, menjauhkan aku dari mobil yang sebentar lagi menghampiri diriku. Owh tidaak, sekarang jarakku dengan kedua sahabatku hanya beberapa cm. Sangat dekat!
Aku menatap mereka secara bergantian, kini jantungku mulai berdegup cepat.
Tring.
Ponselku berbunyi, mengakibatkan aku melepaskan genggaman erat dari tangan mereka. Mereka segera tersadar akan hal yang baru saja terjadi. Sangat menegangkan!
Aku segera mengambil ponsel di saku celanaku, membuka satu chat dari Salsa.
Salsa
Lia gimana? Rencana gue berhasil kan?Aku segera membalas chat dari Salsa
Lia
Nggak Sa, gak berhasil!Vino dan Farel menatapku, aku segera menunjukkan ekspresi biasa.
"Yuk, itu cafe nya!" ucapku, jujur aku masih merasakan kegugupan yang begitu luar biasa saat ini.
Sebuah lampu yang menunjukkan untuk menyebrang menyala, aku segera berjalan menuju cafe, cuaca sekarang ini sangat panas. Aku dibuat terdiam setelah melihat kedua sahabatku kini tengah menutupi kepalaku dengan kedua tangannya.
Aku menatap Farel dan Vino secara bergantian, aku menunduk malu mungkin pipiku sekarang berwarna merah. Rasanya hal ini adalah sebuah mimpi!
Aku segera berjalan cepat saat pintu cafe terlihat di depan mataku. Aku segera meraih pintu masuk dan segera duduk di meja no 3 tak lupa masih diikuti Farel dan Vino.
Aku mengatur napasku yang tidak beraturan, kejadian tadi membuatku masih merasa malu.
"Lia." ucap Farel.
Aku memejamkan mataku kemudian menghela napas pelan.
" Mau pesen apa?" tanya Farel.
"Mm.. Jus Jeruk aja deh." jawabku.
Farel hanya mengangguk kemudian berdiri dan akan memesankan jus.
"Woy gue gak ditawarin nih?" ucap Vino.
Farel tak mempedulikannya, ia langsung memesan jus jeruk 2.
"Buset dah lo taruh dimana kuping lo?" ucap Vino.
Kini Farel duduk kembali setelah memesankan jus jeruk.
Aku tersenyum kaku menatap Farel dan Vino bergantian, tak menunggu beberapa menit pesanan telah ada di meja.
"Mbak, pesen bakso 3 sama jus jeruknya satu!" seru Vino sambil mengangkat satu alisnya dan menatap Farel sinis.
Farel menghela napas pelan kemudian menatap ke arahku.
"Lia, kamu emang sama si Vino udah kenal lama?" tanya Farel pura-pura tidak tahu.
Aku mengangkat satu alisku, Loh kok Farel nanya begituan?
KAMU SEDANG MEMBACA
ESTRELLA ( ON GOING )
Teen Fiction( TIDAK ADA JALAN YANG LURUS TANPA ADANYA TIKUNGAN ) Rank: #Estrella 1 "kamu janji kan akan selalu ada di samping aku?"~ Farel "Iya aku janji."~Lia "Kamu janji ya Lia selalu suka sama aku."~Vino "?" ~Lia Sebuah kisah Angelia Fredela Audrey yang bers...