Aku dan semua siswa siswi Gradula kini tengah di lapangan, semuanya telah membereskan seluruh pakaian dan makanan ringan yang dibekal.
Sementara itu aku sedang me-rifeuw kembali kejadian yang ku alami di hutan tadi,sangat menakutkan!"Oke anak-anak, sekarang kita telah 3 hari berkemah, dan sekarang waktunya kita kembali ke rumah masing-masing setelah itu masuk kembali ke sekolah! Mengerti?" ucap pak Rio dengan lantang.
"Mengerti pak." serempak siswa siswi Gradula.
"Oke, kita berangkat pukul 5 sore ya, ada waktu 1 jam lagi buat beres-beres." sambung pak Rio tegas.
"Iya pak."
' Dalam Tenda '
"Heh Lia, lo emangnya beneran tersesat?" tanya Nanda sembari me-resletingkan tas ranselnya.
"Mmm... Ia Da." jawabku.
"Emangnya lo ngapain sih disana? Kok bisa tersesat?" ucap Salsa sembari menggerakan kepalanya 90°.
"Aku juga gak tahu Sa, padahal aku udah ikutin tanda panahnya."
"Lho kok aneh ya." balas Salsa kembali membereskan pakaiannya.
"Lia." ucap seseorang di depan tenda, aku mengerutkan dahi, siapa yang kesini? Farel?
Aku segera membuka tenda dan melihat keberadaan pria dihadapanku.
"Vino? Kenapa?" tanyaku.
"Gu..gue mau pulang dulu ya." jawab Vino seperti tergesa-gesa.
"Kenapa?" tanyaku heran.
"Ya, gue mau pulang takut dicariin sama mamah." jawabnya logis.
Aku menundukan kepala, sedih. Padahal baru saja bertemu kini akan berpisah kembali.
"Yaudah iya." jawabku.
"Lia itu gelang pemberian gue yah? Lo udah pake?" ucap Vino sambil melihat ke arah gelang yang ku pakai.
"Hah?" ucapku heran, aku takut jika aku membalas ' bukan ' pasti Vino marah, karena gelang pemberian dari Vino hilang, entah kemana.
"Mmm.."
"Kenapa kok diem?" ulang Vino.
"Ii.." belum sempat aku menjawab, tiba-tiba Farel datang.
"Lagi pada ngapain?" ucap Farel yang tengah berada disamping Vino.
"Gak, yaudah gue mau pulang dulu ya."
"Bye Lia." sambung Vino sambil menepuk bahuku pelan.
Aku hanya melihat Vino yang kini menghilang.
Aku menundukkan kepala, menghembuskan napas pelan."Kenapa Lia?" tanya Farel sambil mengngkat daguku.
Aku hanya menggelengkan kepala, dan beranjak masuk ke tenda, namun tanganku ditarik oleh Farel membuat langkahku terhenti.
"Lia, kamu jangan sedih, ke taman yuk!" ajak Farel berusaha menghibur, aku hanya menganggukan kepala setuju dengan perkataan Farel.
***
Kini kita sudah sampai di taman yang dulu pernah menjadi kenangan janjiku dan Farel.
Aku hanya menatap Farel sesekali, pria itu menghembuskan napasnya pelan, lalu menggerakan kepalanya ke arahku.
"Lia."
"Iya Rel?"
"Vino itu sahabat kamu dari kecil?" tanya Farel.
"Iya Rel, Vino itu sahabat aku dari kecil." jawabku dengan tersenyum.
"Jadi sebelum kamu kenal aku kamu lebih dulu kenal Vino?" tanya Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESTRELLA ( ON GOING )
Teen Fiction( TIDAK ADA JALAN YANG LURUS TANPA ADANYA TIKUNGAN ) Rank: #Estrella 1 "kamu janji kan akan selalu ada di samping aku?"~ Farel "Iya aku janji."~Lia "Kamu janji ya Lia selalu suka sama aku."~Vino "?" ~Lia Sebuah kisah Angelia Fredela Audrey yang bers...