Seperti biasa, aku sarapan pagi bersama kak Liora.
Aku memakan roti dengan toping cokelat lalu melahapnya, aku menguap merasa ngantuk karena tidak bisa tidur tadi malam."Kenapasih dek?" tanya Kak Liora yang menatap ke arahku dengan heran.
Aku menoleh ke arah Kak Liora dengan lemas.
"Ngantuk." ucapku sambil menaikkan sudut bibirku.
Kak Liora tertawa pelan, menatapku yang sedikit tidak rapi.
"Kamu mikirin mulu si Facin ya?" goda kak Liora.
Aku melihat ke arah kak Liora.
"Farel!" ucapku.
Kak Liora menggangguk kemudian berbicara pelan.
"Kakak aja di tembak sama si Rehan nggak gitu banget."
Aku melihat ke arah kak Liora, sedikit terkejut mendengar pernyataan kak Liora yang terdengar meskipun tidak terlalu jelas.
"Apa? Ka..kakak.. pa..pacaran?" tanyaku.
Kak Liora langsung menatap ke arahku, tersenyum sinis.
"Iya." jawab kak Liora lalu mengembangkan senyumnya.
****
"Aaah... Pusiiiiiiing!!" teriak Farel sambil melemparkan gulingnya dan mengacak-acak rambutnya.
"Kayaknya aku emang beneran suka sama si Lia! Hhh... Tapi bodohnya aku malah gugup di depan Lia!" teriak Farel membuat tante Luna berlari menuju kamar Farel, namun Farel tak menyadari kehadiran tante Luna yang kini tengah menyandar di depan pintu kamar Farel.
"Aku harus biasa aja di depan si Lia, iya! Harus!" ucap Farel beranjak dari kasur, dan melewati pintu kamar, Farel tersentak kaget saat melihat wanita yang terlihat masih muda itu berada di pintu kamarnya.
Farel membuka matanya sempurna.
"Kenapa? Kaget?" ucap tante Luna.
Farel menelan ludahnya, menatap tantenya dengan ekspresi tak percaya.
"Udah kalo kamu suka sama dia, ungkapin aja!" ucap tante Luna lalu pergi dari hadapan Farel, membuat pria itu mematung beberapa detik.
Pria itu tersadar, lalu membawa tasnya dan beranjak untuk berangkat sekolah.
"Sarapan dulu!" titah tante Luna yang tengah menyiapkan makanan di meja makan.
"Nggak laper, nanti aja sarapan di kantin." ucap Farel enteng, kemudian menyalimi tantenya dan meraih pintu depan.
"Assalamualaikum." salam Farel.
"Waalaikumsallam." ucap tante Luna sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
****
Aku dan kak Liora keluar rumah, hari ini kita tidak menaiki mobil pak Fandi, namun menaiki mobil yang berbeda.
Kak Liora menaiki mobil kak Rehan, dan aku menaiki mobil Farel.
Tid..tiid...
Suara klakson mobil terdengar menggema di depan rumahku, aku menatap mobil berwarna hitam itu, sepertinya itu bukan mobil Farel. Benar saja, seorang cowok yang berbadan tinggi dan berpenampilan rapi keluar dari mobil tersebut, kak Liora langsung menuju ke arah mobil tersebut dengan senang.
"Ayo." ucap kak Liora.
Pria itu hanya mengangguk dan memamerkan senyumnya.
Aku hanya melongo, menatapnya dengan tak percaya. Kini kak Liora mempunyai pacar!
KAMU SEDANG MEMBACA
ESTRELLA ( ON GOING )
Teen Fiction( TIDAK ADA JALAN YANG LURUS TANPA ADANYA TIKUNGAN ) Rank: #Estrella 1 "kamu janji kan akan selalu ada di samping aku?"~ Farel "Iya aku janji."~Lia "Kamu janji ya Lia selalu suka sama aku."~Vino "?" ~Lia Sebuah kisah Angelia Fredela Audrey yang bers...