24: Sweet Puff

10.4K 625 50
                                    

Baca nya pelan-pelan, sweet momen bakalan di mulai.

Happy reading

***

     Kedua insan itu masih bergelung dalam selimut nya, kamar mereka yang terlihat berantakan dan pakaian yang berceceran di lantai menjadi saksi bisu betapa panas dan indah nya malam yang mereka lewati. Sehun memeluk tubuh telanjang Somi dengan erat dari belakang, ia sudah terbangun, Somi tidur memunggungi gadis itu masih terlelap mungkin karena sangat lelah. Sehun mengusap punggung telanjang Somi yang di timpa sinar matahari itu, kemana saja ia selama ini baru menyadari Somi itu sempurna.

Senyuman bahagia tak henti-hentinya terpancar dari wajah Sehun, perasaan nya sedang meletup-letup karena begitu bahagia, Sehun merasa bangga ia adalah lelaki pertama yang merobek selaput dara Somi dan mengambil keperawanan gadis itu. Sehun salut pada istri nya di jaman sekarang ini gadis yang masih virgin sangat lah sulit di temukan, tapi Sehun salut saat Somi masih mempertahankan kegadisan nya, dan Sehun menjadi orang pertama yang menyentuh nya.

Sehun semakin memeluk Somi dengan erat dan mengecup punggung mulus itu berkali-kali, hal itu membuat Somi menggeliat karena pelukan Sehun yang begitu erat. Sehun tersenyum ia menyibak rambut panjang itu dan mengecup pipi istri nya. Somi merasa tidur nya terganggu karena ia merasakan sentuhan basah di sepanjang leher dan rahang nya, akhirnya Somi membuka matanya, tidak salah lagi, pelaku nya memang Sehun.

"Sehun..".

"Iya sayang".

Mimpi apa Somi, Sehun saat ini memanggil nya dengan sebutan sayang, sejak kapan juga suara Sehun jadi lembut seperti itu. Somi menoleh ke samping dan langsung di sambut oleh wajah tampan Sehun yang tersenyum manis untuk nya. Somi ingat tadi malam mereka baru saja melakukan nya. Bahkan saat ini tangan berotot Sehun melingkar di perut nya dengan begitu erat.

"Sehun lepas dulu, aku mau pakai baju".

"Tidak usah pakai baju, kau terlihat seksi saat seperti ini". Ucap Sehun di sertai kecupan di rahang Somi.

"Aku suka ini".

Tangan Sehun bergerak meremas sesuatu di balik selimut.

"Sehun.. masih pagi".

Somi memejamkan matanya saat Sehun meremas payudara nya dengan pelan.

"Aku ingin lagi".

"Tidak Sehun semalam sudah 3 kali!!".

Bibir Sehun mengerucut sebal, Somi membalikkan tubuh nya menghadap pria itu. Wajah Sehun terlihat merajuk dan menggemaskan sekaligus menggelikan di mata Somi.

"Tidak usah merajuk, tidak mempan".

"Kau tega".

Sehun memeluk Somi dengan erat, dan melesakkan kepala nya di ceruk leher gadis itu. Sehun terlihat seperti bayi besar sekarang. Somi menyingkirkan tangan Sehun yang nakal itu. Ia mengusap rambut hitam lebat Sehun yang terlihat berantakan karena ulah nya semalam.

"Sudah sana mandi, kau harus berangkat ke kantor, aku ke dapur dulu".

Somi melepaskan diri dari pelukan Sehun, ia mencoba berdiri namun baru satu langkah berjalan Somi sudah meringis dan kembali terduduk di ranjang, Sehun menyadari hal itu, Sehun ikut duduk dan memeluk Somi dari belakang.

"Apakah sangat sakit?".

Somi mengangguk, bagaimana tidak sakit ini adalah yang pertama bagi nya. Sehun meraih tangan Somi dan mengenggam jemari nya, Sehun mengecup tangan itu berkali-kali, hal itu membuat Somi tertegun, sikap lembut Sehun membuat hati nya mencair.

After We Get Married ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang