Kisah kita di awali dengan pertemuan yang sama sekali tidak inginkan, dan berakhir dalam sebuah pernikahan yang berlandaskan perjodohan. Namun siapa sangka pernikahan itu membawa kita dalam perasaan cinta, dan cinta itu mulai tumbuh, namun dengan bodoh nya kita menepis perasaan tersebut, dan membangun tembok ego yang begitu tinggi dan berakhir dengan perpisahan.
Namun perpisahan itu membuat kita mengerti arti cinta yang sesungguhnya, hal itu membuat kita sadar bahwa kita memang saling mencintai, dan perasaan kita begitu kuat.
Malam ini aku tersenyum bahagia saat Yura, Yuri, Kenzie dan Robert si kecil yang berumur 2 tahun menghampiri ku dengan membawa sebuah cake ulang tahun yang sangat indah. Dan di sana aku menemukan dirimu yang berdiri sambil mengenggam karangan bunga yang sangat indah.
"Selamat ulang tahun mommy". Yura dan Yuri mengecup pipi Somi secara bersamaan.
Keduanya sudah beranjak remaja, angka lilin dengan angka 34 menghiasi kue tersebut, aku merasa benar-benar sudah sangat tua.
"Terimakasih gadis kembar kesayangan mommy".
"Selamat ulang tahun juga mommy cantik, terus langgeng dengan daddy jangan sering bertengkar, oiya ini semua ide bersama kami dengan daddy lho". Bisik Kenzie di telinga ku.
Aku tersenyum lalu mengelus rambut nya yang sangat lembut itu. Sedangkan si kecil Robert belum terlalu lancar berbicara anak itu hanya bertepuk tangan ria, dan mencium pipi ku sama seperti apa yang di lakukan kakak-kakak nya.
"Ekhem!!".
Deheman itu membuat ku menoleh Sehun menghampiri nya saat ini.
"Anak-anak mengerti kan maksud daddy?".
"Siap dad! Jangan khawatir, aku akan membawa Robert tidur bersama ku malam ini dan menyanyikan nya lagu tidur". Ucap Kenzie.
"Mommy dan daddy silahkan bermesraan, kami anak-anak tidak akan menganggu, ayo Yuri Kenzie, jangan menganggu orang tua".
Sehun tertawa putri nya yang bernama Yura itu sangat cerewet.
"Mom, dad jangan lupa kunci pintu ya".
Yuri mengedipkan sebelah matanya lalu menggendong Robert dan mereka serombongan langsung keluar. Somi tidak habis pikir dengan kelakuan semua anaknya.
"Kau hanya berdiri di depan ku saja suami ku?".
Sehun tersenyum wajah itu terlihat semakin tampan walaupun usia mereka terus bertambah dan tidak muda lagi. Sehun kemudian memberikan seikat bunga cantik kepada ku.
"Selamat ulang tahun dan selamat ulang tahun pernikahan kita yang ke 13 sayang".
Aku tersenyum lalu meraih bunga, tersebut, aku tidak menyangka Sehun dan anak-anak bisa kompak mengerjai ku, bahkan tadi pagi tidak ada satupun dari mereka yang berbicara dengan ku, karena mereka ingin memberi suprise.
"Sehun kau hanya memberi ku bunga". Aku berdiri dan mensejajarkan tubuh ku dengan Sehun saat ini, setiap melihat wajah nya maka aku semakin jatuh cinta padanya.
"Kado terindah nya adalah aku, kado lain tinggal katakan apa yang kau inginkan istri ku".
Aku tersenyum lalu memeluk Sehun dengan erat, Sehun juga memeluk ku dan mengelus rambut coklat ku yang sekarang sudah di potong pendek itu, agar terlihat lebih muda.
"Terimakasih telah bersedia menjadi istri yang baik untuk ku selama 13 tahun ini sayang, kau tau aku merasa sangat bahagia bisa bersama mu setiap saat".
Aku tersenyum, jujur aku takut lelaki di depan ku ini akan berpaling lagi, mengingat saat ini aku sudah tidak muda lagi, tidak cantik seperti dulu, aku hanya seorang ibu rumah tangga yang selalu dirumah mengurus lima orang anak agar mereka menjadi anak yang baik, badan ku juga tidak sebagus dulu setelah aku melahirkan Robert, namun Sehun tetap setia di samping ku. Sehun segala nya bagiku, tempat ku bersandar, tempat berkeluh kesah, Sehun benar-benar teman hidup yang menemaniku di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Get Married ✓
FanfictionJeon Somi adalah gadis yang di ibaratkan seperti putri raja dan memiliki segala nya, namun sebuah takdir membuat ia terpaksa terjebak dalam sebuah pernikahan dengan pria bernama Oh Sehun si tampan yang berwatak dingin bagaikan es di kutub utara. Se...