20: Sehun was Angry

7.4K 609 58
                                    

   Somi menghindari kontak mata dengan Sehun setelah perkataan nya semalam, seperti saat ini Somi pura-pura sibuk dengan selai dan roti nya, ia berbicara dengan Sehun tapi tidak menatap mata pria itu. Sehun menyadari hal itu, ia ingin tersenyum namun Sehun tetap memasang wajah datar nya.

"Aku berangkat".

Somi hanya mengangguk, Sehun ingin memberikan sebuah kecupan di kening Somi namun di urungkan lagi-lagi karena rasa gengsi nya yang terlalu tinggi, tapi ia merasa bahagia dengan pernyataan Somi tadi malam, andaikan ia punya rekaman saat itu ia ingin merekam suara gadis itu dan wajah nya yang memerah karena cemburu. Somi menaikkan alis nya Sehun masih berdiri di depan nya.

"Kenapa masih disini? Sudah sana pergi".

Sehun menghela nafas nya, padahal ia berharap Somi yang memberikan nya ciuman di pipi saat ini.

"Tidak kah kau melupakan sesuatu?".

"Sesuatu apa? Sepertinya tidak ada, dan sekarang kau sebaiknya pergi, sudah sana cepat pergi".

"Dasar tidak peka!".

Setelah mengatakan hal itu Sehun langsung memasang wajah sebal nya, kemudian ia langsung keluar dari apartemen dan itu membuat Somi menghela nafas lega, setidaknya ia sudah bebas berekspresi saat ini. Somi berjalan ia memastikan bahwa Sehun benar-benar sudah pergi.

Somi melirik jam, hari ini ia ada janji dengan Jaehyun, pria itu mengajak nya jalan-jalan hari ini, Somi tidak membutuhkan izin dari Sehun, sama seperti pria itu yang tidak pernah meminta izin kepada nya juga kan?. Lagipula ia sudah bosan di apartemen mau keluar tidak ada teman, dan teman satu-satu nya hanya Jaehyun, walaupun lawan jenis, Jaehyun cukup menyenangkan dan tampan tentu nya.

--

Jaehyun sudah menunggu Somi di luar, ia mencium pakaian nya sendiri, sudah wangi, Jaehyun mengeluarkan ponsel dan membuka kamera nya, ia melihat rambut nya, sudah rapih.

Seorang Jung Jaehyun memang dasar nya tampan dari lahir.

Suara pintu yang di buka membuat Jaehyun cepat-cepat menutup kamera nya ia tidak ingin ketauan narsis. Somi muncul di balik pintu, gadis itu terlihat cantik dengan dress sederhana berwarna putih, dan rambut kuncir kuda nya, Somi terlihat santai dengan sneakers dan slingbag kecil nya, gadis itu terlihat sangat cantik dan fresh.

"Hai Jaehyun, sudah lama menunggu".

"Aku baru saja berdiri disini, kau terlihat sangat cantik".

Somi memutar bola mata nya malas saat mendengar pujian Jaehyun.

"Aku tau kau sedang gombal, ayo berangkat".

Ucap Somi sambil terus melangkah ke depan, Jaehyun tersenyum dan mengekorinya.

"Hei aku serius, kau cantik sekali tapi sayang nya istri orang".

Somi tertawa mendengar gurauan Jaehyun.

Jaehyun menyetir mobil nya, menyusuri jalanan kota Seoul di siang hari, mereka memutuskan datang ke Myeongdong, Jaehyun mengajak Somi ke restoran pangsit milik ibu nya.

"Jae, ibu mu galak tidak? Nanti aku di kira pacar mu".

"Biarkan saja, lagipun sepertinya kau tipe menantu ibu ku".

Somi tersenyum dan menoleh ke kaca mobil, cuaca siang hari saat musim gugur memang menyenangkan, Somi melihat pohon Ginkgo daun nya berwarna emas karena musim gugur dan daun daunan itu jatuh di jalanan, membuat pemandangan sangat indah. Jaehyun tersenyum, ia merasa bahagia bisa membawa Somi bersama nya hari ini, dan hari ini adalah kesempatan besar nya.

After We Get Married ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang