Part 14

645 68 0
                                    

Happy Reading❤

***

Hari menunjukkan jam 20:00. Saat ini Lia dan Revan sedang dirumah orang tua Revan, sesuai dengan janji Revan kepada kedua orang tuanya.

Lia merasa sangat gugup, ia meremas jari-jari tangannya sakin gugupnya. Ia akan bertemu dengan orang tua Revan dan melancarkan aksinya menjadi pacar pura-pura. Ia sangat gugup karena ia akan berbohong, dia tidak suka ini bahkan saat kecil pun Lia jarang sekali berbohong. Satu sisi ia juga takut apakah orang tua Revan akan menerimanya atau tidak, dia juga merasa amat bersalah dengan Bella. Gadis itu sangat baik padanya. Ia teringat beberapa hari yang lalu, saat Revan mengatakan ia harus bertemu dengan orang tuanya.

Flashback on
Beberapa hari lalu setelah Revan dan Bella pergi jalan-jalan. Ia ditelpon oleh orang tuanya agar segera membawa kekasihnya bertemu orang tuanya, dan Revan mengatakan ia akan membawa kekasihnya secepatnya.

Ceklek...
Pintu ruangan Lia terbuka. Lia yang berada didalam sangat terkejut, pasalnya orang yang masuk ruangannya tidak mengetuk pintu terlebih dahulu.

Lia langsung berdiri dari duduknya "Ada yang bisa saya bantu Pak?,"

"Dua hari lagi kamu akan bertemu orang tua saya," ucap Revan dengan datar.

"Secepat itu Pa?," tanya Lia tak percaya.

Tanpa menjawab Revan langsung keluar dari ruangan Lia. Lia mendumel sendiri "Tak bisa kah dia menjawab sedikit saja, sangat menyebalkan."

Flashback off

Derap langkah pasangan suami istri yang terlihat sangat serasi menghentikan lamunan Lia. Lia langsung berdiri dan menyalimi tangan kedua orang tua Revan.

"Inikah kekasihmu Revan?," Rini duduk disofa sambil menyunggingkan senyumnya.

"Hmm" Revan hanya berdehem tanpa ekspresi.

"Kau sangat cantik, siapa namamu?." tanya Rini antusias.

"Nama saya Lia tante," Lia tersenyum kikuk.

"Saya Rini mamah nya Revan, dan dia suami saya," Rini menunjuk lelaki yang disampingnya.

"Oh iya, kita makan malam dulu yu. Tante udah masak yang banyak untuk kalian," Rini berdiri sambil menggapai tangan Lia dan membawa nya kemeja makan.

Setelah mereka mengahabiskan makan malam, mereka kembali mengobrol.

"Jadi kapan kalian akan menikah?." Rini bertanya dengan tiba-tiba dan sangat antusias.

Lia tersedak air liurnya sendiri saat mendengarkan ucapan mamanya Revan. Saat itu juga Revan memberikan minum kepada Lia. Bagaimana bisa dia menikah dengan Revan, ia hanya pacar pura-pura. Dari raut wajah orang tua Revan, mereka tampak sangat bahagia, rasanya ia tidak tega melihat raut kecewa orang tua Revan saat mengetahui bahwa mereka hanya berpura-pura, dan Lia juga sedikit bingung. Bagaimana bisa Rini begitu menyukainya, padahal mereka baru saja bertemu.

"Kami baru saja berpacaran mah," Suara Revan menghentikan lamunan Lia.

"Tapikan lebih cepat lebih baik, mamah dan papah sudah tidak sabar untuk menimang cucu. Benarkan pah?." Rini menyenggol bahu suaminya.

Cold CEO Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang