Part 17

594 60 0
                                    

Happy Reading❤

***

Saat Bella melalui ruangan Lia, tiba-tiba saja ia ingin mampir keruangan Lia.Tanpa pikir panjang Bella mengetuk ruangan Lia.

Tok tok tok

"Siapa?" ucap Lia dari dalam ruangan.

"Ini aku Bella,"

"Masuklah" Lia segera berjalan kepintu ruangannya untuk membukakan pintu.

"Bel aku ingin minta maaf." Lia menunduk, ia merasa sangat bersalah karena telah membuat Bella menangis. Menatap manik matanya pun rasanya tak sanggup.

"Minta maaf untuk apa Lia," Bella terkekeh.

"Untuk kejadian di mall tadi." Lia gugup bukan main, ia sampai menautkan jari-jarinya.

"Seharusnya aku berterima kasih padamu, karena kamu sudah membuat tante Rini bahagia." Bella menggenggam tangan Lia dengan tersenyum.

"Benarkah" Lia mendongak menatap Bella, mengapa Bella berterima kasih, seharusnya dia marah. Tapi dari senyum Bella, Lia bisa menangkap bahwa senyum itu bukanlah senyum bahagia namun senyum yang dipenuhi dengan kesedihan.

"Benar, apa kamu ingin mendengar ceritaku. Sudah lama aku ingin bercerita dengan seseorang yang bisa kupercaya, bahkan Revan pun tidak tau ceritaku yang sebenarnya." Bella menarik Lia agar duduk disofa.

Lia nampak berpikir sebentar, mengapa Bella begitu percaya padanya padahal ia baru-baru saja mengenal Bella. Cerita apa yang sebenarnya dimaksud Bella, kenapa ia tidak menceritakan semuanya pada Revan. Ada banyak pertanyaan dibenaknya, tapi ia hanya bisa diam. Dan menganggukkan kepala sebagai pertanda boleh.

Bella tersenyum sebelum bercerita. "Aku hanyalah anak angkat, sebelum diangkat aku tinggal dipanti asuhan. Kamu tahu, aku sungguh iri ketika melihat banyak orang yang bisa mendapatkan kasih sayang orang tua. Aku sangat ingin mendapatkan kasih sayang itu. Aku berdo'a setiap hari agar bisa mendapatkan orang tua angkat. A_aku" Bella mulai terisak pelan ketika ingatannya harus diputar kemasa lalu.

"Jangan lanjutkan jika itu hanya akan membuka luka lama mu yang telah mengering Bella," sungguh Lia tidak menyangka, ternyata kisah hidup Bella jauh lebih mengerikan dibanding dirinya. Ia bersyukur karena kisahbya tidaklah semenyedihkan Bella.

"Tidak, aku ingin mengeluarkan semua unek-unek ku," Bella menggeleng tanda dia tidak akan berhenti bercerita.

"Baiklah, jika itu keputusanmu." Lia menggenggam tangan Bella tanda ia menguatkan Bella.

Rasanya aku sampai lelah terus berdo'a agar bisa memiliki orang tua, walau itu hanyalah orang tua angkat. Sampai akhirnya do'a ku terkabul. Ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi ku. Sungguh saat itu aku merasa sangat senang, mereka menyayangi ku selayaknya anak kandung. Namun semuanya berubah ketika aku berumur 14 tahun, entah apa yang terjadi dengan Ayahku. Dia sering keluar malam dan pulang pagi hari dengan keadaan mabuk, dia menyakiti aku dan Ibuku. Dia memukul ku, sampai akhirnya saat aku berumur 18 tahun aku sudah tidak sanggup lagi dengan perlakuan Ayahku. Aku memilih kabur dari rumah, aku takut semakian lama aku dirumah itu maka akan semakin buruk mentalku." Bella berhenti sejenak untuk mengambil nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan ceritanya.

"Singkat cerita, setelah aku kabur aku bertemu dengan seseorang yang sangat baik, dialah yang membuat aku bisa seterkenal sekarang. Ketika Ayahku tau aku mulai bekerja menjadi model, ia mencariku dan setelah tau aku dimana, ia membawa ku pulang kerumah. Mengurungku karena dia marah aku berani kabur dari rumah. Sampai akhirnya aku mendengar kabar Ayahku ditangkap polisi karena ia telah membunuh orang  juga dia sering mencuri dan menjual obat-obatan terlarang. Aku sangat terkejut ketika itu, Ibu ku sangat shock mendengar Ayahku masuk penjara, hingga dia akhirnya mulai tak terkendali. Dia akan selalu menyakiti dirinya sendiri ketika dia mengingat semua kejahatan Ayah, pekerjaan ku sangat padat saat itu, yang membuatku tidak bisa menjaga Ibu seratus persen. Akhirnya aku memutuskan kontrak, aku memilih membuat usaha kecil agar bisa selalu menemani Ibuku. Keadaan Ibuku setiap hari semakin memburuk, dia sering berteriak tidak karuan. Hingga akhirnya ada tetangga yang melihat kondisi Ibuku, dan para tetangga sepakat untuk membawa Ibuku kerumah sakit jiwa. Mereka takut Ibuku akan keluar rumah dan menyakiti orang lain. Sejak saat itu aku tinggal sendiri, dan aku mulai mencari pekerjaan yang berhubungan dengan model. Hingga aku kembali menjadi model dimajalah, dan karena mereka melihat aku sangat pandai berpose banyak tawaran-tawaran lain hingga aku bisa seperti sekarang. Tapi, banyak orang yang membenci ku karena mereka tahu orang tuaku seperti apa, mereka menganggap aku sama seperti orang tua ku. Tapi aku tetap bersyukur dengan semua yang terjadi dihidupku, mungkin ini adalah jalan terbaik untukku" suara Bella memelan ketika mengakhiri cerita hidupnya.

"Apa kamu tidak pernah mengatakan pada orang-orang bahwa kamu hanyalah anak angkat?." tanya Lia hati-hati.

"Tidak, aku tidak ingin orang-orang tahu dan akhirnya mereka mengkasihani aku. Dari dulu aku tidak suka dikasihani. Setelah aku bercerita akupun berharap kamu tidak iba kepadaku Lia,"

"Lalu bagaimana dengan Ibumu?" tanya Lia lagi.

"Dia masih di Rumah Sakit Jiwa, aku akan menjenguknya diwaktu luang. Aku sangat berharap dia bisa sembuh." Lia langsung memeluk Bella, dan mengusap pelan belakangnya agar Bella bisa kuat.

"Berjanjilah Lia, jangan cerita kan kepada orang lain tentang orang tuaku," Bella membalas pelukan Lia dengan erat.

"Aku berjanji Bella," Lia melepas pelukannya.

"Huh sudahlah. Semuanya sudah berlalu." Bella menghembuskan nafasnya pelan.

"Semoga kamu bisa melewati semua ini Bella" Lia tersenyum.

"Tentu saja aku bisa" Bella terkekeh pelan. "Oh ya, aku pulang dulu ya, masih ada pemotretan, terima kasih telah mendengarkan cerita ku," Bella berdiri dari tempat duduknya.

"Iya sama-sama" Lia juga ikut berdiri.

"Bye" Bella melambaikan tangannya dan Lia membalas lambaian itu.

Sungguh Lia tidak menyangka, Bella yang terlihat kuat didepan banyak orang ternyata menyimpan banyak luka yang ditutupinya agar semua orang tidak menganggapnya lemah. Dan walau banyak cobaan ia tetap bersyukur. Sedang Lia baru diberi sedikit cobaan saja sudah banyak mengeluh, dia jadi banyak belajar dari kisah Bella.

***

TBC

Bella❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bella❤

Hai readers, maaf baru bisa up. Makasih banyak buat kalian yang udah nyemangatin aku buat nulis😊

Jangan lupa vote&comment nya 🤗

Cold CEO Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang