Happy Reading❤
***Lia dan Bima sampai dilantai paling atas, dimana hanya ada 3 ruangan, yaitu ruangan Lia, Bima, dan Revan.
"Ini ruangan mu Lia" Ucap Bima sambil membuka pintu ruangan itu.
"Waah" mulut Lia terbuka, seakan ia tak percaya bahwa ia akan bekerja diperusahaan sebesar ini mengingat ia hanyalah lulusan SMA, baginya semua yang terjadi hanyalah mimpi.
"Lia" panggil Bima sekali lagi karena Lia tak menyahutnya.
"I..iya Bim" Lia merasa malu karna telah ketahuan bengong oleh Bima.
"Jika ada yang ingin ditanyakan atau kamu butuh sesuatu, kamu bisa telpon saya"
"Iya Bim"
"Kalo begitu saya keluar dulu"
"Emm Bim, dimana Revan?" Tanya Lia hati-hati.
"Dia diruang meeting" Jawab Bima.
"Ada lagi yang ingin ditanyakan?"
Lia menggeleng "Tidak ada, terima kasih karena telah mengantarkanku" Lia tersenyum sebagai tanda terima kasih.
Bima terkesima dengan senyum indah Lia, jujur saja dia sudah terpikat oleh kecantikan gadis didepannya ini sejak pertama kali bertemu. Namun Bima segera kembali kekesadaran awalnya lalu segera pergi meninggalkan ruangan Lia tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Lia bingung kenapa Bima langsung keluar tanpa mengucapkan sepatah katapun, tapi ia langsung mengedikkan bahunya tanda tak perduli.
Setelah Bima keluar Lia termenung memikir kan apa yang akan terjadi kedepannya, apa kah ini awal yang baik atau buruk. Semoga saja ini adalah jalan terbaik yang dipilihnya.
***
Lia POV
Aku saat ini sedang membereskan ruanganku. Aku menata kembali ruangan agar lebih enak dipandang. Aku juga mencari digoogle apa saja tugas seorang sekertaris, jadi aku bisa mempelajarinya.Ceklek... Suara pintu terbuka mengejutkanku yang sedang serius melihat handphone.
"Lia apa kamu terkejut?" tanya orang yang membuka pintu dengan tiba-tiba.
"Sedikit Bim" ucapku masih mengelus dada karena sedikit terkejut
"Kamu ga papa kan?"
"Ga papa, tapi lain kali kalo mau masuk ketuk pintu dulu"
"Siap"
"Oh ya, kamu mau apa kesini?"
tanyaku sambil mengangkat alis sebelah kanan.Bima menepuk kepalanya "Astaga sampai lupa. Lia kamu dipanggil tuan Revan, dia menunggu diruangannya"
"Iya Bim".
***
Lia mengetok ruang Revan dengan perasaan takut, karena ia terlambat bekerja dihari pertama.
Toktok
"Masuk" Intruksi Revan dari dalam.
Lia masuk kedalam ruangan Revan. Dia terdiam sebentar melihat ruangan Revan yang sangat mewah.
"Kamu tau apa kesalahanmu?" Revan bertanya tanpa mengalihkan pandangan nya dari laptop.
"Tau pak" Jawab Lia dengan takut, karena suara Revan sukses membuatnya kaget, pasalnya ia sedang mengamati ruangan Revan.
"Maaf" Ucap Lia lagi.
"Ini yang pertama dan terakhir, kamu itu seorang sekretaris jadi harus disiplin. Paham! " ucap Revan dengan penuh penekanan.
"Paham" ucap Lia sambil menunduk takut.
"Apa Bima sudah mengirimkan jadwal saya hari ini?"
"Sudah pak"
"Apa jadwal saya hari ini?"
Lia membuka map yang dibawanya "Jadwal Bapa siang ini ada pertemuan dengan klien di Restoran Starlight" Lia menjawab dengan gugup, ini pekerjaan pertamanya. Dan ia tidak memiliki pengalaman menjadi sekertaris, dulu sewaktu sekolah dia lebih suka menjadi seksi kebersihan, perlengkapan, atau tidak menjadi apa-apa.
"Itu saja?"
"Iya pa itu saja"
"Pelajari berkas berwarna merah yang ada disana" Revan berhenti berbicara sambil menunjuk tempat yang dimasksud dengan dagunya. "Didalamnya ada tentang kerja sama dengan perusahaan Drona" lanjut Revan.
"Baik pak" Lia berjalan menuju rak yang penuh dengan berkas-berkas.
Lia mulai mencari berkas warna merah yang Revan maksud. Tak lama ia menemukan berkas itu, lalu ia membawa berkas itu kehadapan Revan.
"Ini pa berkasnya" sodor Lia.
"Pelajari dalamnya, nanti kamu jelaskan kepada klien tentang kerja sama kita dengan mereka" Revan menjawab masih dengan pandangan fokus kelaptop.
Lia sukses melongo mendengar perkataan Revan, mana dia mengerti masalah seperti itu. Dia hanya tamatan SMA.
"Emm Pak, tapi saya ga paham gimana cara mempelajarinya" Lia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Revan membuang nafas nya sebentar "Kamu bisakan tanyakan dengan Bima, cepat kamu keluar dan pelajari berkas itu" suruh Revan dengan tegas.
"Baik Pak" ucap Lia sambil mengangguk.
Sebelum Lia keluar suara ketukan pintu mengalihkan atensi nya.
Toktoktok
"Masuk" Revan.
Ceklek. Pintu terbuka, menampilkan seorang wanita yang sangat cantik.
"Hai, apa kabar?" ucap wanita itu diambang pintu.
Revan segera melihat kearah pintu, karena suara tadi sangat lah familiar ditelinganya, senyum nya langsung terbit ketika melihat wanita yang berada diambang pintu.
"Aku baik sayang, bagaimana denganmu?" Tanya balik Revan."Tentu saja aku baik" Jawab perempuan itu sambil tersenyum dengan manis dan berjalan perlahan masuk.
Lia mematung di tempat, sayang?. Apakah itu kekasih Revan, dia bertanya-tanya dalam hati.
"Siapa dia?" Wanita itu bertanya dengan Revan sambil mendekati Lia.
"Dia sekertaris baruku" Revan tahu siapa yang dimaksud wanita cantik itu.
Wanita itu tersenyum hangat sambil mengulurkan tangannya.
***
TBC
Jangan lupa vote&comment nya🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold CEO Is My Husband
Romance"Ragamu memang milikku, tapi hatimu milik orang lain." Lia "Aku tidak pandai dalam hal berbagi hati, karena itulah hanya satu diantara dua yang akan aku abadikan didalam hatiku." Revan "Jika kata orang level tertinggi mencintai itu adalah ikhlas ket...