Happy Reading❤
***
Disisi lain Lia tengah sibuk melihat semua laporan yang masuk, Lia memeriksa semua laporan itu dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan. Tak berapa lama pintu ruangan Lia diketuk oleh seseorang.
Tok tok tok.
"Masuk" Lia mempersilahkan orang yang mengetuk pintu nya tanpa melihat langsung kearah pintu.
"Hai Lia" Elin menyapa Lia, lalu langsung duduk didepan Lia.
"Hai Lin" sapa Lia balik. "Ada apa?" lanjut Lia.
"Siang ini kamu ga ada janji makan siang kan?." tanya Elin.
"Ga ada sih, mau makan bareng?." tanya Lia balik.
"Hehe, tau aja kamu aku mau ngajakin makan bareng. Sekalian mau kenalin kamu sama temen aku," ucap Elin cengengesan.
"Temen kamu, cowo apa cewe?."
"Cowo Lia, dia punya restoran. Jadi kita makan disana aja, siapa tau dapat diskon. Hahaha" Elin tertawa renyah ketika mengatakan kata diskon.
"Ada-ada aja deh." ucap Lia dengan tersenyum.
"Yaudah aku keluar dulu ya Li. Nanti pas makan siang aku tungguin dibawah." Elin bangkit dari duduknya lalu keluar dari ruangan Lia tanpa menunggu jawaban Lia.
Sedang Lia hanya geleng-geleng kepala dikursinya melihat kelakuan temennya itu.
Tak seberapa lama telepon diruangan Lia berbunyi, yang tentu saja langsung diangkat oleh Lia.
"Hallo Bim" ucap Lia ketika dia sudah mengangkat telepon, dan ternyata yang menelepon adalah Bimo.
"Hallo Lia, Pa Revan hari ini tidak bisa masuk bekerja. Jadi tolong kosongkan jadwalnya hari ini." ucap Bimo disebrang sana.
"Baik Bimo, hari ini Pa Revan memang jadwalnya tidak terlalu padat, hanya saja ada beberapa berkas yang harus ditandatangani nya."
"Baiklah Lia, akan aku sampaikan kepadanya nanti." ucap Bimo lalu mematikan sambungan telepon nya.
"Bim..."
Belum sempat Lia mengatakan bahwa ada seseorang pagi tadi yang mencari Revan sambungan telepon nya sudah dimatikan oleh Bimo dengan sepihak.
***
Waktu makan siang telah tiba. Yang artinya Lia bisa keluar dari ruangan tempat dia berada sedari pagi.
"Astaga pinggangku sakit banget rasanya duduk dari pagi." Lia berdiri dari kursinya sambil merenggangkan otot-ototnya.
"Oiya aku udah janji ya mau makan siang bareng Elin," ucapnya dengan dirinya sendiri lalu segera mengambil tas dan langsung turun kebawah.
"Hai Lin, udah lama?." sapa Lia kepada Elin yang sudah menunggu Lia dibawah.
"Belum ko" jawab Elin lalu menarik tangan Lia agar segera keluar dari area perkantoran tempat mereka bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold CEO Is My Husband
Roman d'amour"Ragamu memang milikku, tapi hatimu milik orang lain." Lia "Aku tidak pandai dalam hal berbagi hati, karena itulah hanya satu diantara dua yang akan aku abadikan didalam hatiku." Revan "Jika kata orang level tertinggi mencintai itu adalah ikhlas ket...