Seorang wanita sedang berlari sekuat tenaga nya. Wanita itu adalah Lia. Wanita yang akan dinikahkan dengan rentenir yang sudah beristri banyak. Karena Lia tak mau menikah dengan rentenir itu ia memutuskan kabur dihari pernikahannya. Namun ia tak tau jika rentenir itu sudah menyewa orang untuk menjaga calon istrinya.
Saat Lia kabur ternyata aksinya itu ketahuan para suruhan rentenir dan para suruhan itu mengejar Lia. Beruntungnya ia sempat menaiki bis, jadi para suruhan itu tidak sempat menyeretnya kembali kerumah. Tapi saat ditengah tengah perjalanan para suruhan itu menemukannya. Membuatnya harus turun dari bis dan melanjutkan perlajalanannya dengan berlari tak tau arah. Rasanya dia sudah sangat lelah. Malam yang gelap serta rintik hujan menemaninya berlari malam ini. Alam seakan mengerti perasaan nya saat ini. Para suruhan rentenir mengikuti nya terus, umpatan selalu keluar dari mulutnya. Para suruhan itu tak berhenti berlari mengejarnya, padahal sudah hampir setengah jam ia berkejar-kejaran dengan para suruhan itu. Saat Lia ingin menyebrang dia tidak melihat keadaan sekitar, karna sepertinya jalan yang dilewati adalah jalan yang sangat sepi, tak terlihat satupun rumah saat ia berlari tadi.
Tittt....Suara klakson mobil membuat
Lia menoleh kesamping seketika, dirinya hampir saja tertabrak mobil.Lia berjalan mundur lalu duduk sebentar untuk mengatur nafas dan menghilangkan sedikit keterkejutannya. Tak ada tanda-tanda orang yang didalam mobil untuk keluar dari mobil atau melaju kembali meninggalkannya sendiri. Dan sepertinya para suruhan itu sudah tidak mengikutinya lagi. Lia menundukkan wajahnya karena sudah terlalu lelah berlari.
Tetapi dugaannya salah, para suruhan itu masih mengejar Lia. Hingga mereka melihat Lia duduk dipinggir jalan, mereka langsung mengepung Lia agar tidak lari lagi.
Ehmm... Salah satu dari mereka berdehem agar Lia menyadari bahwa dia telah terkepung.
Lia seketika mengangkat wajahnya. Raut terkejut bercampur takut nampak tercetak jelas diwajah cantiknya.
"Tuhan aku tidak mau berakhir menikah dengan rentenir itu, tolong kirimkan seorang malaikat penolong. Kumohon Tuhan, jika kau menolongku kali ini aku akan sangat bersyukur. Jika tidak cabut saja nyawaku sekarang agar aku bisa bersama Ibuku" batin Lia
"Mau kemana kamu nona" salah seorang suruhan itu membuyarkan lamunan Lia.
"Mau apa kalian" Tanya Lia dengan badan yang gemetar. Air mata nya telah luruh, sungguh dia sangat ketakutan saat ini.
"Ikut kami, bos sudah menunggu" Ucap salah satu suruhan itu sambil memegang tangan Lia, diikuti satu orang lainnya
"Lepas kan saya" Ucap Lia sambil berontak.
Aksi berontaknya sia-sia karena dia sendiri sedang orang suruhan itu ada banyak.
Tiba-tiba pintu mobil yang hampir menabraknya tadi terbuka, keluar lah seorang lelaki yang sangat tampan, namun tidak ada ekspresi sama sekali.
"Apa yang kalian lakukan dengan perempuan itu" Revan.
"Ini tidak ada hubungan nya dengan anda tuan" kata salah satu dari suruhan rentenir.
"Memang dia tidak ada hubungan apa-apa dengan saya, tapi saya tidak akan membiarkan seorang perempuan ketakutan karena dikelilingi laki-laki tidak baik seperti kalian" ucap Revan dengan muka datarnya.
"Halah banyak omong lo" salah satu suruhan rentenir langsung memukul rahang Revan hingga Revan terhunyung kebelakang.
Tanpa pikir panjang, Revan langsung membalas pukulan salah satu rentenir itu. Suruhan rentenir lainnya ikut membantu temannya yang sedang bertengkar dengan Revan.
Lia masih berusaha berontak, saat suruhan itu mulai lengah ia menginjak kaki suruhan itu hingga terlepas.
Setelah pegangan para suruhan itu terlepas, Lia langsung berlari dan berteriak meminta tolong, berharap ada warga yang lewat walau rasanya mustahil karena jalanan sangat sepi, karena mengingat hari yang sudah hampir tengah malam juga tak ada rumah penduduk. Air matanya tak berhenti menetes, dia sangat ketakutan. Dia berharap orang yang menolongnya baik-baik saja sampai ia menemukan bantuan.
Tak berlangsung lama, suara sirene polisi membuat para suruhan itu berhenti memukuli Revan lalu berlari terbirit-birit karena takut ditangkap polisi.
Disisi lain Lia masih berteriak meminta bantuan, hingga ia tak sengaja menginjak batu yang membuat keseimbangannya tak terkontrol. Akhirnya ia terjatuh dan kepalanya membentur aspal membuatnya tak sadarkan diri.
***
Revan celingak-celinguk mencari keberadaan wanita yang ditolongnya tadi. Tapi tak ada tanda-tanda sedikitpun adanya Lia.
"Ckk, tak tau terima kasih. Sudah ditolong juga" gumam Revan pelan.
Untung saja Revan pintar, jadi sebelum ia keluar dari mobil dia menelpon polisi terlebih dahulu. Karena ia sadar tak mungkin bisa mengalahkan para suruhan itu yang jumlahnya lumayan banyak.
"Terima kasih pak sudah menolong saya" Revan berjabat tangan dengan polisi sebagai tanda terima kasih.
"Sama-sama pak, itu sudah tugas kami. Kalau begitu kami pamit dulu pak, jika ada apa-apa Bapa bisa hubungi kami lagi" para polisi itu tersenyum.
Mobil polisi pergi, meninggalkan Revan sendiri. Tanpa pikir panjang Revan segera memasuki mobil lalu pergi meninggalkan kawasan itu.
TBC
pasti penasaran kan sama kelanjutannya.
Jangan lupa vote and comment nya, biar author nya makin semangat nulis kelanjutan cerita ini 🤗.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold CEO Is My Husband
Romance"Ragamu memang milikku, tapi hatimu milik orang lain." Lia "Aku tidak pandai dalam hal berbagi hati, karena itulah hanya satu diantara dua yang akan aku abadikan didalam hatiku." Revan "Jika kata orang level tertinggi mencintai itu adalah ikhlas ket...