9. UKS 2

127 35 2
                                    

"Dalam lelapku akan selalu terbayang wajahmu, dalam tatapku akan jelas terlihat bagaimana kita bertemu, dan dalam anganku akan selalu terucap kata rindu.."
*


Setelah selesai mengobati Lio, Dara lupa belum memberi tau sahabatnya, kalau dia sedang ada di uks, kemudian Dara mengambil handphonenya untuk memberi tau kepada sahabatnya.

Setelah, Dara memberi pesan kepada sahabatnya, dia juga lupa kalau teman-temannya Lio belum tau jika Lio sedang ada di uks, Dara kemudian mencari handphone Lio.

"Dimana sih, handphonenya?" kata Dara, sambil merogoh tasnya Lio.

"Nah ini dia, ketemu."

Kemudian dara membuka layar Handphonenya Lio, ternyata tidak dikunci setelah itu, Dara melihat kontaknya lio dan ternyata, kontaknya lio cuma ada enam nomor, tentu saja Dara kaget.

Mana ada cowok kayak gitu, biasanya kan nomor cewek pasti banyak, tapi ternyata kontaknya kak Lio dikit banget. batin Dara, masih tidak percaya.

Kemudian dara melihat nama-nama yang ada di kontaknya Lio, dara tertawa habis-habis'an, karena nama-nama yang tertera di dalam handphonenya Lio itu lucu-lucu.

"Hahaha, namanya kenapa gini sih, gue mana tau." kata dara, masih tertawa.

Yang ampun bikin gue ketawa aja, itu kok ada tiga nama kampret, pincuk, dan ochan yang bener-bener lucu. Batin Dara, sambil megang perutnya.

Kemudian Dara langsung memilih nama yang ada diantara ketiga kontak tersebut, dan yang di pilih adalah kampret.

Moga-moga aja, ini bener temannya. batin Dara sambil menunggu di angkat, oleh yang punya nama.

"Halo, lo ada dimana? Jangan-jangan lo bolos ya?" tanya kampret.

"Halo kak, maaf ya tapi gue bukan Lio, kak Lio sekarang ada di uks." balas Dara.

"Hah.... Lio ada di uks, emang dia kenapa?" tanya kampret, sambil teriak.

"Dia berantem." kata Dara, sambil menjauhkan handphonenya.

"Yaudah, gue sama teman-teman langsung kesana." balas kampret, langsung mati'in panggilan Dara.

Setelah menunggu agak lama, teman-temannya Lio sudah sampai di uks.

"Lo kan, tadi yang nelpon gue?" kata kampret.

Oh ini toh, yang namanya kampret. batin Dara tersenyum.

"Iyha."

"Yaudah, kenalin nama gue Galih Haidar Ahmad, panggil aja Galih." kata Galih, sambil menjulurkan tangannya.

"Oh iyha, nama gue Adara Naomi Ozera panggil aja Dara." balas Dara menerima uluran tangan Galih.

"Gue Caesar Akbar Nurfattah, panggil aja Akbar." kata Akbar sambil mengulurkan tangannya.

"Dara." kata Dara menerima uluran tangan Akbar.

"Nggk usah salaman, Aditya Naufal Pratama, panggil aja Adit." kata Adit tanpa ekspresi.

"Dara." balas Dara.

"Ya ampun sampe lupa, kenapa Lio bisa kayak gini?" kata Galih.

"Ini semua salah gue kak." kata Dara, sambil menunduk.

"Kok bisa?" tanya Akbar serius.

"Gue kan mau lewat koridor gudang sekolah, tanpa sengaja gue melihat cewek sedang di bully sama tiga cowok, nanti ciri-cirinya tanya kak lio aja, terus guekan sebagai cewek nggk terimalah, ya gue langsung nyamperin mereka, eh pas si cowok itu mau jalan ke tempat gue, sambil mau pegang pipi gue, kak Lio tiba-tiba aja dateng dan megang tangan si cowok itu, kemudian mulailah berantemnya." kata Dara.

"Mungkin kak lio itu tau siapa cowok itu, soalnya cowok itu bilang kalau jangan ikut campur urusan gue, lo belum puas hah? Apa mau lagi? Gitu kak katanya." kata Dara lagi, sambil menirukan gaya bicara si cowok tadi.

"Apa jangan-jangan itu barra." batin Akbar.

"Yaudah makasih, udah bawa Lio ke uks." kata Akbar, langsung nyamperin Lio.

"Seharusnya, gue yang bilang makasih sama kak Lio." kata Dara, sambil menunduk lagi.

"Nanti aja kalau mau bilang, sekarang lo ke kelas aja nanti kalau lio udah sadar, gue hubungin lo nanti." kata Galih, sambil ngasi handphonenya ke Dara.

Setelah Dara memberi nomer Handphonenya ke Galih, Dara langsung pergi dia juga takut kalau ketinggalan pelajaran.

LIO POV.

Setelah gue sadar dari pingsan, gue langsung mendapat tatapan dari sahabat-sahabat gue.

"Kenapa?" kata Lio.

"Lo tadi berantem sama siapa?" tanya Akbar, serius.

"Sama Barra." kata Lio jujur.

"Bener kan, sejak Dara tadi cerita, gue pikir itu memang Barra ternyata benar." kata Akbar lagi.

"Dara tadi kemana, gapapa kan dia?" kata Lio, khawatir.

"Ehem....ehem." dehem'an Galih.

"Apa?" tanya Lio.

"Gapapa kok." balas Galih, senyam senyum.

"Kenapa lo bisa ikut-ikutan masalah cewek yang bernama Dara itu?" tanya Adit to the point.

"Gue nggk sengaja lewat." kata Lio.

Flashback on.......🎶🎶

Gue sebenarnya malas kalau di suruh berangkat pagi, tapi entah kenapa perasaan gue kayak gimana gitu, setelah gue sampai ke sekolah, gue biasanya nggk langsung masuk kelas, tapi gue biasanya ke gudang sekolah yang katanya ada hantunya, padahal mah enggk, gue kesitu untuk menenangkan hati gue ketika ada masalah, tapi pas gue sampai di gudang sekolah gue nggk sengaja melihat dara yang sedang melawan cowok brengsek itu, siapa lagi kalau bukan Barra dan teman-temannya yang suka membully siswa siswi yang membantah perintah dia, gue buru-buru nyamperin Barra lebih tepatnya Dara, gue melihat kalau Dara ingin di pegang pipinya, tentu saja gue marah, eh kenapa gue marah, ah biarin aja, gue langsung nyamperin mereka semua dan gue langsung berhenti'in tangan Barra agar tidak menyentuh pipinya Dara, mungkin dia marah setelah itu berantem lah gue, tapi dia manggil teman-temannya untuk hajar gue tentu saja gue kalah.

Flashback off.......🎶🎶

"Yaudah, lo istirahat aja, nanti biar gue izinin ketika ada guru yang masuk di kelas kita." kata Galih.

"Thanks." balas Lio.

"Oke." ucap Galih.

*
*
*
*
*
*
*
*
*

#Happy reading.💖💖
#Jangan lupa vote dan comment ya.🐸🐸

AdelioAdara (COMPLETED)♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang