"Cukup salju yang beku, jangan hatimu..
Cukup cuaca yang dingin, jangan sikapmu.."
*Setiap gue melewati koridor sekolah banyak pasang mata yang menatap gue heran, ya sejak dari kelasnya Dara gue nggk henti-hentinya senyam senyum nggk jelas kayak orang habis kesurupan, biarin lah ini kan langka buat mereka-mereka yang belum tau senyuman malaikat gue😂.
"Gaes Lio habis darimana sih kok kayak orang gila, senyam senyum nggk jelas ngeri gue." ucap Galih sambil menyatukan kedua alisnya.
"Nggk tau gue, eh lo habis darimana? Biasanya kan lo kayak es batu dingin banget." kata Akbar yang tak percaya tentang sifat Lio yang tiba-tiba berubah.
"Apa'an sih kalian, gue nemu'in seseorang yang dulu pernah hilang dari kehidupan gue." balas Lio yang masih senyam senyum.
"Siapa?" tanya Adit.
"Hussttt.....nanti kalian tau sendiri." balas Lio lagi.
Jangan-jangan cewek yang di uks kemaren. batin Akbar yang sangat peka (bapak-bapak😉).
"Jangan sampai lo nyakitin hati cewek lagi, gara-gara masa lalu lo itu." kata Akbar memperingati Lio.
"Yang ini beda mas bro, tenang aja." ucap Lio.
"Yaudahlah biarin aja Lio berubah dulu sifatnya jarang lo ini, ayo kita ke kelas udah masuk dari tadi tuh?" kata Adit kemudian berjalan duluan.
"Tett...tett...tett...."
Akhirnya bel pulang yang sudah gue tunggu-tunggu dari tadi pun berbunyi.
"Lih, lo pernah cerita ke gue soal nomor handphone cewek yang kemaren bawa gue ke uks kan, nah gue minta nomornya dong?" ucap Lio malu-malu meong.
"Buat apa?" tanya Galih sewot.
"Nanti lo tau sendiri, cepetan mana?" kata Lio.
"Tuh cari sendiri, handphone gue ada di kolong bawah meja cepetan tapi, gue ada urusan soalnya." balas Galih yang masih sibuk mencari bolpen hasil pinjaman yang nggk di kembali'in dari kemaren (pasti kalian punya teman kayak gitukan😁).
Kemudian gue cari tuh nomor yang ada nama Dara di handphonenya Galih, pas gue nemu nomornya ternyata namanya itu sangat-sangat bikin gue jengkel, ya karena namanya itu lo calon ayang dara❤ gimana gue nggk jengkel coba, ada lope-lopenya lagi.
Setelah itu, gue menyalin nomornya Dara kemudian gue hapus tuh nomornya yang ada di kontaknya Galih biar tau rasa lo, salah sendiri mau ngambil gebetan temannya.
"Makasih, oh ya jangan sampai lo ambil yang udah jadi milik gue ya bro?" ucap Lio sambil menepuk-nepuk pundak Galih kemudian berjalan pergi.
"Oke, eh maksudnya apa'an ya tuh orang." balas Galih yang masih sibuk mencari bolpennya.
*Rumah*
Seperti ini lah rumah gue, memang besar dan sangat luas tapi ini semua tidak berarti bagi gue yang selalu di tinggal kerja oleh nyokap dan bokap gue.
"Eh.....mas lio udah pulang, mau di buatin apa sama bibi?" tanya bibi ningsih sambil mengambil tas Lio yang masih ada di pundaknya.
"Nggk usah repot-repot bi, biar Lio yang ngurus keperluan Lio, bibi istirahat aja pasti capek kan dari tadi ngurus rumah?" ucap Lio yang merasa kasihan kepada bibi Ningsih.
Bibi Ningsih adalah orang tua kedua bagi gue, karena bibi Ningsih selalu ngerawat gue dari kecil sampai besar kayak gini, nyokap dan bokap gue hanya mementingkan perusahaannya ketimbang gue yang notabenya adalah anak satu-satunya yang mereka punya, gue masih bersyukur karena ada bibi Ningsih yang selalu ngerawat dan memberikan kasih sayang yang sangat tulus untuk gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
AdelioAdara (COMPLETED)♥️
Fiksi RemajaJudul sebelumnya 'Secret Of My Love' [ DON'T PLAGIAT ]🚫 ADARA NAOMI OZERA gadis periang, cantik, dan baik hati yang bertemu dengan laki-laki bernama ADELIO ABRAHAM yang ternyata mempunyai masa lalu dengan seorang cewek yang pernah mengisi hatinya...